Menuju konten utama

Mengenal Hipoglikemia: Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya

Makan permen, cokelat dan jus merupakan salah satu cara jitu untuk mengatasi hipoglikemia ringan.

Mengenal Hipoglikemia: Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya
Ilustrasi diabetes pada perempuan. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Hipoglikemia merupakan suatu kondisi yang sering dialami oleh orang dengan penyakit diabetes, akibat reaksi atas obat-obatan yang dikonsumsi.

Menurut laman American Diabetes Association (ADA), kondisi ini disebut juga sebagai reaksi insulin atau syok insulin.

Gejala Hipoglikemia

Umumnya, gejala hipoglikemia meliputi:

  • Gemetar,
  • Gugup,
  • Keringat dingin,
  • Linglung,
  • Pucat,
  • Mengantuk,
  • Lapar,
  • Pusing,
  • Penglihatan terganggu,
  • Lesu,
  • Kesemutan atau kebas di bagian bibir, lidah atau pipi,
  • Kejang,
  • Jantung berdebar, dan-
  • Hilang kesadaran.
Orang dengan penyakit diabetes perlu memeriksakan kadar gula darah secara teratur agar gula darahnya terkontrol.

Penyebab Hipoglikemia

Tingkat gula darah rendah memicu pelepasan hormon epinefrin (adrenalin) yang membikin jantung berdebar, berkeringat, kesemutan,dan gelisah.

Penurunan kadar gula darah secara terus menerus dapat membuat otak berhenti berfungsi akibat tidak cukup asupan glukosa.

ADA menyarankan konsumsi camilan untuk meningkatkan kadar gula darah, seperti setengah cangkir jus atau soda, permen manis, cokelat, 1 sendok makan gula, madu, atau sirup.

Cara sederhana tersebut bisa menyelamatkan Anda dari kondisi ketika kadar gula di dalam darah berada di bawah normal, alias hipoglikemia.

Ukuran normal kadar gula darah tiap orang bisa berbeda, tapi standarnya berada di angka 70 mg/dL.

Pilihlah sumber karbohidrat kompleks, atau makanan dengan kandungan lemak dan karbohidrat.

Cara Mengatasi Hipoglikemia

Jika menemui gejala yang disebutkan di atas, Anda bisa menerapkan aturan 15-15, yakni mengonsumsi 15 gram karbohidrat untuk meningkatkan gula darah dan memeriksanya 15 menit kemudian.

Ulangi langkah serupa jika gula darah masih di bawah 70 mg/dL.

Jadi pastikan membawa beberapa camilan kemana pun untuk berjaga-jaga. Tip ini tak cuma berlaku untuk dewasa, tapi juga anak, balita, dan bayi.

Bedanya pada anak-anak, asupan karbohidrat tambahan guna mengatasi hipoglikemik lebih sedikit dari takaran 15 gram (hingga batas 10 gram).

Sementara itu, balita hanya membutuhkan 8 gram karbohidrat, dan bayi sekitar 6 gram. Tiap orang punya dosis asupan bervariasi sehingga perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang merawat.

Namun tip “makan cemilan” hanya manjur untuk mengatasi gejala hipoglikemia ringan.

Pada hipoglikemia berat, penanganan gejala dilakukan dengan menambahkan glukagon, hormon di pankreas yang berfungsi untuk merangsang hati melepaskan glukosa ke darah, ketika kadar gula darah terlalu rendah.

Glukagon umumnya tersedia dalam dua sediaan, yakni injeksi dan dihirup lewat hidung. Pemberian glukagon dalam sediaan injeksi dilakukan di area bokong, lengan, atau paha.

Baca juga artikel terkait KESEHATAN atau tulisan lainnya dari Aditya Widya Putri

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Aditya Widya Putri
Editor: Dhita Koesno