tirto.id - Bakal calon gubernur-calon wakil gubernur Jakarta, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana belum mau mengungkapkan seluruh program apa saja yang akan ditawarkan ke masyarakat Jakarta.
Pasangan yang mendaftarkan diri melalui jalur independen ini baru menyampaikan satu program saja, yaitu ingin menyelamatkan jiwa keluarga di Jakarta.
"Program konkret kami cuma satu, selamatkan jiwa keluarga kita. Selamatkan," ujar Dharma di KPU DKI Jakarta, Kamis (29/8/2024).
Dharma Pongrekun meminta warga Jakarta ikut berjuang menyelamatkan keluarga bersama dirinya bila menjadi gubernur.
"Saya mengajak kepada kita semua untuk bersatu, bersama-sama untuk berjuang bersama menyelamatkan keluarga kita," tutur Dharma.
Mantan Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) itu akan mengungkapkan lebih rinci program-programnya saat berkas pendaftaran cagub-cawagub DKI dinyatakan lengkap oleh KPU DKI.
"Nanti akan kami sampaikan konkritnya setelah persyaratan yang kami sampaikan tadi dinyatakan diterima. Karena memang ada waktu perbaikan. Baru kami akan konkritkan, sampaikan, secara nyata," tutur Dharma.
Dharma juga enggan berbicara banyak soal kasus dugaan pencatutan KTP milik warga sebagai pendukung mereka. Dharma-Kun malah melempar penjelasan soal kasus pencatutan KTP itu ke kuasa hukum mereka.
"Kalau soal urusan hukum, nanti kami serahkan kepada tim hukum untuk mendiskusikannya," kata Dharma.
Ia juga enggan berkomentar soal pemeriksaan yang dilakukan Bawaslu DKI atas kasus dugaan pencatutan KTP tersebut. Akan tetapi, Dharma dalam kesempatan itu buka suara soal mangkirnya mereka ketika dipanggil Bawaslu DKI.
Oleh Bawaslu DKI, Dharma-Kun dipanggil sebanyak tiga kali untuk pemeriksaan kasus pencatutan KTP. Namun, Dharma-Kun tak menghadiri ketiga pemanggilan tersebut.
Menurut Dharma, ia mengaku sibuk mengurus administrasi untuk pendaftaran cagub-cawagub DKI 2024 bersama Kun.
"Kalau soal ketidakhadiran [saat pemeriksaan Bawaslu DKI], kami punya alasan di mana beliau [Kun] mengurus persyaratan yang cukup banyak dan dengan waktu yang sempit kami harus bolak balik ke pengadilan," tutur Dharma.
Ia juga mengaku sempat ke luar kota untuk urusan pribadi. Karena itu, dia dan Kun tak sempat mendatangi pemanggilan Bawaslu DKI.
"Saya sendiri sempat bermasalah, jadi saya sempat terapi dua hari di Bandung sehingga tidak ada maksud lain dan itu lah fakta yang terjadi," jelas Dharma.
Sementara itu, Ketua Tim Sukses Dharma-Kun, Kamaruddin Simanjuntak, mengaku turut menjadi kuasa hukum pihak Dharma-Kun. Kamaruddin mengaku tak mengetahui kenapa bisa ada KTP warga yang tercatut sebagai pendukung Dharma-Kun.
"Kami tidak tahu itu bagaimana bisa KTP masuk ke KPU, tetapi yang kami dapatkan adalah murni mendukung Pak Dharma dan wakilnya," kata Kamaruddin di lokasi yang sama.
"Jadi, kalau ada yang bersuara-suara dia tidak mendukung, tapi KTP-nya ada di situ, ya itu urusan KPU dan Bawaslu," lanjut dia.
Kamaruddin mengatakan, pihaknya telah menyiapkan diri jika kepolisian akan mengusut kasus pencatutan KTP tersebut.
Untuk diketahui, Dharma-Kun menjadi pasangan ketiga yang mendaftar sebagai cagub-cawagub DKI 2024. Sebelum mereka, Pramono Anung-Rano Karno dan Ridwan Kamil-Suswono telah mendaftar sebagai cagub-cawagub DKI.
Pramono-Rano diusung PDIP, sementara RK-Suswono diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Bayu Septianto