tirto.id - Contoh karangan Hari Pahlawan menyajikan sejarah Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 silam. Simak 5 contoh karangan tentang Hari Pahlawan di dalam artikel ini.
Hari Pahlawan kini sudah mencapai peringatannya yang ke-80, jatuh pada 10 November 2025. Presiden Sukarno menetapkan hari bersejarah ini pertama kali sesuai Keppres Nomor 316 tahun 1959.
Penyelenggaraannya bertujuan untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur memperjuangkan kedaulatan negara. Konflik berdarah ini merupakan dampak dari sejarah kedatangan Sekutu di Surabaya pada 25 Oktober 1945.
Contoh Karangan tentang Hari Pahlawan
Karangan Hari Pahlawan Nasional di dalam artikel ini bisa menjadi referensi bagi siapa pun yang ingin menulis ringkasan. Sebut saja ketika siswa atau peserta kompetisi ingin membuat karangan tentang pahlawan singkat, baik sebagai tugas atau tantangan lomba.
Berikut ini sejumlah contoh karangan atau ringkasan Hari Pahlawan.
1. Ringkasan Hari Pahlawan 10 November 2025

Suporter Persebaya Surabaya membentangkan koreografi bertemakan Hari Pahlawan ketika mendukung Persebaya Surabaya melawan PSM Makassar dalam lanjutan Liga 1 Indonesia di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (10/11/2018). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Pemerintah Indonesia, melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 Tahun 1959 oleh Presiden Sukarno, secara resmi menetapkan peringatan Hari Pahlawan Nasional setiap tanggal 10 November.Penetapan ini baru muncul 14 tahun pasca peristiwa Pertempuran Surabaya tanggal 10 November 1945. Beberapa hari sebelum kejadian berdarah ini, Sekutu telah membagikan pamflet ultimatum agar masyarakat bersenjata di Surabaya segera menyerahkan diri.
Para pejuang tanah air yang menjaga kedaulatan negara Indonesia tidak sudi mengamini keinginan Sekutu. Bahkan, menyatakan perlawanan "Merdeka atau Mati" setelah waktu tenggat ultimatum habis.
Alhasil, Surabaya mendapatkan gempuran dari segala penjuru sehingga berakhir dengan kondisi babak belur. Puluhan ribu orang, termasuk warga sipil dan tentara, tewas dalam peperangan.
Kejadian ini pun menjadi kenangan pahit sekaligus patriotik yang perlu diingat oleh masyarakat Indonesia. Bahkan, sekarang kita merayakannya sebagai Hari Pahlawan Nasional.
2. Karangan Hari Pahlawan Nasional 10 November 2025
Tewasnya Jenderal Mallaby asal Inggris pada 30 Oktober 1945 membuat kondisi di Surabaya semakin memanas. Pasalnya, masyarakat Surabaya dan Sekutu sudah sering bersinggungan sejak 25 Oktober 1945.Jenderal Robert Mansergh sebagai pengganti Jenderal A.W.S. Mallaby turun tangan menangani peristiwa ini. Kemudian memaksa arek-arek Surabaya untuk menyerah dan menanggalkan senjatanya, bahkan mengultimatum dengan isi ancaman perang.
Kendati seperti itu, masyarakat Surabaya justru semakin marah dengan tindakan yang diklaim semena-mena ini. Sebab, Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaannya sejak 17 Agustus 1945.
Perang puncak pun terjadi di Surabaya pada 10 November 1945. Warga-warga banyak mengungsi, korban-korban dari TKR berjatuhan, bahkan menewaskan sejumlah masyarakat sipil.
Peristiwa ini akhirnya diabadikan melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 oleh Presiden Sukarno. Sesuai keputusan tersebut, tanggal 10 November setiap tahunnya akan diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional.
3. Karangan tentang Pahlawan Singkat untuk Hari Pahlawan 2025
Di tengah polemik dan ketegangan ultimatum pihak tentara Inggris, yang menyebutkan bahwa masyarakat Surabaya harus menyerahkan senjata, muncul sosok orator atau tukang pidato legendaris.Nama pahlawan tersebut adalah Bung Tomo. Pada 10 November 1945, waktu ketika ultimatum sudah lewat tenggat, ia menyampaikan pidato yang isinya melawan pihak Sekutu (Inggris).
Melalui narasinya, Bung Tomo menuturkan secara jelas tentang sebab dan latar belakang mengapa pihak Sekutu menginginkan rakyat Surabaya menyerah. Alih-alih mengambil senjata Jepang, mereka justru ingin mengambil kembali kekuasaan di daerah tersebut.
Bung Tomo pun mengajak masyarakat Surabaya untuk melawan pihak asing. Kemudian mengorasikan tentang keinginannya yang lebih baik hancur dibandingkan tunduk kepada Inggris.
Dengan semangat dari pidato Bung Tomo, masyarakat Surabaya pun menjalankan peperangan. Peristiwa penuh semangat untuk mempertahankan kemerdekaan ini pun dikenang sebagai Hari Pahlawan Nasional hingga sekarang.
4. Karangan Singkat Hari Pahlawan 10 November 2025

Ilustrasi HL Indepth Revolusi Hari Pahlawan. tirto.id/Lugas
Hari Pahlawan diperingati oleh masyarakat Indonesia setiap tahunnya pada 10 November. Tujuan utama peringatan tersebut adalah mengenang jasa pahlawan yang gugur sekaligus tragedi kelam 10 November 1945 di Surabaya.Pada 25 Oktober 1945, Sekutu yang membawa Rehabilitation of Allied Prisoners of War and Internees (RAPWI) datang ke Surabaya. Selain itu, ada juga Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) dan Netherlands Indies Civil Administration (NICA).
Beberapa pejuang kedaulatan Indonesia di kota tersebut pun terlibat perselisihan dengan tamu yang tak diundang. Perseteruan ini memunculkan perjanjian gencatan senjata pada 29 Oktober 1945.
Baru selisih sehari, pada 30 Oktober terjadi lagi bentrokan antara kedua pihak. Bahkan, kejadian tersebut menyebabkan tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby, pemimpin tentara Inggris untuk wilayah Jawa Timur.
Kematian itu membuat pasukan Inggris murka. Posisi Mallaby pun digantikan oleh Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh. Pria pengganti ini mengultimatum masyarakat Indonesia untuk menyerahkan senjata.
Bukan hanya itu, Robert Mansergh juga mengancam akan menyerang Surabaya di berbagai tempat. Tanpa rasa takut, Indonesia tidak menanggapi berbagai ketentuan yang dikatakan lawannya ini. Berbagai tempat di Kota Surabaya pun jadi ladang pertempuran mulai 10 November 1945.
Sebagaimana dikutip dari Pemkot Semarang, “Medan Perang Surabaya Kemudian mendapat julukan ‘neraka’ lantaran kerugian yang disebabkan tidak sedikit”.
Perjuangan masyarakat Indonesia ini pun tak luput dari kemunculan korban jiwa rakyat Surabaya sebanyak 20.000 orang. Berkat perjuangan mereka semua, Surabaya kini dikenal sebagai Kota Pahlawan. Bahkan, tanggal dimulainya perang diabadikan sebagai Hari Pahlawan.
Pada 10 November 2025, kita dapat ikut serta memperingati Hari Pahlawan yang ke-80. Sebagai penerus mereka, ada baiknya kita mengingat apa yang sudah diperjuangkan oleh para pahlawan.
Semangat pantang menyerah mempertahankan kedaulatan negara pasca kemerdekaan ini wajibnya kita contoh. Dengan memanfaatkan sikap tersebut, kita dapat menjalankan kehidupan yang lebih maju meskipun kondisinya terbilang rumit.
5. Cerita Singkat Hari Pahlawan 10 November 2025
Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Beberapa bulan setelahnya, pertempuran Pasca Kemerdekaan yang terbilang besar terjadi di Surabaya. Peristiwa ini berlangsung di Surabaya pada 10 November 1945.Konflik ini diawali oleh kedatangan sekutu, Inggris dan Belanda, pada 25 Oktober 1945. Mereka kala itu ditugaskan untuk memulangkan orang Jepang serta melucuti persenjataannya. Kemudian, juga mengambil kembali Indonesia untuk diserahkan kepada Belanda.
Amarah pun merebak di hati masyarakat Surabaya, mulai 27 Oktober 1945 terjadi perseteruan antara kedua pihak. Berkat kejadian tersebut, perjanjian gencatan senjata dibuat pada 29 Oktober 1945.
Berlanjut ke peristiwa 30 Oktober 1945, Brigadir Jenderal Mallaby yang merupakan seorang pemimpin pasukan Inggris di Jawa Timur tewas. Penggantinya, Robert Mansergh, mengeluarkan ultimatum yang berisi ancaman.
Secara garis besar ultimatum ini menyuruh Indonesia untuk menyerahkan senjata dan melapor ke pihak mereka. Seandainya permintaan ini tidak dituruti, maka Surabaya akan dihajar habis-habisan lewat udara, darat, maupun laut.
Masyarakat Surabaya tidak gentar dengan ancaman itu, bahkan melakukan perlawanan mulai 10 November 1945. Pertempuran di Kota Pahlawan ini terjadi sekitar tiga minggu dan menyebabkan hilangnya ribuan nyawa pejuang Indonesia.
Berkaca dari perjuangan tersebut, Indonesia hingga saat ini memperingati 10 November sebagai Hari Pahlawan. Perayaan hari nasional ini dilakukan agar generasi sekarang-mendatang tidak melupakan bagaimana leluhurnya pernah berjuang.
Kita dapat merayakan Hari Pahlawan dengan sejumlah cara. Misalnya melakukan ziarah kubur ke beberapa TMP (Taman Makam Pahlawan). Selain itu, tabur bunga juga boleh dilakukan sebagai simbol terkenangnya mereka.
Sebagai generasi masa kini, ada baiknya kita mencontoh para leluhur ketika memperjuangkan haknya. Kepercayaan diri mereka meski berada di situasi sulit merupakan nilai penting yang dapat kita terapkan.
Dengan begitu, Hari Pahlawan bukan hanya menjadi momen untuk mengingat mereka. Namun, juga menjadi wadah masyarakat Indonesia masa kini untuk memperjuangkan kemajuan bangsa di era modernnya.
Ingin mengetahui lebih banyak informasi tentang peringatan Hari Pahlawan dan sejumlah aktivitas untuk merayakannya? Pantau terus kabar terbaru seputar Hari Pahlawan di sini.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yulaika Ramadhani
Penyelaras: Yuda Prinada
Masuk tirto.id






































