tirto.id - Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana akan meluncurkan seragam pakaian dinas lapangan (PDL) baru pada Minggu (5/10./025) mendatang. Apa perbedaan seragam yang baru dengan yang lama?
Rencana peluncuran seragam PDL baru itu disampaikan langsung oleh Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita pada Rabu (1/10) lalu.
Menurutnya pergantian PDL baru ini dilakukan, salah satunya, karena jenis loreng yang kini digunakan TNI dianggap sudah terlalu tua.
Dengan loreng yang baru, kata Tandyo, seragam PDL TNI akan berkamuflase dengan lebih baik ketika digunakan dalam operasi lapangan.
"Dari segi vegetasinya juga, dengan loreng dan warna yang baru ini kalau kami masuk ke hutan dan sebagainya, ini lebih tersamar," kata Tandyo, sebagaimana dikutip dari Antara.
Perbedaan Seragam PDL TNI Baru & Lama, Kapan Resmi Digunakan?
Wakil Panglima TNI Tandyo Budi Revita, dalam keterangannya pada Rabu lalu, telah mengenakan PDL baru TNI. Dari yang terlihat, seragam baru itu memiliki perbedaan yang mencolok dari PDL yang lama.
Letak perbedaan mencolok antara PDL baru dan lama yang terdapat pada bentuk loreng dan warnanya.
Pada PDL lama, bentuk loreng tampak lebih besar dari loreng PDL yang baru. Bentuk loreng pada seragam lama TNI juga cenderung memanjang, sementara pada seragam baru cenderung lebih abstrak.
Untuk segi corak warna, PDL TNI yang baru memiliki warna yang jauh lebih muda daripada seragam lama, meskipun masih tetap mengusung warna hijau.
Warna hijau pada PDL TNI yang baru ini terdiri dari dua spektrum yang berbeda, yakni hijau muda dan hijau kekuningan seperti daun kering.
Lalu terdapat dua spektrum warna coklat, yakni coklat tua seperti tanah basah, dan coklat abu seperti warna kontur tanah berbatu.
Sedangkan, dari segi bentuk dan potongan, PDL baru ini tidak jauh berbeda dari seragam lama. Sekilas, seragam PDL baru milik TNI mirip dengan seragam milik Komponen Cadangan (Komcad).
Selama ini, motif yang dikenakan TNI untuk seragam PDL adalah Loreng Malvinas. Loreng itu dibuat dan digunakan TNI sejak tahun 1982 silam.
Jenderal TNI Tandyo Budi Revita menjelaskan bahwa seragam PDL dengan loreng yang baru ini telah digunakan kini, namun secara terbatas oleh sebagian pejabat TNI.
Untuk penggunaan secara penuh, Tandyo menyatakan bahwa PDL baru akan mulai digunakan seluruh tentara dari tiga matra TNI sejak puncak perayaan HUT ke-80 TNI pada 5 Oktober mendatang.
"Nanti 5 Oktober semuanya sudah pakai ini," katanya.
Puncak rangkaian perayaan HUT ke-80 TNI sendiri akan dipusatkan di kawasan Silang Monas, Jakarta pada 5 Oktober 2025.
Puncak perayaan itu dijadwalkan akan turut diwarnai penampilan defile pasukan gabungan tiga matra TNI serta parade alat utama sistem senjata (alutsista).
Sebelumnya, rangkaian perayaan HUT TNI sudah dimulai sejak Agustus 2025 lalu. Agenda ini dimulai dengan perlombaan olahraga yang digelar serentak.
Kemudian, pada 21-22 September lalu, HUT TNI diperingati lewat bakti kesehatan, pembagian sembako, pameran alutsista, dan gelar UMKM.
Ada pula kegiatan perkemahan Sabtu-Minggu untuk siswa di beberapa sekolah, sailing passTNI Angkatan Laut (AL), dan ziarah.
Penulis: Rizal Amril Yahya
Editor: Dicky Setyawan
Masuk tirto.id


































