tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memandang fenomena Rojali alias rombongan jarang beli yang ramai diperbincangkan di masyarakat hanyalah isu yang dibesar-besarkan. Demikian pula soal istilah Rohana, akronim rombongan hanya nanya, yang menurutnya tidak sama sekali menggambarkan pelemahan daya beli masyarakat.
Sebaliknya, daya beli yang tercermin dari konsumsi rumah tangga tetap tumbuh di kuartal II 2025. "Isu Rohana dan Rojali ini isu yang ditiup-tiup. Jadi faktanya berbeda dan tentu ini yang harus kita lihat," katanya, dalam Konferensi Pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa (5/8/2025).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada periode April-Juni 2025, konsumsi rumah tangga tumbuh di level 4,97 persen dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 54,25 persen. Di sisi lain, indeks penjualan riil yang dicatat Bank Indonesia (BI) juga masih berada di angka positif di 233,7 persen dan indeks keyakinan konsumen (IKK) masih di atas 100, yaitu 117,8.
Dari pertumbuhan konsumsi rumah tangga ini, menurut Airlangga ada fenomena yang tidak sepenuhnya disadari masyarakat, yakni kebiasaan belanja yang sebelumnya cenderung dilakukan secara langsung di pusat-pusat perbelanjaan atau offline, kini bergeser ke e-commerce alias online.
"Kita lihat konsumsi daripada masyarakat ini terlihat shifting belanjanya lari ke belanja online. Kita lihat transaksi retail online ini baru dirilis oleh BPS, tahun kemarin tidak di track tapi tahun ini sudah mulai di-track," papar Airlangga.
Pada kuartal II 2025, belanja retail dan marketplace tumbuhnya sebesar 7,55 persen, dengan didominasi oleh penjualan produk perawatan diri atau personal care dan kosmetik yang mendekati 17 persen. Kemudian produk rumah tangga dan kantor juga tumbuh 29,38 persen dengan nilai mencapai Rp72,8 triliun.
"Transaksinya juga meningkat pesat di mana di tahun 2018 transaksinya itu ada 280 juta, di tahun lalu sudah Rp3,24 miliar," bebernya.
Kendati ada peralihan belanja ke online, kinerja toko-toko retail juga masih cukup positif, tercermin dari pertumbuhan tiga perusahaan publik yang bergerak di bidang retail minimarket dan pusat perbelanjaan mall yang juga pertumbuhannya berada di kisaran 4-12 persen.
"Nah, kalau kita lihat kinerja keuangan sektor retail dari tiga perusahaan publik, satu minimarket, yang kedua salah satu yang banyak outlet di mal, seluruhnya semester I ini pertumbuhannya mendekati 5 persen, 4,99 persen dan 12,87 persen," tugas Airlangga.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id







































