tirto.id - Ketua DPP PDIP Bidang Perekonomian sekaligus mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menyinggung adanya pejabat yang kerap memanfaatkan kekuasaan demi mempertahankan kekayaan atau memperkaya diri.
Hal ini dilontarkannya ketika tengah mengenang mendiang ekonom Senior Indonesia, Kwik Kian Gie, yang justru melakukan hal yang sebaliknya. Ahok bercerita bahwa sosok Kwik Kian Gie rela melepas bisnisnya saat menjadi pejabat publik.
“Dia tidak pernah memanfaatkan kekuasaan untuk membuat dia lebih kaya gitu loh. Kadang-kadang ada oknum, yang udah kaya, masuk kekuasaan pengen kaya atau mempertahankan kekayaannya, takut jadi masalah, takut ada hukum. Tapi Pak Kwik orangnya enggak. Ya sudah lepas (bisnis pribadinya),” kata Ahok saat ditemui di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (29/7/2025) kemarin.
Dalam hal ini, Kwik dikenang sebagai sosok yang tidak pernah memanfaatkan kekuasaannya untuk memperkaya diri. Kwik justru melepas usahanya untuk menghindari konflik kepentingan.
“Pak Kwik kan contoh yang sangat komplit ya. Pengusaha. Ketika masuk di kekuasaan, dia lepaskan usahanya, dia jual, dia ada hubungan bisa ada conflict of interest,” kata Ahok.
Dengan demikian, Ahok merasa Indonesia kehilangan figur tokoh nasional Indonesia yang dikenal sangat kritis, namun memiliki rasa keberanian besar seperti Kwik Kian Gie.
Menurutnya, kualitas Kwik Kian Gie sebagai tokoh penting yang memiliki integritas dan keberanian merupakan warisan yang ditinggalkan.
“Ya tentu ya satu hal kita enggak bisa menghindari orang pasti pulang gitu ya. Tapi yang kita ingat kan warisan yang ditinggalkan,” kata Ahok.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Bayu Septianto
Masuk tirto.id


































