tirto.id - Asmaul Husna Al Mumit artinya Yang Maha Mematikan memiliki maknanya tersendiri bagi umat muslim. Simak pengertian, dalil-dalil, dan contoh perilaku Al Mumit serta cara meneladaninya dalam artikel ini.
Kesempurnaan Allah SWT mencakup juga sifat dan nama-nama milik-Nya yang terdapat di dalam Asmaul Husna. Sejumlah dalil di dalam Al-Qur'an menyebutkan perihal nama baik ini, termasuk Al Mumit.
Umat Islam bisa membaca berbagai nama baik Allah SWT sebagai doa, wirid, zikir. Al Mumit juga dapat menjadi patokan teladan bagi muslimin muslimat dalam beraktivitas di kehidupan sehari-hari.
Al Mumit Artinya Apa?
Seluruh makhluk Allah SWT akan kembali padanya. Semua yang ada di dunia ini akan mengalami kemusnahan, kecuali Allah SWT dengan sifat-Nya yang Maha Tunggal sebagai pencipta.
Dia yang akan memusnahkan maupun mematikan seluruh makhluk ciptaan-Nya. Pernyataan ini kesamaan dengan salah satu Asmaul Husna, yaitu Al Mumit artinya Yang Maha Mematikan atau Yang Maha Membuat Mati.
Al Mumit memiliki akar kata yang berasal dari bahasa Arab, yaitu "maata" yang artinya "mati". Hanya Dia yang bisa mematikan, menentukan kapan, dan menetapkan bagaimana kematian itu terjadi.
Makna Asmaul Husna Al Mumit
Makna Al Mumit yaitu Allah SWT memiliki kemampuan untuk meniadakan seluruh makhluk yang telah diciptakan. Secara umum, kondisi kematian ini merujuk kepada fisik seseorang yang sudah tidak bernapas.
Dalam ajaran Islam, mereka yang telah mati akan menjalankan kehidupan pasca kematian di dunia akhirat. Tepatnya setelah ke alam barzah dan mengikuti berbagai perhitungan ketika hari akhir.
Oleh karena itu, umat muslim memiliki pemaknaan tersendiri dalam menanggapi Allah SWT dengan sifat-Nya Yang Maha Mematikan. Mereka memiliki kesadaran bahwa kematian itu berasal dari Allah SWT.
Dalil tentang Al Mumit
Ada beberapa ayat di dalam Al-Qur'an yang menyebutkan tentang kematian. Dalil tentang Al Mumit terdapat pada surat An-Nisa ayat 78 dan Al-Mulk ayat 2 sebagai berikut.
1. Surah An-Nisa Ayat 78
اَيْنَمَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍۗ وَاِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِۚ وَاِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِكَۗ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِۗ فَمَالِ هٰٓؤُلَاۤءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُوْنَ يَفْقَهُوْنَ حَدِيْثًا ٧٨Arab Latin:
Aina mâ takûnû yudrikkumul-mautu walau kuntum fî burûjim musyayyadah, wa in tushib-hum ḫasanatuy yaqûlû hâdzihî min ‘indillâh, wa in tushib-hum sayyi'atuy yaqûlû hâdzihî min ‘indik, qul kullum min ‘indillâh, fa mâli hâ'ulâ'il-qaumi lâ yakâdûna yafqahûna ḫadîtsâ.
Artinya:
"Di mana pun kamu berada, kematian akan mendatangimu, meskipun kamu berada dalam benteng yang kukuh. Jika mereka (orang-orang munafik) memperoleh suatu kebaikan, mereka berkata, 'Ini dari sisi Allah' dan jika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka berkata, 'Ini dari engkau (Nabi Muhammad).' Katakanlah, 'Semuanya (datang) dari sisi Allah.' Mengapa orang-orang itu hampir tidak memahami pembicaraan?"
2. Surah Al-Mulk Ayat 2
ࣙالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ ٢Arab Latin:
Alladzî khalaqal-mauta wal-ḫayâta liyabluwakum ayyukum aḫsanu ‘amalâ, wa huwal-‘azîzul-ghafûr.
Artinya:
"(Dialah Allah) yaitu yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun."
Kebalikan Sifat Al Mumit
Kebalikan sifat Al Mumit adalah Al Muhyi yang artinya Maha Menghidupkan atau Maha Membuat Kehidupan. Maha Mematikan dan Maha Menghidupkan merupakan hal yang berbanding terbalik, tetapi sama-sama bisa Allah SWT lakukan.
Al Muhyi mengandung arti hidup, menjadikan sesuatu nyata, menghidupkan kembali, dan menjadikan suatu ciptaan utuh. Kemudian mengembalikan jiwa ke tubuh-tubuh para makhluk-Nya.
Sebut misalnya ketika Allah SWT nanti membangkitkan kembali manusia pada hari Yaumul Ba'ats. Berbeda dengan itu, Al Mumit bersifat meniadakan dan mematikan makhluk.
Cara Meneladani Al Mumit
Dengan meyakini bahwa Allah SWT adalah Al Mumit, Yang Maha Mematikan, seorang muslim tidak akan terlampau bersedih ketika orang yang disayangi meninggal. Ia sadar bahwa kematian itu berasal dari Allah SWT.
Oleh sebab itu, cara meneladani Al Mumit salah satunya berdoa ketika tertimpa musibah. Isi doa tersebut adalah kerelaan bahwa semua jiwa adalah milik Allah SWT dan Dia yang berhak mematikan makhluk.
Doa tersebut adalah sebagai berikut:
إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها
Arab Latin:
Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji‘un. Allâhumma ajirnî fî mushîbatî wa akhlif lî khairan minhâ.
Artinya:
"Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya."
Ingin melihat lebih banyak pengetahuan dan ilmu agama Islam untuk keperluan pembelajaran peserta didik? Pastikan untuk terus memantau materi ajar terbaru di sini.
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Yuda Prinada
Masuk tirto.id






































