tirto.id - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) telah mengakuisisi 9,6 persen saham emiten yang bergerak di bidang pertambangan nikel, PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE). Akuisisi ini, dinilai menjadi titik awal ITMG dalam memasuki rantai pasok industri nikel dan mineral kritis lainnya yang berperan penting dalam mendukung tren elektrifikasi global.
"Kita percaya bahwa langkah awal ini bisa menjadikan ITMG memasuki ekosistem di dunia nikel," ujar Presiden Direktur Indo Tambangraya Megah (ITMG), Mulianto, dalam Public Expose melalui Zoom Meeting, Rabu (10/9/2025).
Terkait kemungkinan penambahan kepemilikan saham di NICE, ITMG tidak menutup peluang tersebut. Mulianto menekankan bahwa setiap langkah lanjutan—baik penambahan kepemilikan maupun pembentukan kemitraan strategis akan dipertimbangkan secara matang untuk meningkatkan nilai perusahaan.
"Jadi ke depannya segala kemungkinan untuk bisa meningkatkan value dari perusahaan dengan salah satunya meningkatkan kepemilikan pasti akan kita pertimbangkan," ujar dia.
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) sendiri mencatatkan kinerja keuangan yang tertekan pada semester I-2025 akibat kondisi industri batubara yang lesu. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 29,51 persen year on year (yoy) menjadi 90,98 juta dolar AS. Penurunan ini sejalan dengan koreksi pendapatan bersih sebesar 12,40 persen yoy menjadi 919,42 juta dolar AS.
Tekanan pada pendapatan dipicu oleh penurunan rata-rata harga jual (average selling price/ASP) batu bara sebesar 19 persen yoy menjadi 78 dolar AS per ton, mengikuti pelemahan harga acuan Indonesia Coal Index (ICI). Padahal, produksi batu bara ITMG naik 12 persen yoy menjadi 10,4 juta ton, dan volume penjualan meningkat 8 perseb yoy menjadi 11,7 juta ton.
Manajemen ITMG menyebut beban pokok pendapatan berhasil ditekan 10,28 persen yoy menjadi 694,70 juta dolar AS pada semester I-2025. Penurunan ini didorong oleh biaya operasional yang lebih rendah dan efisiensi pada pos biaya yang dapat dikendalikan.
Penulis: Natania Longdong
Editor: Dwi Aditya Putra
Masuk tirto.id







































