Menuju konten utama

Airlangga Sebut Negosiasi Tarif Trump Rampung Oktober

Setelah proses legal drafting, yang di dalamnya termasuk Agreement on Resiprocal Trade, pemerintah masih harus menunggu sampai tarif bisa diterapkan.

Airlangga Sebut Negosiasi Tarif Trump Rampung Oktober
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers terkait diseminasi hasil perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) di Jakarta, Jumat (13/6/2025). Pemerintah menargetkan penandatanganan IEU CEPA berlangsung antara kuartal II hingga kuartal III 2026, dilanjutkan dengan proses ratifikasi dan penyusunan undang-undang oleh DPR RI pada kuartal II hingga kuartal IV 2026. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/bar

tirto.id - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memastikan tarif resiprokal yang ditetapkan pemerintah Amerika Serikat (AS) kepada Indonesia sebesar 19 persen belum berlaku.

Sampai saat ini, pemerintah masih membahas dokumen-dokumen hukum (legal drafting) yang ditarget rampung pada akhir Oktober 2025.

"Legal drafting itu sesudah pembicaraan (bilateral) selesai, legal drafting. Nah sekarang kita lagi legal drafting," kata dia, saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa (30/9/2025).

"Harapannya tentu Oktober ini bisa diselesaikan. Oktober," tambah Airlangga.

Setelah proses tesebut, yang di dalamnya termasuk pula Perjanjian Perdagangan Timbal Balik atau Agreement on Resiprocal Trade (ART), pemerintah masih harus menunggu sampai akhirnya tarif resiprokal akan benar-benar bisa diterapkan.

"Ya tentu, sebelum ditandatangan tidak jadi final semua.Jadi, tunggu sampai final, jadi kita sedang siapkan," tambahnya.

Seiring dengan belum diterapkannya tarif resiprokal AS, Airlangga memastikan kinerja ekspor dan impor Indonesia belum terdampak kebijakan yang dibuat oleh Presiden AS Donald Trump itu.

Belum lagi, sampai saat ini pemerintah kedua negara juga belum menetapkan komoditas apa saja yang akan dikenakan tarif bea masuk ke negeri Paman Sam.

Meski begitu, komoditas-komoditas asli tanah Indonesia, seperti kelapa sawit, karet, kakao hampir dipastikan bisa diberikan tarif nol persen.

"Nanti kita lihat, karena saat sekarang kan ekspor furniture kita masih berjalan, dan mereka ada pembatasan, tetapi mereka ada permintaan. Ada permintaan kayu meranti kita untuk ekspor ke Amerika, ataupun misalnya kalau furniture covernya bukan kain, itu kan juga tidak dikenakan tarif seperti yang diumumkan," ucap Airlangga.

Baca juga artikel terkait TARIF TRUMP atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Insider
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Hendra Friana