tirto.id - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas) menyatakan realisasi produksi siap jual (lifting) minyak dan gas bumi (migas) Indonesia per Q3 2020 mencapai 1,689 juta barel setara minyak per hari atau BOEPD. Angka itu setara 99,6 persen dari target APBN perubahan senilai 1,697 juta BOEPD.
Angka ini turun dari realisasi Q3 2019 yang mencapai 1,794 juta BOEPD. Secara persentase year on year (yoy) realisasi Q3 2020 turun 5,8 persen yoy.
Rinciannya lifting minyak bumi mencapai 706,2 ribu barel per hari atau barrel oil per day (BOPD). Angka ini setara 100,17 persen dari target 705 ribu BOPD.
Realisasi lifting gas mencapai 5.502 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD). Angka ini mencapai 95,8 persen dari target APBN-P senilai 5.556 MMSCFD.
“Lifting minyak 706 ribu BOPD, gasnya 5.502 MMSCFD,” ucap Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam konferensi pers virtual, Jumat (23/10/2020).
SKK Migas juga mencatat realisasi Reserve Replacement Ratio (RRR) per September 2020 mencapai 69,6 persen. Angka itu di bawah target 100 persen RRR.
RRR menunjukkan berapa cadangan yang berhasil digantikan dari tiap cadangan yang dikeruk. Jika penggantian cadangan tidak sejalan dengan penemuan cadangan baru, maka RRR akan semakin kecil. Jika RRR melampaui angka 100 persen, maka cadangan baru melampaui cadangan yang digunakan.
Meski demikian SKK Migas tetap menargetkan hingga akhir 2020, RRR bisa mencapai 132 persen. SKK Migas mencatat per September 2020 ada tambahan cadangan baru senilai 109 million barrel oil ekivalen (MMBOE).
“Target yang diambil tidak menggerogoti cadangan yang ada. Kami berjuang jumlah cadangan bisa digantikan cadangan baru. RRR ditarget 100 persen, tahun ini 132 persen,” ucap Dwi.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz