Menuju konten utama

Ada 59 Negara yang Pernah Dipimpin oleh Perempuan

Amerika Serikat gagal membuat sejarah baru dalam arena politik ketika Hillary Clinton dikalahkan oleh Donald Trump. Di luar AS, sudah ada 59 negara dipimpin oleh perempuan.

Ada 59 Negara yang Pernah Dipimpin oleh Perempuan
Dari kiri ke kanan, Tsai Ing-Wen, Presiden Republik Tiongkok. Megawati, Presiden Republik Indonesia periode 2001-2004, dan Sirimavo Ratwatte Dias Bandaranaike, Perdana Menteri Sri Lanka untuk tiga kali kurun waktu, yaitu pada periode 1960-1965, 1970-1977, dan 1994-2000. [Foto/Wikipedia/Shutterstock]

tirto.id - "Saya ingin hidup cukup lama untuk melihat pemilihan presiden perempuan pertama kami."

Harapan itu diungkapkan oleh Estelle Schultz (98) yang sedang dirawat di rumah sakit karena sakit jantung. Oktober lalu, Estelle melakukan sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Untuk pertama kali ia memilih seorang perempuan yang dicalonkan sebagai kandidat presiden.

Saat mencoblos surat suara, ia meminta cucunya Sarah untuk memotretnya dan diunggah ke Facebook. Ia ingin mengabadikan momen langkah tersebut setelah menanti selama 96 tahun, sejak perempuan Amerika Serikat mendapat hak untuk memilih presiden pada tahun 1920.

Foto itu menarik perhatian publik dan dengan cepat langsung mendapat ratusan like dan juga komentar. Sarah serta keluarga kemudian terdorong untuk mencari tahu cerita serupa, penantian perempuan Amerika Serikat untuk melihat pemilihan presiden perempuan. Mereka membuat proyek "I Waited 96 Years" serta meluncurkan situs sesuai nama proyeknya.

Pada hari pertama, situs itu sudah diisi oleh 31 perempuan berusia hampir 100 tahun kisah mirip Estelle. Ada Sylvia Schulman (99) yang mengaku memilih Hillary bukan karena ia adalah perempuan.

"Memberikan suara ini bukan hanya karena Hillary adalah seorang perempuan, juga bukan karena saya seorang Demokrat. Ini untuk menunjukkan bahwa kita sebagai perempuan bisa melakukan apapun yang kita inginkan, terutama ketika kita telah bekerja keras dalam karier kita untuk mendapatkan pengalaman yang diperlukan untuk bisa unggul,” ungkap Sylvia, seperti dipetik iwaited96years.com.

Pemilihan presiden Amerika Serikat saat ini memang memberi warna yang berbeda. Tak hanya persoalan Demokrat atau Republik, tetapi juga soal gender. Selama satu abad lebih, tak ada perempuan yang bisa sedekat ini menuju Gedung Putih. Jauh sebelumnya memang ada perempuan lainnya yaitu Victoria Woodhull. Ia dicalonkan sebagai calon presiden oleh Partai Persamaan Hak pada 1872.

Namun partai itu tidak mendapat akses kertas suara, sehingga tidak ada suara yang tercatat untuk Woodhull. Ia juga didakwa atas beberapa kasus hukum sehingga ia menghabiskan malam pemilihan di penjara. Obituarinya The New York Times pada 1917 menyebutkan ia adalah satu-satunya perempuan yang pernah menjadi kandidat Presiden Amerika Serikat.

Tapi itu cerita di AS. Saat AS masih 'dikagetkan' dengan calon presiden perempuan, masyarakat Taiwan sudah terlebih dahulu membuat sejarah di awal tahun ini. Pesta demokrasi yang berlangsung pada Januari lalu di negeri itu menetapkan Tsai Ing Wen (59), pemimpin partai oposisi Partai Progresif Demokrat (DPP) menjadi presiden perempuan pertama. Ia resmi menjadi pemimpin negara itu setelah proses pelantikan pada Mei lalu.

Namun jauh sebelum Taiwan, Srilangka sudah memberi kesempatan kepada perempuan menjadi Perdana Menteri di negara itu. Ia adalah Sirimavo Bandaranaike yang mulai menjadi memimpin pada 1960 sekaligus menjadi perdana menteri perempuan pertama di dunia. Sirimavo yang juga Ketua Partai Kebebasan Srilangka menjabat hingga tiga periode.

Jika Sirimavo adalah perdana menteri pertama, maka Isabel Peron adalah presiden perempuan pertama Argentina sekaligus di dunia. Tak sekali itu Argentina dipimpin perempuan. Perempuan berikutnya yang memimpin adalah Cristina Fernandez de Kirchner sejak 2007 hingga 2015.

Infografik Negara Yang Dipimpin Perempuan

Untuk kawasan Eropa, ada Jerman yang pada 2005 dipimpin oleh seorang perempuan bernama Angela Merkel. Di Inggris ada perempuan bertangan besi yakni Margaret Thatcher, memimpin sejak 1979 hingga 1990. Sedangkan untuk wilayah Afrika ada Senegal yang pernah dipimpin oleh Mame Madior Boye pada tahun 2001 hingga 2002.

Di kawasan Asia ada Australia, Filipina dan Thailand juga pernah dipimpin oleh perempuan. Australia misalnya, pernah dipimpin oleh Perdana Menteri Julia Gillard pada 2010-2013. Ia juga adalah perdana menteri pertama di negara kanguru tersebut. Sedangkan di Filipina ada Gloria Macapagal Arroyo. Sedangkan, perdana menteri Thailand perempuan adalah Yingluck Shinawatra.

Indonesia juga termasuk negara pernah dipimpin perempuan. Megawati Soekarnoputri adalah presiden perempuan pertama di Indonesia, yang menjabat pada 2001-2004. Hingga kini, belum ada lagi perempuan Indonesia yang ikut dalam bursa pencalonan presiden atau wakil presiden.

Data dari World Economic Forum yang berjudul "The Global Gender Gap Report" 2016 melaporkan jika hingga saat ini sudah ada 59 negara yang pernah dipimpin oleh perempuan baik sebagai presiden maupun perdana menteri.

Jumlah perempuan yang menjadi presiden atau perdana menteri memang terus meningkat. Dari jumlah negara yang di sebut di atas, sekitar tiga perempat menjabat dalam kurun waktu dalam 20 tahun terakhir, menurut National Democratic Institute.

Jika saja Hillary menang dalam pemilihan presiden di Amerika Serikat, maka ia akan menambah daftar tersebut.

============

Tayang perdana di Tirto pada 9 November 2016

Baca juga artikel terkait HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Politik
Reporter: Yantina Debora
Penulis: Yantina Debora
Editor: Maulida Sri Handayani