Menuju konten utama

Stok Ikan Laut Jawa Turun Drastis, KKP Fokus Pulihkan Habitat

Kapal-kapal nelayan kini lebih banyak terkonsentrasi di wilayah timur, barat, dan Laut Sawu, NTT.

Stok Ikan Laut Jawa Turun Drastis, KKP Fokus Pulihkan Habitat
Nelayan menaiki kapal di perairan Dermaga Cituis, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (17/4/2025). ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/nym.

tirto.id - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut stok ikan di Laut Jawa terus menipis akibat degradasi lingkungan yang ditimbulkan oleh sampah.

Direktur Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil KKP, Ahmad Aris, menyatakan bahwa kesehatan ekosistem Laut Jawa telah menurun signifikan. Kondisi ini memicu pergeseran aktivitas penangkapan ikan ke wilayah timur seperti Maluku dan Papua, serta ke barat dan selatan.

"Kalau dilihat petanya di Laut Jawa, sudah sangat sedikit yang mengambil ikan tangkap di sana. Ikan tangkap itu gesernya ke timur, ke arah Maluku, Papua, atau ke barat seperti Riau dan Anambas," ujarnya di Hotel Arya Duta, Jumat (1/8/2025).

Dia menjelaskan, berdasarkan data pemantauan kapal nelayan dengan sistem vessel monitoring system (VMS), kapal-kapal nelayan kini lebih banyak terkonsentrasi di wilayah timur, barat, dan Laut Sawu, NTT.

"Di Laut Jawa sudah sedikit. Ini indikasi ikan di sana tinggal sedikit karena lautnya sudah tidak sehat," ujar Aris.

Aris menjelaskan, kerusakan ekosistem di Laut Jawa dipicu oleh hilangnya mangrove, terumbu karang yang rusak akibat tumpukan sampah.

"Mangrovenya sudah tidak ada, terumbu karang rusak, salah satu penyebabnya sampah. Populasi ikan sulit bertambah karena habitat pemijahannya hilang," paparnya.

Untuk memulihkan kondisi laut, KKP melakukan dua langkah utama, mengurangi sampah dan rehabilitasi mangrove. "Tujuan kita mewujudkan laut sehat yang bebas sampah. Itu kunci agar produktivitas ikan pulih," tuturnya.

Baca juga artikel terkait KKP atau tulisan lainnya dari Nanda Aria

tirto.id - Insider
Reporter: Nanda Aria
Penulis: Nanda Aria
Editor: Dwi Aditya Putra