Menuju konten utama

Roy Suryo Yakin Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu

Roy Suryo, meyakini bahwa ijazah Joko Widodo (Jokowi) 99,9 persen palsu berdasar hasil analisis yang dilakukannya secara digital.

Roy Suryo Yakin Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu
Pakar telematika Roy Suryo (kiri) menjawab pertanyaan wartawan saat jeda pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/5/2025). ANTARA FOTO/Fauzan/bar

tirto.id - Pakar Telematika, Roy Suryo, meyakini bahwa ijazah Presiden Indonesia ke-7, Joko Widodo (Jokowi) 99,9 persen palsu berdasar hasil analisis yang dilakukannya secara digital.

“Ini ringkasannya. Jadi, judulnya adalah analisis teknis ijazah dan skripsi 99,9 persen palsu. Kenapa saya bisa mengatakan 99,9 persen palsu? Itu nanti akan ada historisnya,” kata Roy di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (9/7/2025).

Roy pun membandingkannya dengan ijazah pertama yang diunggah oleh Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi. Dalam unggahan milik Sandi, ijazah tersebut diklaim asli.

“Nah ini yang membuat gaduh sebenarnya unggahan dari politisi PSI namanya Dian Sandi ya pada tanggal 1 April 2025. Ini sebenarnya yang bikin gaduh karena pertama kali dia unggah dan dia tuliskan asli dan ini adalah berwarna,” jelasnya.

Sementara itu, ijazah kedua adalah tampilan ijazah Jokowi yang ditunjukkan Bareskrim Polri pada Kamis (22/5/2025) lalu. Roy menjelaskan melalui analisisnya dengan menggunakan error level analysis (ELA), ijazah Jokowi menampilkan hasil yang jauh berbeda dengan hasil analisis ijazah dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang asli.

Sebagai alumni UGM, Roy membandingkan ijazah Jokowi dengan miliknya. Hasil ELA menunjukkan adanya eror alias rusak terhadap ijazah Jokowi.

“Nah, saya uji yang berwarna tadi miliknya Joko Widodo ketika diperiksa pakai Error Level Analysis, pakai ELA. hasilnya apa? Rusak Jadi ini bukti sudah ada rekayasa. Logonya tidak kelihatan lagi, pas fotonya juga tidak kelihatan lagi,” tegas Roy.

Roy juga menggunakan teknologi face comparison atau perbandingan wajah dalam proses pemeriksaan identitas Jokowi melalui foto ijazah. Katanya, analisis menunjukkan bahwa adanya ketidakcocokan dengan wajah Jokowi terhadap foto ijazah itu.

“Tapi foto Joko Widodo yang ada di ijazah kemudian yang ada sekarang adalah not match. Tidak sama foto di ijazah. Tidak sama dengan aslinya sekarang. Menariknya foto ini ternyata justru mirip dengan orang lain,” ujar Roy.

Roy mengatakan dirinya menggunakan tiga ijazah pembanding, yakni milik Frono Jiwo, Hari Mulyono, dan Sri Murtiningsih. Katanya, ketiga ijazah tersebut identik. Namun, ketika dibandingkan dengan milik Jokowi, hasil mengatakan bahwa ketiga ijazah itu tidak identik.

Roy juga menyinggung penulisan gelar milik Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Achmad Sumitro dalam lembar pengesahan Ijazah Jokowi. Nama Achmad Sumitro sudah ditulis menggunakan gelar profesor. Padahal, pada saat skripsi Jokowi terbit di November 1985, Achmad Sumitro belum dikukuhkan menjadi guru besar.

“Di ucapan terima kasih ini yang benar itu sudah ditulis profesor di lembar pengesahan. Padahal tidak boleh, dia (Achmad Sumitro) belum profesor. Nah justru padahal baru beliau itu profesor Maret 1986, beliau (baru) dikukuhkan menjadi guru besar,” pungkas Roy.

Baca juga artikel terkait IJAZAH JOKOWI atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Flash News
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama