tirto.id - Ada banyak contoh teks sungkeman perpisahan sekolah bahasa Indonesia. Contoh teks ini dapat digunakan peserta didik maupun guru.
Menjelang akhir tahun ajaran, sejumlah sekolah biasanya mulai mempersiapkan acara pelepasan atau perpisahan siswa. Acara perpisahan dapat dimaknai sebagai momen mengucapkan salam perpisahan dan biasanya terdapat tradisi sungkeman yang dilakukan oleh murid kepada guru.
Bagi siswa, acara perpisahan menjadi momen di mana mereka berpisah dengan teman dan guru yang telah melewati bertahun-tahun belajar bersama.
Acara perpisahan sekolah memiliki makna yang sangat mendalam bagi setiap siswa. Tidak sedikit siswa yang memiliki ikatan sangat erat dengan guru dan teman-temannya di sekolah. Keberadaan teman sangat penting akan banyak hal yang dilakukan bersama-sama, hingga akhirnya berpisah untuk melanjutkan ke sekolah yang berbeda.
Selain itu, momen perpisahan sekolah bisa menjadi ajang untuk mengucapkan terima kasih kepada guru yang telah mengajar dan mendidik mereka.

Contoh Teks Sungkeman Perpisahan Sekolah Bahasa Indonesia
Beberapa acara perpisahan sekolah biasanya memiliki tradisi sungkeman yang dilakukan murid kepada guru. Siswa akan menyampaikan permintaan maaf atas kenakalan yang sudah dilakukan dan juga meminta restu kepada guru agar ilmu yang sudah diperoleh bisa bermanfaat di masa depan.
Berikut ini beberapa contoh teks sungkeman menyentuh hati untuk perpisahan sekolah.
Teks Sungkeman untuk Siswa Putra:
- Bapak atau Ibu guru, izinkan saya mengucapkan beribu-ribu terima kasih untukmu. Atas segala curahan kasih sayang dan ilmu yang setiap hari kau beri.
- Saya memohon maaf atas segala kenakalan yang sudah diperbuat selama masa pembelajaran. Tingkahku yang tak urung membuatmu kesal.
- Saya pamit. Doakan anakmu agar menjadi manusia berguna di kemudian hari. Tak luput aku mendoakanmu agar kebaikan yang kau berikan dibalas Allah, Tuhan Yang Maha Agung.
- Bapak dan ibu guru, tiada kata yang lebih baik dari terima kasih atas jasa-jasamu. Semoga kesehatan dan keberkahan senantiasa membersamaimu.
- Terus terang, saya kerap lalai ketika mengikuti pelajaranmu. Namun, ilmu yang telah engkau ajarkan kepada kami, sungguh mulia. Semoga rida Allah senantiasa menjagamu.
Teks Sungkeman untuk Siswa Putri:
- Bu, saya izin pamit. Aku tidaklah pernah bosan mendapatkan pelajaran yang kau sampaikan. Kepergianku dari sekolah ini adalah untuk mencapai cita-cita yang kuimpikan.
- Perpisahan ini mengingatkanku akan suka duka perjalanan sekolah selama 6 tahun. Sungguh berat melewati hari ini. Seperti inikah sakitnya meninggalkan ibu yang selama 6 tahun menyayangiku dengan tulus.
- Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya akan tingkahku yang banyak membuatmu kesal. Doakan agar aku bisa meraih cita-cita dan menunjukkannya padamu suatu hari nanti.
- Satu, tak hanya satu, namun amat begitu banyak ilmu yang telah kau berikan kepada kami. Dua, sungguh tiada duanya keikhlasanmu dalam mengajari kami. Tiga, semoga tiga ratus juta kali Allah membalas kebaikanmu.
- Meskipun aku jarang serius, tapi kali ini aku bersungguh-sungguh. Tiada balasan yang lebih baik untuk selain surga, wahai guru. Semoga tuhan selalu memberkati.
Teks Sungkeman untuk Bapak dan Ibu Guru:
- Anakku tercinta, perpisahan ini bukan berarti terputus hubungan kita. Kami selalu dan senantiasa mendoakan keberhasilanmu Nak. maaf jika marahnya kami pernah melukai, jangan kau ambil hati. Bapak dan Ibu Guru menyayangi kalian dengan cara memberi ketegasan.
- Bapak dan Ibu Guru tidak mengharapkan balasan apapun dari kalian. Bapak dan Ibu Guru, hanya ingin kalian sukses di masa depan.
- Meskipun tak tahu lagi kapan kita akan bertemu, namun doa Bapak dan Ibu Guru senantiasa menyertai jalanmu.
- Jangan pernah membatasi dirimu nak. Semua masalah ada jalan keluar. Manusia tidak akan pernah mati asal mereka memiliki cita-cita dan harapan.
- Bapak dan Ibu Guru berharap kamu dapat menjadi anak yang berguna di manapun kamu berada. Terus kejarlah cita-citamu, hingga Bapak dan Ibu guru mendengar kabar keberhasilanmu. Akan bapak dan ibu guru sambut kedatangan kalian dengan tangan terbuka.
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
Penyelaras: Syamsul Dwi Maarif
Masuk tirto.id






































