Menuju konten utama

Trump: Indonesia dan Amerika Serikat Capai Kesepakatan Tarif

Trump menegaskan detail kesepakatan akan diumumkan secara terpisah.

Trump: Indonesia dan Amerika Serikat Capai Kesepakatan Tarif
Presiden AS Donald Trump menunjukkan perintah eksekutif yang ditandatangani yang memberlakukan tarif pada barang impor selama acara pengumuman perdagangan "Make America Wealthy Again" di Rose Garden di Gedung Putih pada 2 April 2025 di Washington, DC. Menyebut acara tersebut sebagai "Hari Pembebasan", Trump mengumumkan tarif baru yang luas yang menargetkan barang-barang yang diimpor ke AS di negara-negara termasuk China, Jepang, dan India. Andrew Harnik/Getty Images/AFP (Foto oleh Andrew Harnik / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

tirto.id - Indonesia dan Amerika Serikat akhirnya mencapai kesepakatan terkait tarif resiprokal usai melalui perundingan panjang sejak April lalu. Hal tersebut disampaikan Presiden AS Donlad Trump dalam unggahannya di Truth Social, Selasa (15/7/2025).

"Kesepakatan luar biasa, untuk semua pihak, baru saja tercapai dengan Indonesia. Saya langsung berurusan dengan Presiden mereka yang sangat dihormati," tulis Trump dalam unggahan tersebut. Meski demikian, ia belum bisa memberikan detail hasil kesepakatan tersebut.

Kabar ini tiba setelah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin delegasi Indonesia dalam negosiasi tarif dengan Pemerintah AS pada April lalu. Dalam lawatan ke Washington, DC. Airlangga bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi AS di bawah pemerintahan Trump, termasuk Menteri Perdagangan Howard Lutnick, Menteri Keuangan Scott Bessent, dan pejabat United States Trade Representative (USTR) Jamieson Greer.

Airlangga menyebut, dalam perundingan tersebut Indonesia menyampaikan berbagai proposal untuk menciptakan kerja sama dagang yang adil dan menguntungkan, dengan lima fokus utama mulai dari pemenuhan kebutuhan dan ketahanan energi nasional hingga akses terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai sektor seperti kesehatan, pertanian, serta energi terbarukan.

Sebagai informasi, belum lama ini Trump juga mengumumkan akan mengenakan tarif perdagangan sebesar 32 persen terhadap barang-barang Indonesia yang dikirimkan ke AS per Agustus 2025. Namun, tarif ini terpisah dari tarif sektoral yang sebelumnya telah ditetapkan.

"Mulai 1 Agustus 2025, kami akan mengenakan tarif kepada Indonesia hanya sebesar 32 persen pada setiap dan semua produk Indonesia yang dikirim ke Amerika Serikat, terpisah dari semua tarif sektoral. Barang yang dikirim ulang untuk menghindari tarif yang lebih tinggi akan dikenakan tarif yang lebih tinggi tersebut," tulis Trump dalam surat yang ditujukan untuk Presiden Prabowo Subianto, dikutip Truthsocial, Selasa (8/7/2025).

Gedung Putih menanggap, tarif sebesar 32 persen ini lebih rendah dari yang seharusnya ditetapkan untuk menutup defisit perdagangan antara AS dan Indonesia. Di sisi lain, ada satu cara agar Indonesia tidak dikenakan tarif: perusahaan-perusahaan Indonesia dibangun atau berproduksi di AS.

"Pada kenyataannya, kami akan melakukan segala yang mungkin untuk mendapatkan persetujuan dengan cepat, profesional, dan rutin - Dengan kata lain, dalam hitungan minggu," tegas Trump.

Meski demikian, ndonesia memastikan tak akan melakukan aksi balasan atas tarif resiprokal yang dibebankan Amerika Serikat sebesar 32 persen. Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto, mengatakan pemerintah akan menempuh jalur negosiasi dengan memastikan kerja sama yang telah disepakati oleh para pelaku usaha Indonesia dan AS tetap berjalan sebagaimana mestinya.

"Tadi saya sampaikan bahwa pemerintah cuma mendorong bahwa agreement-agreement MoU itu dilaksanakan sebelum pengumuman, sebagai sweetener, gitu ya. Jadi, ini kembali lagi ke pihak bisnisnya. Kalau kedua pihak menguntungkan, ya tetap jalan," kata Haryo, dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2025).

Baca juga artikel terkait TARIF TRUMP atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Insider
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Hendra Friana
Editor: Hendra Friana