Menuju konten utama

Alasan Zulhas Kembali Undur Peluncuran Kopdes Merah Putih

Peluncuran 80.000 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih diundur dari jadwal semula pada 19 Juli ke 21 Juli 2025.

Alasan Zulhas Kembali Undur Peluncuran Kopdes Merah Putih
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (kedua kanan) didampingi sejumlah menteri dan pejabat terkait memberikan keterangan tentang anggaran program Makan Bergisi Gratis (MBG) di Jakarta, Senin (3/3/2025). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nz

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa peluncuran 80.000 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih diundur dari jadwal semula pada 19 Juli ke 21 Juli 2025. Pengunduran ini dilakukan agar arahan yang akan disampaikan Presiden Prabowo Subianto dapat diikuti semua pihak.

Terlebih, menurut Zuhas tanggal 19 Juli jatuh di akhir pekan. Di mana sejumlah pejabat negara biasanya melakukan kunjungan kerja ke daerah.

“Kalau Sabtu biasanya ada yang ke daerah, ada yang kunjungan kerja, dan sebagainya. Nah itu bagus kalau hari kerja sehingga tidak ada untuk tidak hadir kan, hari kerja,” ujar Zulhas usai rapat koordinasi terbatas persiapan peluncuran Kopdes Merah Putih di gedung Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2025).

Pilihan akhirnya jatuh di hari kerja agar Gubernur, Bupati/Walikota, Kepala Desa (Kades), dan pengurus Kopdes dapat hadir di lokasi peluncuran, yakni di Klaten, Jawa Tengah.

“Tanggal 19 itu kan hari Sabtu ya, nah kita ingin penjelasan Presiden Prabowo itu bisa diketahui, diikuti oleh semua pihak agar nggak dua kali kita kerja kan, baik gubernur maupun Bupati, Walikota, Kepala Desa, BPD, dan pendamping desa,” ujarnya.

Adapun, dalam peluncuran ini nantinya akan diresmikan 103 Kopdes Merah Putih percontohan atau mock-up. Dalam peluncuran akan ada enam lini usaha Kopdes, antara lain pangkalan LPG, pangkalan pupuk, sembako, kerja sama dengan Pos Indonesia, dan usaha BRI atau BNI dan Mandiri Link.

Di samping itu, sejumlah aturan pun dikebut agar Kopdes ini nantinya dapat memiliki lini usaha yang langsung dipasok oleh supplier.

“Itu ada peraturan Menteri ESDM untuk segera diselesaikan agar nanti Kopdes bisa menjadi pangkalan,” ujarnya.

Sementara itu, untuk mendukung usaha dengan muatan lokal di masing-masing daerah, Zulhas mengatakan bahwa hal itu mungkin saja dikembangkan. Namun dia menekankan agar Kopdes memiliki lini bisnis yang sehat terlebih dahulu.

“Tentu. Ini yang pertama dulu. Kalau koperasinya sudah sehat, bagus, potensi lokal itu banyak. Ada penggemukan sapi, ada peternakan, ada desa wisata, kerajinan, ada tanaman, buah-buahan, banyak,” ucapnya.

Dari segi akses pembiayaan ke Bank Himbara, Zulhas kembali menekankan bahwa Kopdes harus memiliki lini bisnis yang baik terlebih, baru dapat mengakses pembiayaan.

“Pertama yang dipikirkan harus usahanya dulu. Bukan uangnya dulu, kan. Usahanya dulu. Kita pikirkan usahanya dulu, dan usahanya apa yang paling menguntungkan. Sekaligus memberikan dampak yang bagus,” tuturnya.

Baca juga artikel terkait KOPERASI atau tulisan lainnya dari Nanda Aria

tirto.id - Insider
Reporter: Nanda Aria
Penulis: Nanda Aria
Editor: Dwi Aditya Putra