Menuju konten utama

Tokoh Perfilman Gunawan Paggaru Meninggal, Ini Profilnya

Simak profil dan perjalanan karier Gunawan Paggaru, tokoh film Indonesia yang meninggal dunia pada Senin (27/10/2025) hari ini.

Tokoh Perfilman Gunawan Paggaru Meninggal, Ini Profilnya
Ketua Umum Badan Perfilman Indonesia (BPI) Gunawan Paggaru dalam acara "Sarasehan Wajah Film Nasional" di Jakarta, Kamis (30/02/2023). (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)

tirto.id - Tokoh sinema sekaligus Ketua Umum Badan Perfilman Indonesia (Ketum BPI) Gunawan Paggaru meninggal dunia pada Senin (27/10/2025) di usia 63 tahun. Kabar duka ini turut disampaikan keluarga besar BPI melalui media sosial Instagram.

“Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadahnya, mengampuni khilafnya, serta meluaskan dan menerangkan kuburnya. Amin ya robbal alamin,” tulis BPI melalui Instagram stories.

“Beliau adalah sahabat yang setia dan mendedikasikan hidupnya bagi perfilman Indonesia yang amat beliau banggakan,” tambah BPI.

Gunawan dikabarkan mengembuskan napas terakhir di kediamannya. Sebelum dimakamkan, jenazah Gunawan disemayamkan di rumah dukadi kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Sampai saat ini, belum diketahui penyebab meninggalnya Gunawan Paggaru.

Profil Gunawan Paggaru: Tokoh Perfilman Indonesia & Kariernya

Gunawan Paggaru merupakan tokoh perfilman Indonesia yang memulai kariernya sebagai penulis naskah. Melansir unggahan Festival Film Indonesia (FFI), Gunawan memulai perjalanan di industri sinema Tanah Air saat bergabung dalam kelompok kerja film Teater Populer pimpinan Teguh Karya pada 1983.

Oleh Teguh Karya juga, sosok Gunawan kemudian dipercaya mengasah kemampuannya di bidang penyuntingan film. Berikutnya, Gunawan menerima berbagai penghargaan FFI dan Festival Sinetron Indonesia (FSI), termasuk Piala Estetutur.

Karyanya yang dinominasikan dalam sejumlah kategori FFI salah satunya film dokumenter pertama Gunawan “Pacu Jalur” pada 1992. Gunawan juga dinominasikan sebagai desainer poster terbaik FFI 1993 dan editor terbaik FSI 1998.

Disebutkan BPI, pada tahun 1990 ia mendirikan rumah produksi Kino Lima dan memproduksi film layar lebar Potret yang mendapatkan 13 nominasi di FFI 1993.

Selama kariernya sebagai sineas, Gunawan juga menyutradarai beberapa film layar lebar, yaitu ISSUE (2005), Syahdat Cinta (2008), hingga Mata Pena Mata Hari Raja Ali Haji (2009).

Pada tahun 2009, Gunawan bersama Embie C. Noer, Keke Dwipayudha, Haedar M. Diah, dan Usman C. Noer, turut mendirikan Kedai Film Nusantara di bawah Yayasan Karya Budaya Nusantara. Sejak 2012, Gunawan juga aktif mengajar di Next Academy dalam bidang Penyutradaraan, serta memberikan berbagai workshop di sekolah dan perguruan tinggi.

Sementara itu, Gunawan diketahui turut berperan dalam organisasi profesi. Ia menjabat sebagai Pimpinan Bidang Organisasi di Persatuan Karyawan Film dan Televisi Indonesia (KFT) periode 2015-2019, dan sebagai Pengurus BPI bidang Organisasi dan Jaringan periode 2017-2020, hingga menjadi Ketum BPI hingga mengembuskan napas terakhir.

Baca juga artikel terkait SUPPLEMENT CONTENT atau tulisan lainnya dari Dicky Setyawan

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Iswara N Raditya