Menuju konten utama

Usai Caplok NICE, ITMG Buka Peluang Ekspansi ke Tambang Emas

Direktur Utama ITMG Mulianto mengatakan perusahaannya terbuka untuk mengelola critical mineral, termasuk bauksit, emas, dan tembaga.

Usai Caplok NICE, ITMG Buka Peluang Ekspansi ke Tambang Emas
ITMG Mining Area. FOTO/PT Indo Tambangraya Megah Tbk.

tirto.id - Emiten batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) membuka peluang untuk menjajaki bisnis mineral strategis, khususnya tambang emas dalam negeri.

Direktur Utama ITMG Mulianto mengatakan pihaknya terbuka untuk mengelola critical mineral, termasuk bauksit, emas, dan tembaga. Namun, hal itu masih dalam tahap observasi.

"Gold itu kita kategorikan sebagai salah satu critical mineral sehingga any opportunity ke arah bauksit, tembaga dan emas itu akan selalu kita pertimbangkan," kata Mulianto dalam Public Expose melalui Zoom Meeting, Kamis (11/9/2025).

Meski demikian, Mulianto menyampaikan bahwa berbagai rencana bisnis yang akan diambil perseroan ke depan masih perlu didalami. ITMG sendiri telah melakukan diversifikasi bisnis ke mineral strategis seperti nikel dengan mengakuisisi 9,6 persen saham PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE).

"Masih dalam observasi untuk memastikan kita bisa mendapat aset yang benar-benar sesuai dengan strategi kita. Untuk ITMG sendiri kita akan fokus ke dalam negeri saja," ujarnya.

Sebagai informasi, perusahaan multi-energi Indonesia itu juga mencatatkan peningkatan produksi dan penjualan pada periode enam bulan pertama tahun 2025. Pada periode tersebut, ITMG membukukan total produksi batu bara sebesar 10,4 juta ton, naik 12 persen year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama pada 2024 sebesar 9,3 juta ton.

Capaian ini juga diikuti dengan peningkatan volume penjualan yang mencapai 11,7 juta ton, atau meningkat 8 persen yoy. Dengan manajemen biaya operasional yang baik serta strategi efisiensi yang diterapkan, perusahaan juga mampu menurunkan beban pokok pendapatan sebesar 10 persen.

Meski mencatat kinerja baik di sisi produksi dan penjualan, pendapatan perusahaan sepanjang semester pertama 2025 tercatat sebesar 919 juta dolar AS, terkoreksi 12 persen akibat penurunan harga jual rata-rata batu bara (average selling price/ASP) sebesar 19 persen.

Di tengah kondisi dengan tekanan harga komoditas, ITMG berhasil membukukan laba bersih sebesar 94 juta dolar AS untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2025. Perseroan juga mempertahankan neraca keuangan yang sehat dengan posisi kas kuat di angka 1,040 juta dolar AS. Stabilitas keuangan ini mencerminkan efektivitas strategi dan efisiensi ITMG dalam menjaga profitabilitas di tengah tantangan penurunan harga jual batu bara.

Baca juga artikel terkait EMITEN atau tulisan lainnya dari Natania Longdong

tirto.id - Insider
Reporter: Natania Longdong
Penulis: Natania Longdong
Editor: Hendra Friana