tirto.id - PT Pan Brothers Tbk (PBRX) mengalihkan fokus bisnis ke segmen premium menyusul berkurangnya modal kerja perusahaan sejak 2021.
Wakil Presiden Direktur PBRX Anne Patricia Sutanto menjelaskan, strategi ini diambil untuk memaksimalkan margin keuntungan di tengah keterbatasan likuiditas.
"Logikanya, jika kita punya 1 dolar, margin terbaik harus didapat dari kategori paling menguntungkan. Kami tidak bisa lagi mengejar volume penjualan tinggi seperti sebelum 2021 karena modal kerja terbatas," ujarnya dalam Public Expose, Jumat (18/7/2025).
Menurutnya, PBRX akan fokus menggarap pesanan di produksi outerwear dan at leisure. Penyesuaian ini dilakukan sebagai langkah efisiensi agar modal kerja kembali memadai.
Restrukturisasi yang dilakukan pada 2023, menurut Patricia, bertujuan memastikan kesehatan keuangan perusahaan supplier merek-merek global ternama seperti Uniqlo, Lacoste, dan Adidas ini.
“Opportunity cost dengan modal kerja terbatas adalah fokus ke segmen premium. Keahlian Pan Brothers di produk rumit seperti outerwear justru membuat kami bertahan bahkan tumbuh saat pandemi," ujarnya.
Loyalitas merek global menjadi faktor pendukung. Patricia menegaskan, di segmen premium ini Pan Brothers sulit ditandingi kompetitor, baik di dalam maupun luar negeri.
Di pasar domestik, pertumbuhan populasi dinilai membuka peluang besar. Perseroan akan memperkuat kemitraan strategis untuk meningkatkan pangsa pasar, diversifikasi produk, dan dukungan modal kerja.
"Kami fokus pada pesanan dari brand besar, diversifikasi ke segmen premium, serta otomasi dan digitalisasi untuk efisiensi," tambah Corporate Secretary PBRX, Satrio Boediarto.
Dengan strategi ini, Pan Brothers berharap dapat meningkatkan margin dan optimalisasi pabrik seiring perbaikan kuantitas dan kualitas modal kerja di masa depan.
Adapun, penjualan PBRX terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada kuartal I-2025 penjualan anjlok 43,86 persen dari 92,25 juta dolar AS ke 51,79 juta dolar AS.
Penurunan penjualan ini berkontribusi pada rugi usaha 1,86 juta dolar AS. Padahal di periode yang sama tahun sebelumnya PBRX mencatat laba usaha 5,09 juta dolar AS.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id






































