Menuju konten utama

Said Aqil Siradj Ibaratkan Kritik PBNU ke PKB Sebagai Jamu

Said Aqil Siradj meminta PKB untuk menerima kritik dari PBNU agar makin kuat di kancah perpolitikan.

Said Aqil Siradj Ibaratkan Kritik PBNU ke PKB Sebagai Jamu
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (kiri) berbincang dengan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj (kanan) saat halal bihalal Partai Kebangkitan Bangsa di Jakarta, Senin (17/6/2019). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras.

tirto.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode masa khidmat 2010-2021, Prof Said Aqil Siradj, menilai bahwa kritik-kritik dari PBNU terhadap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai cambuk atau jamu bagi partai tersebut.

Menurut Said Aqil, jamu memang terasa pahit tetapi bisa menyehatkan. Hal ini juga bisa diterapkan oleh PKB untuk menerima kritik dari PBNU agar makin kuat di kancah perpolitikan.

"Jadikan apa yang dihadapi hari ini sebagai cambuk. Jadikan sebagai jamu, pahit, tidak apa-apa asal sembuh," kata Said Aqil dalam keterangan tertulisnya, dilansir dari Antara, Minggu (11/8/2024).

Said yang dulunya merupakan anggota Tim Lima Pendiri PKB itu melihat PKB di bawah kepemimpinan Abdul Muhaimin semakin maju. Pasalnya, kata dia, perolehan kursi di tingkat pusat bertambah, dari 58 kursi menjadi 68 kursi.

"Itu semua berkat Gus Muhaimin, dan teman-teman PKB di pusat dan daerah," katanya.

Dia pun mencontohkan bahwa saat ini pengurus wilayah PKB di daerah Bandung sedang dalam kondisi yang solid. Menurutnya kekompakan itu buah dari sinergi antara PKB dan NU di wilayah tersebut.

Dengan adanya dinamika yang terjadi saat ini, dia meyakini lambat laun PKB akan makin kuat dan mendapatkan kepercayaan masyarakat.

Di samping itu, dia menjelaskan bahwa tokoh pendiri PKB terdiri dari lima orang, yang kemudian disebut dengan Tim Lima. Dari lima anggota tersebut, menurutnya tiga orang sudah wafat.

"Dua orang masih hidup. Yakni, saya dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Tiga orang yang telah berpulang, Bapak Rozi Munir, Bapak Ahmad Bagdja, dan Bapak Mustopa Zuhad," katanya.

Sebelumnya, PBNU telah membentuk tim lima atau panitia khusus (pansus) yang bertujuan untuk merebut PKB agar kembali kepada ideologi awalnya.

Hal tersebut dilakukan lantaran elit PBNU melihat PKB tidak lagi berada dalam jalur ideologi NU dan hanya dikuasai oleh Muhaimin Iskandar serta kroni-kroninya saja.

Baca juga artikel terkait PKB VS PBNU

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto