tirto.id - Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto kembali viral karena melontarkan ucapan soal "mengejar-ngejar aktivis 1998" dalam acara Suara Muda Indonesia Prabowo-Gibran di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan pada Sabtu (27/1/2024).
Pernyataan itu dikaitkan oleh banyak orang mengenai kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat atas penculikan aktivis yang menjadi jejak kelam karier Prabowo. Tidak sedikit yang menilai, pernyataan Prabowo itu membenarkan tudingan yang dialamatkan kepadanya selama ini.
Prabowo bersama pasukan kecil Kopassus yang diberi nama Tim Mawar diduga menculik aktivis 1998 pro demokrasi yang menuntut penggulingan Presiden Soeharto dari kekuasaannya.
Saat peristiwa itu terjadi, Prabowo menjabat sebagai Danjen Kopassus sekaligus merupakan menantu dari Presiden Soeharto.
Kasus yang telah terjadi lebih dari 25 tahun silam tersebut masih menjadi misteri yang belum terang benderang, sebab menurut data dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) sebanyak 13 orang aktivis hingga saat ini masih dinyatakan hilang.
Dalam beberapa dekade terakhir, Prabowo hampir tidak pernah ingin membahas mengenai tudingan penculikan itu di depan publik.
Pernyataan Prabowo Soal Aktivis 1998
Pada Pemilu 2024 Prabowo kembali maju ke dalam kontestasi Pilpres dan ditetapkan sebagai capres nomor urut 2 berpasangan dengan cawapres Gibran Rakabuming Raka.
Selama proses pencalonan capres-cawapres, banyak tokoh politik yang telah mendeklarasikan dukungannya terhadap paslon capres dan cawapres Prabowo-Gibran. Aktivis 1998 yang saat ini berkecimpung di dunia politik tidak ketinggalan.
Namun, hal yang menarik perhatian adalah banyak aktivis 1998 memutuskan untuk mendukung Prabowo pada Pilpres 2024. Padahal, menilik sejarahnya, Prabowo dan aktivis 1998 hampir selalu berseberangan karena kasus dugaan penculikan pada era runtuhnya Orde Baru itu.
Dua pentolan aktivis 1998 yang menggegerkan publik beberapa waktu lalu karena mendukung Prabowo adalah Budiman Sudjatmiko dan Agus Jabo Priyono.
Budiman Sudjatmiko yang sejak lama bergabung bersama PDIP bahkan memutuskan hengkang dari partai yang telah membesarkan namanya itu karena memutuskan mendukung Prabowo.
Ketika resmi merapat ke kubu Prabowo, Budiman mengatakan perseteruannya dengan Prabowo sudah berakhir dan menganggapnya sebagai bagian dari masa lalu.
Sementara itu, Agus Jabo Priyono yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) membawa partainya menjadi salah satu partai pengusung Prabowo-Gibran.
Dalam acara Suara Muda Indonesia Prabowo-Gibran pada hari Sabtu, Prabowo mengakui dirinya dulu pernah mengejar-ngejar Agus Jabo dan Budiman Sudjamitko atas perintah atasannya.
Prabowo juga menuturkan bahwa dirinya melakukan hal tersebut karena aktivis 1998 itu banyak ulah. Namun demikian kata Prabowo, dirinya sudah meminta maaf langsung kepada keduanya.
“Agus Jabo, ketua Prima. Maaf Pak Agus dulu saya kejar-kejar Anda, dulu, atas perintah. Lantas, bandel sih” tutur Prabowo dikutip dari tayangan YouTube Metro TV berjudul [FULL]PRABOWO - GIBRAN: SUARA MUDA INDONESIA rilis pada Sabtu (27/1/2024).
“Kemudian, saudara Budiman Jatmiko, ini juga, sorry man, dulu gue kejar-kejar loe, dulu juga. Tapi gue udah minta maaf ama loe ya,” ujarnya.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra