Menuju konten utama

Purbaya Mengaku Diminta Jangan Pakai APBN Buat Ponpes Al Khoziny

Penggunaan APBN untuk renovasi Ponpes Al Khoziny dikhawatirkan menimbulkan kecemburua antar pesantren.

Purbaya Mengaku Diminta Jangan Pakai APBN Buat Ponpes Al Khoziny
Purbaya Yudhi Sadewa di Kantor LPS, Jakarta, Selasa (27/5/2025). tirto.id/Nabila Ramadhanty Putri Darmadi

tirto.id - Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, mengaku menerima pesan melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp yang membahas mengenai rencana renovasi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny yang musalanya ambruk beberapa waktu lalu.

Purbaya mengaku bahwa dirinya diingatkan untuk tidak menyetujui penggunaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk merenovasi pondok pesantren tersebut.

“Saya belum lihat, yang jelas saya belum tahu. Tapi begini, waktu itu saya udah mau ngomong, begitu saya akan lihat (masalahnya), udah ada tuh yang WA ke saya, jangan katanya,” ucap Purbaya di Kantor DJP, Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Berdasarkan penuturan Purbaya, orang yang mengirimkan pesan tersebut mengatakan agar Purbaya tidak menyetujui penggunaan APBN untuk renovasi Ponpes Al Khoziny karena ditakutkan pesantren yang lainnya cemburu.

“Nanti yang lain iri. Saya enggak tau gimana yang terbaik,” ujarnya.

Meski sudah mendengar terkait dengan wacana renovasi ponpes tersebut dengan dana pemerintah, namun Purbaya menegaskan bahwa dirinya belum menerima dan mempelajari proposal resmi mengenai rencana tersebut.

Ia menyatakan komitmen untuk meninjau proposal begitu dokumen tersebut sampai kepadanya. “Saya enggak tahu, saya belum lihat proposalnya,” kata dia.

Ketika ditanya lebih lanjut mengenai identitas pengirim pesan, Purbaya enggan merinci dan hanya menjawab, “Kayak-kayak di tempat lain lah.”

Sejauh ini, kepastian apakah renovasi Ponpes Al Khoziny akan menggunakan dana APBN masih menunggu kelengkapan dan penilaian proposal secara resmi oleh Kementerian Keuangan.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bilang bahwa renovasi Ponpes Al Khozini layak menggunakan APBN.

Pasalnya, jumlah santri ponpes tersebut mencapai 1.900 siswa dan perlu segera mendapatkan tempat belajar yang aman dan nyaman.

"Al Khozini ini layak dibantu APBN karena ya kalau jumlah santrinya 1.900 mau sekolah di mana? Mau dibiarkan di tenda? Pemerintah mau diam saja?" katanya di Kantor Kemenko PM, Jakarta, Selasa (14/10/2025).

Ia pun menantang para pengkritik untuk memberikan solusi konkret atas persoalan yang dihadapi oleh hampir dua ribu santri tersebut.

“Kepada teman-teman yang memprotes menggunakan APBN, apa solusi Anda? Kepada DPR yang ada satu dua orang yang memprotes, apa solusi Anda? Dengan 1.900 santri yang sedang belajar," ucapnya.

Baca juga artikel terkait PURBAYA YUDHI SADEWA atau tulisan lainnya dari Nanda Aria

tirto.id - Insider
Reporter: Nanda Aria
Penulis: Nanda Aria
Editor: Hendra Friana