Menuju konten utama

Profil Muhammad Athaya Helmi Nasution & Kronologi Ia Meninggal

Siapa Muhammad Athaya Helmi Nasution? Berikut profil dan kronologi wafat saat mendampingi kunjungan pejabat RI di Wina, Austria.

Profil Muhammad Athaya Helmi Nasution & Kronologi Ia Meninggal
Doa Arwah Katolik. foto/istockphoto

tirto.id - Muhammad Athaya Helmi Nasution, mahasiswa asal Indonesia yang menimba ilmu di University of Groningen, Belanda meninggal dunia pada Rabu (27/8) saat mendampingi kunjungan kerja pejabat di Wina, Austria.

Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Belanda mengeluarkan pers rilis mengenai kronologi Athaya meninggal. Rilis itu juga memuat tuntutan keterbukaan informasi dari pihak event organizer (EO) kunjungan tersebut dan permintaan maaf.

Profil Muhammad Athaya Helmi Nasution & Kronologi Meninggal

Muhammad Athaya Helmi Nasution lahir pada Oktober 2007 (usia 18 tahun pada 2025). Ia merantau dari Indonesia ke Belanda dan menjadi mahasiswa di University of Groningen.

Menurut keterangan resmi PPI Belanda di akun Instagram @ppibelanda, Athaya dihubungi oleh pihak EO kunjungan kerja (kunker) tertutup para pejabat tanah air yang terdiri atas anggota DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), pejabat OJK (Otoritas Jasa Keuangan), dan pejabat Bank Indonesia untuk melakukan pendampingan di Wina, Austria pada 25-27 Agustus 2025.

Di tengah menjalankan tugas, Athaya mengalami kejang hingga meninggal dunia pada Rabu (27/8/2025). Dari hasil autopsi, Athaya mengalami heatstroke (serangan panas) yang disebabkan oleh kekurangan cairan dan asupan nutrisi.

Kondisi kesehatan itu terjadi karena ketidakseimbangan elektrolit dan hipoglikemia (kadar gula darah yang turun di bawah kadar normal) hingga membuatnya stroke.

PPI Belanda juga menggarisbawahi jika Athaya melakukan pendampingan pejabat dari pagi hingga malam hari.

PPI Belanda menuntut permintaan maaf dan pertanggungjawaban dari pihak EO dan juga liaison officer (LO). Pihak EO dan LO masih meneruskan kegiatan kunker tertutup para pejabat tersebut seolah tidak menganggap kasus Athaya ini dengan serius.

“Pihak keluarga juga menyampaikan adanya indikasi penutupan keterangan kegiatan apa dan siapa yang dipandu almarhum di Wina dari pihak EO,” sebut PPI Belanda dalam keterangan resminya.

Respons Kemlu Atas Meninggalnya Mahasiswa PPI Belanda

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah memberikan keterangan resmi terkait peristiwa tewasnya Athaya. salah satu pelajar Indonesia saat mendampingi pejabat di Wina, Austria pada Rabu (27/8/2025).

KBRI Wina dan Komunitas Islam Indonesia di Wina telah membantu dalam pengurusan jenazah beserta dokumennya. Kemenlu berjanji akan memfasilitasi proses pemulangan almarhum ke tanah air.

“KBRI Wina juga telah memberikan bantuan kekonsuleran berupa pengurusan dokumen, koordinasi dengan otoritas setempat dan sekaligus pemulasaran jenazah bersama dengan Komunitas Islam Indonesia di Wina,” kata Kemlu dalam keterangan pers yang diterima pada Selasa (9/9/2025).

Mengenai desakan untuk bertanggung jawab karena Athaya meninggal saat menjalankan tugas pendampingan pejabat yakni anggota DPR, OJK, dan Bank Indonesia, Kemenlu menampik dengan mengatakan jika penunjukkan Athaya adalah murni dari pihak EO.

“Sedangkan penugasan panitia yang berasal dari kalangan mahasiswa, keseluruhannya dikelola langsung oleh pihak EO dari Indonesia,” demikian menurut Kemenlu.

Baca juga artikel terkait MAHASISWA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Prihatini Wahyuningtyas

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Prihatini Wahyuningtyas
Penulis: Prihatini Wahyuningtyas
Editor: Dipna Videlia Putsanra