tirto.id - Pendiri SpaceX Elon Musk mengembangkan neuroteknologi lewat startup barunya, Neuralink. Apa itu Neuralink Elon Musk dan bagaimana cara kerjanya?
Neuralink mengembangkan teknologi implan otak manusia untuk dimanfaatkan di bidang kesehatan. Pengembangan implan otak Neuralink saat ini masih dalam tahap uji coba.
Baru-baru ini Neuralink berhasil menanamkan implan otak pada pasien keduanya. Implan Neuralink kedua ditanamkan pada penderita cedera tulang belakang, mirip pasien pertama.
Pasien kedua mengalami cedera karena kecelakaan saat menyelam dan dinyatakan lumpuh permanen. Musk optimis bahwa uji coba Neuralink pada pasien kedua akan berjalan sukses.
"Saya tidak ingin membawa sial, tetapi tampaknya implan kedua berjalan sangat baik," kata Musk seperti yang dikutip dari Reuters, Rabu (7/8/2024).
Sebelumnya Neuralink melakukan uji coba pada pasien pertama di awal tahun ini. Noland Arbaugh yang merupakan pasien pertama Neuralink menjalani operasi pemasangan implan pada Januari 2024.
Operasi itu berjalan lancar, namun terkendala setelah digunakan. Arbaugh sempat berhasil mengendalikan komputer berkat cip itu. Sayangnya, kabel kecil implan di otak Arbaugh tertarik, sehingga menyebabkan gangguan pada elektroda dalam menangkap sinyal otak.
Neuralink mengonfirmasi jika kondisi tersebut tidak membahayakan Arbaugh. Pihak Neuralink juga menegaskan bahwa insinyurnya telah menyempurnakan implan dan memulihkan fungsionalitasnya.
Apa Itu Neuralink?
Neuralink adalah startup neuroteknologi yang didirikan oleh pendiri Tesla, Elon Musk, pada 2016. Neuralink fokus mengembangkan teknologi antarmuka otak-komputer atau brain-computer interfaces (BCI) yang disebut sebagai "The Link".
Melansir situs resminya, The Link adalah implan cip saraf yang ditanam pada otak lewat prosedur bedah. The Link dirancang untuk memecahkan kode dan merangsang aktivitas otak.
The Link dikembangkan untuk membantu pasien lumpuh agar mampu menggunakan otaknya secara maksimal. Melalui penggunaan The Link, individu dapat mengendalikan komputer atau perangkat seluler di manapun menggunakan aktivitas otak.
Neuralink punya misi untuk menciptakan teknologi yang mendukung kemandirian pasien dengan kebutuhan medis khusus, seperti lumpuh atau terkena penyakit saraf.
"Bayangkan jika Stephen Hawking dapat berkomunikasi lebih cepat daripada juru ketik atau juru lelang. Itulah tujuannya," kata Musk seperti yang dikutip dari Evening Standard, Rabu (7/8/2024).
Saat ini, Neuralink menargetkan orang-orang dengan kondisi quadriplegia atau yang mengalami kelumpuhan di empat bagian tubuh bawah kepala, baik akibat cedera, penyakit, maupun cacat lahir.
Cara Kerja Neuralink
Menurut ilmuwan dari startup Convergent Research Summer Norman, cara kerja implan otak Neuralink sama seperti elektrofisiologi. Melansir BuiltIn, Norman menjelaskan bahwa implan Neuralink dapat menerjemahkan sinyal kimia elektrik dalam sistem saraf individu.
Sinyal tersebut dapat ditangkap ketika neuron berkomunikasi satu sama lain melalui celah antara sel saraf atau sinapsis. Aktivitas otak ini ditangkap oleh salah satu bagian implan, yaitu elektroda.
Elektroda implan Neuralink adalah sebuah sensor yang bisa mendeteksi voltase serta mengukur lonjakan saat voltase menyala (atau berpotensi menyala).
Aktivitas otak yang bisa ditangkap oleh implan bukan hanya aktivitas otak ketika individu melakukan sesuatu. Sinyal aktivitas otak saat individu berpikir juga bisa ditangkap oleh implan Neuralink. Ini artinya, teknologi Neuralink berada di level yang mampu membaca pikiran individu.
Menurut Musk, implan pertama Neuralink disebut sebagai "Telepati". Berkat cara kerjanya itu, implan memungkinkan individu melakukan telepati dengan perangkatnya tanpa menyentuh atau menggerakan tubuh, melainkan dengan berpikir.
Berdasarkan tampilan yang hadir di situs resminya, bentuk implan The Link sendiri sangat kecil. Implan tersebut terdiri dari beberapa perangkat dibungkus sebuah casing atau penutup.
Implan terdiri dari dua bagian, yaitu casing luar dan renda saraf. Casing luar dipasang pada tengkorak individu. Bagian ini menampung baterai, "otak" perangkat, dan antena bluetooth.
Kedua perangkat ini nantinya digunakan untuk mengirimkan data secara nirkabel, seperti mengirim musik ke earphone wireless. Kemudian, bagian kedua adalah renda saraf yang memuat kabel-kabel serta elektroda.
Menurut Musk, implan Neuralink memiliki 1.024 elektroda yang terdistribusi melintasi 64 kabel kecil. Bagian renda saraf inilah yang ditanamkan di bawah tengkorak pasien, tepatnya pada permukaan otak.
Biaya dan Harga Neuralink Elon Musk
Sejauh ini Neuralink maupun Elon Musk belum mengumumkan secara resmi berapa harga dan biaya pemasangan Neuralink. Pasalnya, hingga saat ini Neuralink belum resmi meluncurkan produknya dan masih di tahap uji coba.
Menurut Bloomberg, prediksi harga Neuralink cukup mahal, yaitu sekitar 10.500 dolar AS atau Rp169,4 juta. Harga tersebut belum termasuk asuransi dan pemasangan yang mencapai 40.000 dolar AS atau sekitar Rp645,5 juta untuk prosedur operasi pemasangan.
Jika ditotal, maka teknologi Neuralink memakan biaya setidaknya Rp800 juta. Biaya pemasangan Neuralink cukup mahal karena prosesnya memerlukan bantuan robotik.
Musk menyebut bahwa ada beberapa prosedur yang melibatkan robot bedah karena memerlukan "ketelitian yang tidak mungkin dilakukan dengan tangan manusia."
Editor: Iswara N Raditya