Menuju konten utama

Update Perang Rusia vs Ukraina: Rudal Serang Kyiv, Puluhan Tewas

31 orang di pihak Ukraina tewas dalam serangan udara Rusia pada Kamis (31/7). Simak laporan serangan yang juga mengakibatkan ratusan korban luka tersebut.

Update Perang Rusia vs Ukraina: Rudal Serang Kyiv, Puluhan Tewas
Tim penyelamat melakukan pencarian di pemukiman warga yang rusak berat saat serangan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kharkiv, Ukraina (23/1/2024). REUTERS/Sofiia Gatilova

tirto.id - Rusia kembali lancarkan serangan udara dengan rudal dan drone ke Kyiv, Ukraina, pada Kamis (31/7/2025) dini hari. Setidaknya 31 orang tewas dan 159 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.

Dilansir dari Kyiv Independent, jumlah korban tersebut disampaikan kepala administrasi militer Kota Kyiv, Tymur Tkachenko, pada Jumat (1/7) pagi.

"Operasi pencarian berlanjut sepanjang malam dan masih berlangsung hingga kini. Jenazah korban masih dievakuasi di distrik Sviatoshynskyi," kata Tkachenko.

Sebelumnya, pada Kamis malam, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, menyatakan jumlah korban tewas dalam serangan tersebut mencapai 14 orang, sebagaimana dinukil dari Reuters.

Kementerian Dalam Negeri Ukraina menyatakan menerjunkan 1.200 polisi dan tim penyelamat guna mengevakuasi korban selamat dan mencari jasad korban tewas.

Menurut keterangan Presiden Zelenskiy, Rusia menyerang Kyiv dengan 300 drone dan delapan misil. Dampak dari serangan Rusia kali ini menjadi salah satu yang paling mematikan sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina.

Sebagai dampak dari serangan tersebut, Ukraina menjadikan hari Jumat, 1 Agustus 2025 sebagai hari berkabung di Kyiv. Bendera setengah tiang dipasang di seluruh bangunan pemerintah dan seluruh acara hiburan dilarang sepanjang hari.

Rusia sendiri berdalih bahwa mereka menargetkan dan menyerang lapangan udara militer Ukraina dan depot amunisi serta bisnis terkait kompleks industri militer Kyiv.

Kronologi Serangan Rusia ke Ukraina yang Tewaskan 31 Orang

Serangan Rusia ke Kyiv terjadi setidaknya di 27 titik lokasi. Mayoritas titik serangan berada di distrik Solomianskyi dengan 101 bangunan rusak, termasuk institusi pendidikan dan perumahan.

Selain Solomianskyi, distrik Sviatoshynskyi, Holosiivskyi, dan Shevchenkivskyi juga mengalami kerusakan akibat serangan Rusia tersebut.

Kronologi serangan Rusia ke Kyiv terjadi dalam dua fase. Serangan pertama, sekitar tengah malam. Rusia menyerang melalui udara dalam beberapa jam hingga sekitar pukul 03.20 waktu setempat.

Setelah sirine serangan udara berakhir, Angkatan Udara Ukraina membuat peringatan serangan rudal pada sekitar pukul 04.30 pagi. Tak lama setelahnya, ledakan terjadi di Kota Kyiv.

Selain menyebabkan 31 korban jiwa, serangan Rusia tersebut juga merusak infrastruktur kereta api, sekolah, dan rumah sakit yang ada di 27 titik lokasi serangan.

"Serangan itu sangat berbahaya dan sengaja dirancang untuk membebani sistem pertahanan udara," tulis Presiden Zelenskiy di media sosial X.

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengutuk serangan Rusia ke Ukraina pada Kamis itu dan menyebutnya sebagai perilaku "menjijikkan". Ia juga menyatakan akan menjatuhkan sanksi untuk Moskow jika tidak ada kesepakatan terjadi.

Sebelumnya, Trump tengah mengultimatum Rusia terkait kesepakatan tarif ekspor. Dalam rekaman audio yang dirilis Gedung Putih pada 29 Juli, Trump menyatakan bahwa tenggat waktunya terbatas.

"Sepuluh hari dari sekarang, dan kami akan mengenakan tarif dan lainnya," tutur Trump.

Akan tetapi, Trump menyatakan ketidakyakinannya tentang efektifitas sanksi AS terhadap niat Rusia menyerang Ukraina.

"Saya tidak tahu apakah ini akan memengaruhi Rusia, karena di [Putin] jelas ingin melanjutkan perang, tetapi kami akan mengenakan tarif dan berbagai hal lainnya," kata Trump.

Awalnya, Trump memberikan Rusia waktu 50 hari untuk menyepakati perjanjian damai dan mengancam Rusia dengan tarif ekspor hingga 100 persen.

Baca juga artikel terkait INTERNASIONAL atau tulisan lainnya dari Rizal Amril Yahya

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Rizal Amril Yahya
Penulis: Rizal Amril Yahya
Editor: Dicky Setyawan