tirto.id - Polisi menetapkan Luigi Mangione sebagai tersangka pembunuhan CEO UnitedHealthcare, Brian Thompson di Midtown Manhattan, New York, Amerika Serikat (AS). Mangione menembak korban di trotoar pada Rabu (4/12/2024) pagi waktu setempat.
Polisi sempat dibuat kesulitan saat harus menangkap Mangione. Pelaku baru ditangkap setelah berhari-hari menelusuri rekaman keamanan hingga bahkan disebut harus menerjunkan penyelam ke danau.
Mangione akhirnya ditangkap pada Selasa (9/12/2024) pagi di Altoona, Pennsylvania. Pelarian Mangione berakhir ketika polisi menerima laporan dari pekerja restoran cepat saji, McDonald's. Pekerja itu melapor, usai Mangione menunjukan gerak-gerik mencurigakan.
Mangione ditahan di Pennsylvania dengan 5 dakwaan. Sebelum ditangkap, Mangione juga sempat memalsukan data dirinya.
Profil Luigi Mangione dan Penembak CEO UnitedHealthcare di Trotoar New York
Sebelum melakukan penembakan, Mangione menggunakan identitas palsu dengan asal dari New Jersey dan nama Mark Rosario. Identitas palsu itu juga digunakan pelaku ketika menginap di hostel di Manhattan, NY.
Selain itu, Mangione diketahui melancarkan aksinya dengan senjata rakitan, serta terdiri dari komponen-komponen yang tidak memiliki nomor seri, hingga sulit dilacak.
Setelah ditangkap, Mangione diduga masih memiliki hubungan keluarga dengan legislator Partai Republik dari negara bagian Mayland, Nino Mangione. Kabar itu dibenarkan melalui seorang juru bicara seperti ditulis NBC. Pelaku penembakan adalah sepupu dari Nino Mangione.
Luigi Mangione diduga merupakan cucu Nick Mangione. Hal itu, sebut NBC, didasarkan berita kematian tahun 2008. Luigi Mangione merupakan 1 dari 37 cucu obituari 16 tahun silam itu. Nick Mangione tumbuh di Little Italy, Baltimore, dan kemudian bertugas di angkatan laut pada Perang Dunia II hingga menjadi pengembang real estat dan filantropis yang kaya raya.
Nick dan istrinya Mary Cuba Mangione, yang meninggal pada tahun 2023, menyalurkan kegiatan filantropi mereka melalui Mangione Family Foundation, didasarkan dari pernyataan Universitas Loyola yang memperingati kematiannya. Mereka menyumbang untuk berbagai tujuan, mulai dari organisasi Katolik hingga pendidikan tinggi dan seni.
Latar belakang Mangione dari keluarga kaya, dibenarkan seorang temannya di Sekolah Gilman di Maryland, Freddie Leatherbury. Teman tersebut mengungkapkan, Mangione juga tergolong sebagai siswa yang cerdas, ramah, dan atletis.
Mangione diketahui lulus dari Sekolah Gilman pada 2015 sebagai lulusan terbaik. Ia lantas melanjutkan pendidikannya ke University of Pennsylvania. Ia disebut meraih gelar sarjana sains teknik pada bulan Mei 2020, dan juga gelar magister sains teknik. Fokusnya adalah ilmu komputer dan matematika.
Sementara itu, pihak kepolisian menyebutkan Mangione saat ini berusia 26 tahun. Mangione lahir dan besar di Maryland. Kemudian juga memiliki hubungan dengan San Francisco dan alamat terakhir yang diketahui di Honolulu, Hawaii.
ABC News menyebutkan, Mangione pada November 2023 lalu pernah ditangkap di Honolulu karena masuk tanpa izin di Taman Nasional Hawaii. Hal itu berdasarkan catatan pengadilan. Mangione mengaku tidak bersalah dan diperintahkan membayar denda sebesar 100 Dolar AS.
Apa Motif Luigi Mangione Tembak CEO UnitedHealthcare?
Motif penembakan Luigi Mangione terhadap CEO UnitedHealthcare, Brian Thompson di Midtown Manhattan, New York, sejauh ini masih ditelusuri. Namun pihak kepolisian menemukan sedikit teka-teki untuk menjawab motif penembakan oleh pelaku.
Ditemukan beberapa tulisan di sekitar amunisi di tubuh Thompson alias kobran, yang bertuliskan kata-kata "delay," "deny" dan "depose”.NBC menjelaskan, kata-kata itu merujuk pada diksi-diksi yang digunakan para kritikus industri asuransi.
Selain itu, juga ditemukan “dokumen tulisan tangan tiga halaman yang menjelaskan motivasi dan pola pikirnya," seperti kata polisi, dikutip dari ABC News.
"Kami tidak menduga ada ancaman khusus terhadap orang lain yang disebutkan dalam dokumen itu, tetapi tampaknya dia memiliki niat buruk terhadap perusahaan Amerika," kata Kepala Detektif Joe Kenny menambahkan, dikutip dari NBC.
Terlepas dari hal itu, pelaku melancarkan aksinya dengan perencanaan. Menurut kronologi yang ditulis AP News, Mangione sudah tiba di New York sejak 24 November 2024 lalu. Ia diduga berangkat dari Atlanta dan berhenti sekitar 6-7 kali sebelum tiba di NY.
Pelaku juga menyiapkan senjata rakitan, yang memiliki peredam dengan peluru 9 mm. Komisaris Departemen Kepolisian New York (NYPD), Jessica Tisch menduga senjata itu dibuat dengan printer 3D.
“[Senjata yang ditemukan] sesuai dengan senjata yang digunakan dalam pembunuhan. Mungkin dibuat dengan printer 3D," kata Jessica Tisch, dikutip dari ABC News.
Alat bukti senjata itu diketahui setelah Mangione ditangkap. Senjata juga dilengkapi alat peredam. Pelaku kemudian menggunakan masker, jaket berwarna cokelat, dan tas abu-abu selama penembakan.
Setelah menembak korban, Mangione sempat menjauh dari tempat kejadian dan mengendarai sepeda ke Central Park, New York, sebelum naik taksi ke depo bus yang menawarkan layanan ke beberapa negara bagian terdekat.
Meski menutupi rapat identitasnya, namun wajah pelaku sempat terungkap seperti tertanggal 4 Desember yang dikeluarkan kepolisian, serta foto tangkapan dari Reuters pada 5 Desember. Identitas itu menjadi salah satu petunjuk dalam penangkapan Mangione.
Terakhir, Mangione ditangkap setelah polisi menerima laporan dari pekerja McDonald's di Altoona. Polisi yang diterjunkan kemudian mendekati Luigi Mangione, yang sedang duduk sendirian dengan laptop dan ransel serta mengenakan masker medis, Salah satu petugas memintanya untuk menurunkan masker dan langsung mengenalinya sebagai orang yang dicari.
Setelah ditangkap, CNN menyebut Mangione kini menghadapi beberapa dakwaan. Yaitu pembunuhan tingkat 2, lalu 2 tuduhan kepemilikan senjata kriminal tingkat 2. Berikutnya 1 tuduhan kepemilikan dokumen palsu tingkat 2, dan 1 tuduhan kepemilikan senjata kriminal tingkat 3.
"Kami sangat sedih dan terkejut atas meninggalnya teman dan kolega terkasih kami Brian Thompson," tulis pernyataan UnitedHealthcare.
"Brian adalah rekan kerja dan teman yang sangat dihormati oleh semua orang yang bekerja dengannya. Kami bekerja sama erat dengan Departemen Kepolisian New York dan meminta kesabaran dan pengertian Anda selama masa sulit ini. Kami turut berduka cita kepada keluarga Brian dan semua orang yang dekat dengannya," tambah pernyataan UnitedHealthcare.
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Dipna Videlia Putsanra