Menuju konten utama

Amazon Suntik Pendanaan $51,9 Juta ke Startup Astro Indonesia

Suntikan modal berpotensi memberi ruang bagi Astro memperkuat eksekusi operasional, mulai dari kepastian stok, optimasi rute, dan lainnya.

Amazon Suntik Pendanaan $51,9 Juta ke Startup Astro Indonesia
Karyawan berjalan melalui lobi di kantor pusat Amazon di Seattle. AP Photo/Elaine Thompson

tirto.id - Raksasa e-commerce yang didirikan oleh Jeff Bezos, Amazon, dikabarkan mengucurkan dana investasi pada startup quick commerce Indonesia, Astro. Pendanaan itu diperkirakan sebesar 51,9 juta dolar AS setara dengan Rp849,8 miliar (asumsi kurs Rp16.370 per dolar AS) dengan dukungan investor sebelumnya.

Melansir dari Tech in Asia, Selasa (16/9/2025), suntikan modal di Indonesia berpotensi memberi ruang bagi Astro memperkuat eksekusi operasional, mulai dari kepastian stok, optimasi rute, hingga waktu pengantaran di tengah kompetisi layanan kebutuhan harian yang makin ketat.

Langkah investasi tersebut hadir sejalan dengan strategi Amazon meresmikan layanan quick commerce 10 menit “Amazon Now” di India, yang dimulai di Bengaluru pada Juni 2025 dan memperluas cakupan ke Delhi dan Mumbai per 11 September 2025.

Keterlibatan Amazon di Astro dan peluncuran Amazon Now di India dinilai menunjukkan tesis konsisten atas pasar on-demand Asia, termasuk kombinasi permintaan harian tinggi, kepadatan urban, serta jaringan MFC/dark store yang efisien.

Sebagai informasi, Astro didirikan pada 2021, menawarkan layanan belanja kebutuhan harian dengan pengiriman cepat melalui jaringan dark store di area Jabodetabek.

Pada 2022, perusahaan ini berhasil menutup pendanaan Seri B 60 juta dolar AS setelah sebelumnya meraih Seri A 27 juta dolar AS dan pendanaan awal. Investor yang terlibat sepanjang putaran pendanaan tersebut, yakni Accel, Sequoia Capital India (kini Peak XV), Tiger Global, AC Ventures, Lightspeed, dan lainnya.

Baca juga artikel terkait AMAZON atau tulisan lainnya dari Natania Longdong

tirto.id - Insider
Reporter: Natania Longdong
Penulis: Natania Longdong
Editor: Dwi Aditya Putra