tirto.id - Sejumlah kendaraan sudah memadati Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Minggu pagi, 24 April 2022. Motor, mobil, hingga gerobak angkut berisi paket baju yang masih dibungkus karung saling berebut mencari celah untuk bisa bergerak. Pemandangan ini kontras dengan situasi seminggu jelang Idulfitri 2020 dan 2021.
Ramainya Pasar Tanah Abang ini tidak terlepas dari kebijakan pemerintah yang melonggarkan aktivitas warga jelang lebaran 2022. Selain itu, pemerintah juga memperbolehkan mudik dan meminta agar tunjangan hari raya (THR) keagamaan dibayar penuh, tidak dicicil seperti dua Idulfitri sebelumnya.
Saya akhirnya sampai ke Blok A Pasar Tanah Abang sekitar pukul 11.00 setelah melalui kemacetan parah di Jalan Jatibaru. Situasi ini berbeda dengan pantauan dua lebaran sebelumnya saat kasus COVID-19 masih ganas-ganasnya.
Pada Idulfitri 2020 misal, Pasar Tanah Abang sempat ditutup total sehingga tidak ada kegiatan perdagangan apa pun di beberapa blok khusus kain dan fashion. Kecuali pasar sayuran di Blok G Tanah Abang yang masih diizinkan untuk buka.
Jika pada 2019 Jalan Jatibaru padat oleh PKL, maka di 2020 hanya ada beberapa pedagang yang secara sembunyi-sembunyi menggelar lapak di tengah larangan dibukanya tempat usaha oleh pemerintah kala itu.
Sementara berdasarkan pantauan pada lebaran 2021, kondisi Tanah Abang mulai membaik meski belum seluruhnya pulih. Para pedagang mulai berani menjajakan jualannya di Pasar Tanah Abang, tapi dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Lebaran 2022 Tak Ada Lagi Pembatasan
Berbeda dengan lebaran tahun ini saat pemerintah tidak lagi membatasi aktivitas warga. Pasar Tanah Abang kembali terlihat normal. Pengunjung lebih banyak dari tahun lalu. Di bagian pintu depan saja, gamis, bluse, kerudung, sampai baju koko sudah dipadati pembeli. Bagian tengah di lorong besar Tanah Abang juga tampak penuh oleh berbagai tenant, mulai dari kurma sampai penjual daster.
Saya sempat berbicang dengan salah seorang pengunjung Pasar Tanah Abang, Neneng Euis (40). Pada lebaran tahun ini, Neneng menyempatkan berbelanja baju gamis sebelum mudik lebaran ke kampung halamannya di Garut. Ia membeli beberpa potong gamis untuk oleh-oleh.
“Beli tiga saja, satu buat sendiri, mertua sama ibu," kata dia saat ditemui saat berbelanja di Pasar Tanah Abang, Minggu (24/4/2022).
Berkah pelonggaran kegiatan usaha pada lebaran tahun ini juga dirasakan Imelda Putri, salah satu penjual baju muslim di Blok A, Pasar Tanah Abang. Ia mengaku Idulfitri tahun ini omsetnya naik berkali-kali lipat. Tahun ini, pada pekan ketiga Ramadan, ia bisa mendapatkan Rp20 juta/hari.
“Kalau dibandingkan dengan Ramadan 2 tahun sebelumnya, enggak ngitung ya. Cuma sekarang rame banget, minimal Rp10 sampai Rp20 (juta) itu yang ecer aja, belum yang beli paket se-kodi,” kata Putri kepada reporter Tirto.
Hal yang sama juga dirasakan Ratna (23 tahun). Ia berjualan kerudung di Blok A Pasar Tanah Abang. Ratna mengaku, bisa mendapatkan omset Rp10 juta/hari sejak awal Ramadan sampai saat ini. “Itu kerudung saja ya, ada Rp10 juta,” terang dia.
Penjual lainnya, Maman (35) juga merasakan dampak positif dari pelonggaran PPKM selama Ramadan dan Idulfitri 2022 ini. Maman bercerita, tahun lalu ia hanya bisa menjual beberapa potong kemeja dengan pendapatan Rp500 ribu/hari. Namun pada Ramadan kali ini ia mengaku pengunjung sudah kembali padat. “Tentu ada kenaikan, naik 50 persen ada,” kata dia.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (IKAPPI), Abdullah Mansuri mengatakan, lonjakan kunjungan akan terus terjadi pada pekan keempat Ramadan. Apalagi THR para pekerja atau buruh biasanya sudah cair.
“Minggu pekan ketiga itu sudah mulai mencapai puncaknya ya, Minggu puncak. Nah sekarang minggu keempat ini akan naik lagi. Minggu depan ini sudah minggu akhir. Jadi untuk beberapa masyarakat yang di sekitar, biasanya itu dia berbondong- bondongnya pekan ini,” kata Abdullah saat dihubungi reporter Tirto, Senin (25/4/2022).
Ia menambahkan, “Tapi kalau lihat ritmenya memang banyak yang lebih awal. Jadi ada yang prepare dari jauh-jauh hari karena takut rame, tapi sebenarnya puncaknya itu minggu ini.”
Abdullah mengatakan, lonjakan kunjungan pada sepekan terakhir sebelum lebaran terjadi karena beberapa karyawan swasta pada pekan keempat Ramadan baru mendapatkan THR.
“Karena memang mungkin THR belum cair semuanya ya, tapi sebenarnya puncaknya itu Sabtu-Minggu kemarin,” kata dia.
Ia memprediksi, total perputaran uang di Pasar Tanah Abang akan lebih dari Rp200 miliar mengingat daya beli masyarakat untuk memenuhi kebutuhan lebaran mulai pulih.
Berbeda dengan retail pakaian di mal. Ketua Himpunan Penyewa Pusat Belanja Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah menjelaskan, daya beli masyarakat untuk retail pakaian di pusat perbelanjaan mal terutama di departemen store belum pulih.
“Untuk baju fashion ini masih mengalami kesulitan, terutama departemen store ya masih susah dan berupaya masih keluar dari kesulitan di tahun ini. Kebanyakan yang departemen store mereka banyak melakukan pengecilan space yang tadinya besar menjadi kecil, jumlah toko dikurangi yang penjualannya di bawah target,” kata dia kepada Tirto, Senin (25/4/2022).
Bagaimana dengan Mal?
Sementara untuk tenant kuliner di dalam mal mengalami pemulihan yang lebih baik. Ia sebut, pemulihan saat ini sudah mulai terjadi karena jumlah kunjungan selama Ramadan pada pekan kedua dan ketiga sudah mencapai 80 persen dari total kunjungan sebelum pandemi.
“Kalau di Jakarta yang lagi happening ya Sarinah, baru kan. Banyak anggota kami melaporkan banyak yang ramai. Grand Indonesia juga, kemudian yang standar-standar itu bagus lah semua. Awal Januari-Maret ini udah ada perbaikan kunjungan mal, 2020-kan mal gak boleh buka ya. Kalau 2021 pasti lebih baik. Nah di 2022 ini lebih baik lagi sekarang kunjungannya sudah 80 persen balik ke normal ya,” jelas dia.
Hingga saat ini banyak pengusaha yang kembali mencari tenant untuk sektor food and beverage. Beberapa pengusaha mencari tenant dengan konsep outdoor yang lokasinya hanya ada di dalam mal.
“Tren berpindah ke outdoor. Jadi banyak lokasi di luar mal yang sekarang potensi untuk dibuka food and beverage, resto harapannya angka penularan bisa terkendali dan gak ada lagi lonjakan kasus setelah adanya ini karena, kan, lagi proses pemulihan ya, orang berani belanja lagi,” kata dia.
Hal senada diungkapkan Direktur Utama Pakuwon Group sekaligus Anggota Dewan Pembina Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alexander Stefanus Ridwan. Ia mengakui adanya pemulihan yang begitu cepat di sektor restoran. Banyak restoran di mal yang dikelolanya yaitu Blok M, Mal Kota Kasablanka dan Gandaria City Mall menerapkan pemesanan tempat karena jumlah kunjungan yang membeludak dan selalu penuh sejak pekan kedua Ramadan.
“Kalau awal Ramadan kunjungan belum kelihatan, tapi di minggu kedua sudah mulai kerasa yang buka puasa, tapi sekarang ini sudah mulai banyak orang yang datang untuk belanja ya. Pekan ini, Sabtu ini lebih banyak lagi nih. Belakangan pada pesen dulu 2-3 hari sebelum makan di resto itu,” kata dia kepada Tirto, Senin (25/4/2022).
Meskipun tak menyebutkan angka spesifik, ia menyebut jumlah kunjungannya naik sekitar 50 persen dibandingkan kunjungan mal pada 2021.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz