tirto.id - Darah mempunyai peranan penting untuk kelangsungan hidup manusia agar organ-organ dalam tubuh dapat bekerja secara optimal. Darah adalah cairan berwarna merah, agak kental dan lengket yang mengalir di seluruh tubuh manusia dan berhubungan langsung dengan sel-sel dalam tubuh.
Tubuh manusia mengandung 4-5 liter darah yang menempati angka 8-10 persen dari total berat badan. Volume darah yang ada pada anak-anak dan orang dewasa relatif sama. Walaupun ukuran organ anak-anak lebih kecil dari orang dewasa, volume darah 2 kalangan usia ini tak jauh berbeda.
Darah berperan sebagai alat transportasi yang bertugas mengangkut dan mengirim sari makanan atau nutrisi, oksigen, karbon dioksida, hormon, air, hasil metabolisme dan senyawa penting lainnya ke bagian tubuh yang membutuhkan.
Darah juga berperan sebagai termoregulasi yakni pengatur suhu tubuh yang membuat bagian luar tubuh manusia seperti jari tangan dan kaki tetap hangat. Cairan ini mengandung antibodi untuk melawan virus dan bakteri penyebab penyakit yang menyerang sistem imun manusia (Imunologi).
Selain itu, darah juga mempunyai fungsi hemeostatis, yakni mengatur keseimbangan zat, pH dan regulator, serta dapat melakukan proses pembekuan untuk menutup luka di tubuh (koagulasi).
Komponen Darah dan Fungsinya
Darah terbentuk dari beberapa komponen yang mempunyai fungsi, tugas dan ciri yang berbeda. Berdasarkan Modul Sistem Gerak dan Sirkulasiterbitan Kemdikbud, berikut komponen pembentuk darah dan fungsinya.
1. Plasma Darah
Plasma darah bersifat cair yang mengandung 90 persen air dan sisanya terdiri dari zat makanan dan mineral (glukosa, asam amino, asam lemak, kolestrol garam mineral), Zat-zat yang diproduksi sel (enzim, hormon, antibodi), protein darah (albumin, fibrinogen, globulin), zat-zat hasil metabolisme (urea, asam urat) serta gas-gas respirasi yakni oksigen dan karbondioksida.
Plasma darah berfungsi untuk menyeimbangkan volume darah dan membersihkan tekanan osmotik dalam darah, menghasilkan zat kekebalan tubuh terhadap penyakit atau antibodi, dan membawa sisa pembakaran dari sel ke tempat pembuangan.
Komponen ini juga berfungsi mengangkut semua sel-sel darah bersama nutrisi, antibodi, produk limbah, protein, dan hormon ke seluruh bagian tubuh yang membutuhkan.
2. Eritrosit
Eritosit atau sel darah merah berfungsi mengangkut kembali karbon dioksida di seluruh tubuh ke paru-paru dan membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh bersama dengan hemoglobin. Hemoglobin adalah pigmen respirasi pada eritrosit yang berperan buat mengikat oksigen sehingga membentuk oksihemoglobin.
Jumlah eritrosit pada pria dewasa sekitar 5 juta sel per cc darah, sedangkan di wanita jumlahnya sekitar 4 juta sel per cc darah. Jumlah eritrosit ini bervariasi tergantung pada jenis kelamin dan usianya.
Eritrosit berbentuk bulat dan di bagian tengahnya terdapat cekungan (bikonkaf). Tidak seperti sel lainnya, eritrosit tidak memiliki inti sel (nukleus) sehingga dapat berubah bentuk sesuai dengan pembuluh darah yang dilewatinya.
Sel darah merah diproduksi di sumsum tulang merah dan bertahan hidup selama 100-200 hari. Sel-sel darah merah yang telah tua akan ditelan oleh sel-sel fagosit dalam hati.
3. Leukosit
Leukosit adalah sel darah putih yang berfungsi melindungi tubuh terhadap serangan benda asing, bakteri dan virus dengan memproduksi antibodi. Dalam tubuh manusia, sel darah putih berjumlah 4.5-10 ribu per mm kubik atau sekitar 1 persen dari total volume darah.
Sel darah putih punya bentuk yang tidak beraturan dan memiliki 1 inti sel. Leukosit diproduksi di sumsum tulang belakang dan sebagian jaringan limpa. Sel ini dapat bertahan selama 12 hari.
4. Trombosit
Trombosit atau keping darah memiliki peran penting dalam proses pembekuan darah (koagulasi). Ketika jaringan tubuh mengalami luka maka trombosit akan pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase (tromboplastin) yang membuat keluarnya darah dari kulit.
Enzim trombokinase akan mengubah protrombin menjadi trombin dengan bantuan ion kalsium dan vitamin K. Setelah itu, trombin akan mengubah fibrinogen (larutan dalam plasma darah) menjadi fibrin yang tidak larut dalam plasma darah.
Fibrin adalah benang-benang halus yang akan menutup luka sehingga darah tidak bisa keluar lagi. Inilah proses pembekuan darah atau koagulasi.
Trombosit berbentuk tidak beraturan dan tidak memiliki inti sel. Trombosit diproduksi di organ hati dan limpa dan dapat bertahan hidup selama 8-10 hari saja.
Fungsi 2 Sistem Peredaran Darah
Agar darah bisa mengalir ke seluruh tubuh, diperlukan alat-alat peredaran darah yang mendukung proses tersebut. Dilansir dari Rumah Belajar kemendikbud, sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari jantung dan pembuluh darah.
1. Jantung
Jantung merupakan pusat dari sistem peredaran darah itu sendiri, sebab organ ini selalu bekerja untuk memompa darah ke seluruh tubuh melalui saluran-saluran yang disebut pembuluh darah.
Berdasarkan modul Sistem Gerak dan Sirkulasi Biologi Paket C, Jantung memompa darah dengan cara berkontraksi sehingga dapat mengembang dan mengempis.
Kontraksi jantung ini menimbulkan denyut yang dapat dirasakan pada pembuluh nadi di beberapa tempat, seperti pembuluh nadi arteri di dekat permukaan kulit, pergelangan tangan dan di leher.
Jantung terletak di dalam rongga dada sebelah kiri di atas diafragma dan memiliki 4 ruang yang terdiri dari serambi kiri (atriumsinister), serambi kanan (atriumdekster), bilik kiri (ventrikelsinister) dan bilik kanan (ventrikeldekater).
Antara serambi kiri dan bilik kiri terdapat katup dua daun (valvulabicuspidalis) yang berfungsi mencegah agar darah dari bilik kiri tidak mengalir kembali ke serambi kiri.
Sedangkan antara serambi kanan dan bilik kanan dihubungkan oleh katup tiga daun (valvulatricuspidalis) yang menjaga agar darah dari bilik kanan tidak mengalir kembali ke serambi kanan.
Jantung mendapat makanan (oksigenasi) melalui pembuluh arteri koronaria dan terbungkus oleh kantong perikardium yang terdiri dari 2 lembar, yakni lamina panistalis di sebelah luar dan kamina viseralis menempel pada dinding jantung.
2. Pembuluh Darah
Pembuluh darah adalah saluran yang berfungsi untuk mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh dan sebaliknya. Saluran ini terdiri dari pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena) dan pembuluh kapiler.
Pembuluh Arteri dan vena terletak bersebelahan, dinding arteri dapat lebih tebal, kuat dan elastis daripada dinding vena. Dinding pembuluh arteri dan vena punya 3 lapisan.
Ketiganya, yakni lapisan bagian dalam yang terdiri dari endothelium, lapisan tengah berupa otot polos dengan serat elastis, dan lapisan paling luar yang terdiri atas jaringan ikat dengan serat elastis.
Sementara cabang terkecil dari arteri dan vena ialah pembuluh kapiler. Pembuluh arteri dan vena berhubungan langsung pada bagian kapiler dan venulaendotheliumnya.
Fungsi Pembuluh Darah Arteri, Vena, dan Kapiler
Perbedaan struktur pembuluh darah berhubungan dengan fungsinya masing-masing. Berikut ini fungsi dari pembuluh darah arteri, vena dan kapiler.
1. Fungsi Pembuluh Nadi (Arteri)
Pembuluh nadi adalah tempat mengalirkan darah yang dipompa dari bilik. Darah yang keluar dari jantung akan melalui dua jalur pembuluh nadi atau arteri.
Pembuluh nadi pertama keluar dari bilik kiri (ventrikel kiri) berfungsi membawa darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh. Pembuluh darah ini disebut pembuluh nadi besar atau aorta.
Pembuluh nadi kedua, keluar dari bilik kanan (ventrikel kanan), berfungsi membawa darah dari seluruh tubuh yang kaya karbon dioksida menuju ke paru-paru.
2. Fungsi Pembuluh Balik (Vena)
Pembuluh balik adalah pembuluh darah yang membawa darah dari kapiler menuju ke jantung. Pembuluh ini letaknya di dekat permukaan kulit dan tampak berwarna kebiru-biruan.
Pembuluh balik punya katup berbentuk seperti bulan sabit (valvula semi lunaris) yang menjaga agar darah tidak berbalik arah.
Pembuluh balik yang juga disebut pembuluh vena ini memiliki 3 fungsi yang berbeda-beda, yakni:
- Vena Cava Superior, bertugas membawa darah dari bagian atas tubuh menuju serambi kanan jantung.
- Vena Cava Inferior, berfungsi untuk membawa darah dari bagian bawah tubuh ke serambi kanan jantung
- Vena Cava Pulmonalis yang berperan membawa darah dari paru-paru ke serambi kiri jantung.
3. Fungsi Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler adalah pembuluh darah yang sangat halus dan langsung berhubungan dengan sel-sel jaringan tubuh. Pembuluh ini menghubungkan ujung pembuluh nadi terkecil dengan ujung pembuluh balik terkecil.
Di dalam pembuluh kapiler terjadi proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Pembuluh ini memiliki diameter yang sangat kecil dan hanya mempunyai satu lapisan tunggal endothelium serta sebuah membran basal.
Penulis: Dewi Rukmini
Editor: Addi M Idhom