Menuju konten utama

Soal Diakuisisi Grab, GoTo: Belum Mencapai Kesepakatan

Perseroan belum mencapai keputusan apapun terkait penawaran rencana akuisisi.

Soal Diakuisisi Grab, GoTo: Belum Mencapai Kesepakatan
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mengumumkan rencana untuk melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (ANTARA/Citro Atmoko)

tirto.id - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) buka suara terkait rencana perusahaan layanan transportasi daring berkantor pusat di Singapura, Grab yang ingin akuisisi perusahaanya. Kesepakatan kedua perusahaan tersebut dikabarkan akan dicapai pada kuartal II-202

Sekretaris Perusahaan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, R.A Koesoemohadiani, mengatakan pihaknya sejauh ini memang menerima penawaran terkait penggabungan dari berbagai pihak, termasuk Grab. Namun sampai saat ini belum ada kesepakatan apapun yang diputuskan oleh perusahaan.

Dia mengatakan, seiring dengan banyaknya tawaran masuk, semakin besar pula kewajiban direksi untuk menjajaki secara menyeluruh dan mengevaluasi dengan cermat serta penuh kehati-hatian berbagai tawaran tersebut. Ini dilakukan untuk meningkatkan nilai jangka panjang bagi seluruh pemegang saham perseroan.

"Namun demikian, sampai dengan tanggal keterbukaan informasi ini, perseroan belum mencapai keputusan apapun terkait penawaran yang mungkin telah diketahui atau diterima oleh perseroan," jelas Koesoemohadiani, dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis (8/5/2025).

Bahkan, kesepakatan dengan pihak manapun, termasuk Grab belum juga dicapai sejak 19 Maret 2025, saat perseroan memberikan penjelasan soal kabar akusisi beredar.

"Sebagaimana telah kami jelaskan pada keterbukaan yang kami sampaikan sebelumnya tertanggal 19 Maret 2025, belum ada kesepakatan antara Perseroan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi sebagaimana telah dispekulasikan di media massa," tuturnya.

Terlepas dari itu, Koesoemohadiani mengungkapkan bahwa kinerja keuangan GoTo tetap baik hingga kuartal I 2025, di mana Perseroan mencatatkan Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) atau Laba Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi menjadi yang tertinggi untuk unit bisnis Fintech dan On-Demand Services, yakni sebesar Rp393 miliar.

Pada saat yang sama, nilai transaksi bruto atau gross transaction value x(GTV) GoTo tumbuh 24 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp144,560 triliun. "Mencerminkan bauran produk perseroan yang kuat dan eksekusi strategis di seluruh ekosistem yang terintegrasi," sambung Koesoemohadiani.

Sebelumnya diberitakan bahwa Grab akan segera merampungkan proses akuisisi GoTo pada kuartal II 2025. Bahkan, menurut dua sumber yang mengetahui kabar ini, Grab telah merekrut penasihat khusus untuk memuluskan proses aksi korporasi ini.

"GoTo akan menjual unit internasionalnya di Singapura kepada Grab,” kata salah satu sumber, kepada Reuters, dikutip Kamis (8/5/2025).

“Di Indonesia, GoTo akan menjual seluruh operasinya kecuali divisi keuangannya kepada Grab,” ujar sumber lain menambahkan.

Baca juga artikel terkait GOTO atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Insider
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Dwi Aditya Putra