tirto.id - Jelang berakhirnya tahun ajaran 2022/2023, sejumlah sekolah biasanya mulai mempersiapkan acara pelepasan atau perpisahan siswa. Acara perpisahan dapat dimaknai sebagai momen mengucapkan salam perpisahan dan biasanya terdapat tradisi sungkeman yang dilakukan oleh murid kepada guru.
Bagi siswa, acara perpisahan menjadi momen di mana mereka berpisah dengan teman dan guru yang telah melewati bertahun-tahun belajar bersama.
Acara perpisahan sekolah memiliki makna yang sangat mendalam bagi setiap siswa. Tidak sedikit siswa yang memiliki ikatan sangat erat dengan guru dan teman-temannya di sekolah. Keberadaan teman sangat penting akan banyak hal yang dilakukan bersama-sama, hingga akhirnya berpisah untuk melanjutkan ke sekolah yang berbeda.
Selain itu, momen perpisahan sekolah bisa menjadi ajang untuk mengucapkan terima kasih kepada guru yang telah mengajar dan mendidik mereka.
Beberapa acara perpisahan sekolah biasanya memiliki tradisi sungkeman yang dilakukan oleh murid kepada guru. Siswa akan menyampaikan permintaan maaf atas kenakalan yang sudah dilakukan dan juga meminta restu kepada guru agar ilmu yang sudah diperoleh bisa bermanfaat di masa depan.
Berikut ini adalah beberapa contoh teks sungkeman perpisahan sekolah:
Teks Sungkeman Perpisahan Sekolah
Untuk siswa putra:
Bapak atau Ibu guru, izinkan saya mengucapkan beribu-ribu terima kasih untukmu. Atas segala curahan kasih sayang dan ilmu yang setiap hari kau beri.
Saya memohon maaf atas segala kenakalan yang sudah diperbuat selama masa pembelajaran. Tingkahku yang tak urung membuatmu kesal.
Saya pamit. Doakan anakmu agar menjadi manusia berguna di kemudian hari. Tak luput aku mendoakanmu agar kebaikan yang kau berikan dibalas Allah, Tuhan Yang Maha Agung.
Untuk siswa putri:
Bu, saya izin pamit.
Aku tidaklah pernah bosan mendapatkan pelajaran yang kau sampaikan. Kepergianku dari sekolah ini adalah untuk mencapai cita-cita yang kuimpikan.
Perpisahan ini mengingatkanku akan suka duka perjalanan sekolah selama 6 tahun. Sungguh berat melewati hari ini. Seperti inikah sakitnya meninggalkan ibu yang selama 6 tahun menyayangiku dengan tulus.
Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya akan tingkahku yang banyak membuatmu kesal. Doakan agar aku bisa meraih cita-cita dan menunjukkannya padamu suatu hari nanti.
Untuk Bapak dan Ibu Guru:
Anakku tercinta, perpisahan ini bukan berarti terputus hubungan kita.
Kami selalu dan senantiasa mendoakan keberhasilanmu Nak. maaf jika marahnya kami pernah melukai, jangan kau ambil hati. Bapak dan Ibu Guru menyayangi kalian dengan cara memberi ketegasan.
Bapak dan Ibu Guru berharap kamu dapat menjadi anak yang berguna dimanapun kamu berada. Terus kejarlah cita-citamu, hingga Bapak dan Ibu guru mendengar kabar keberhasilanmu. Akan bapak dan ibu guru sambut kedatangan kalian dengan tangan terbuka.
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari