Menuju konten utama

Profil Felicitas Tallulembang, Agama, dan Asal Partai Politik

Profil Komisaris Independen Bank BSI Felicitas Tallulembang, agama, rekam jejak, dan asal partai politik.

Profil Felicitas Tallulembang, Agama, dan Asal Partai Politik
Komisaris Independen BSI, Felicitas Tallulembang. (Youtube/DPR RI)

tirto.id - Felicitas Tallulembang merupakan Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia (BSI). Pengangkatan Felicitas dilakukan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT BSI Tbk, Jumat (17/5/2024).

Dilansir dari Antara, pengangkatan Felicitas sebagai komisaris menandai pertama kalinya BSI memiliki komisaris perempuan sejak merger. Felicitas diangkat dengan dua komisaris baru lainnya, yakni Abu Rokhmad dan Nazaruddin.

Selain dikenal sebagai dokter dan komisaris badan usaha milik negara (BUMN), Felicitas merupakan politisi di Indonesia. Sebelum menduduki jabatan komisaris independen, Felicitas menjadi anggota DPR RI periode 2014 sampai dengan 2019.

Lulusan bidang kedokteran, Felicitas memulai kariernya sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai tahun 1999-2008.

Profil dan Agama Felicitas Tallulembang

Dilansir dari situs web KBR, Felicitas Tallulembang beragama Islam dan lahir di Rantepao, 6 November 1959. Rantepao adalah ibukota Kabupaten Toraja Utara, yang dikenal sebagai pusat kebudayaan suku Toraja. Agama Fellicitas adalah Islam.

Felicitas menghabiskan masa kecilnya di tanah kelahirannya. Dia menyelesaikan pendidikan dasar di SD Rantepao pada tahun 1969 dan melanjutkan ke SMP Rantepao, lulus pada tahun 1972. Selanjutnya, dia menempuh pendidikan menengah atas di SMA Makale, dan lulus pada 1975.

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Felicitas tetap berada di Sulawesi untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Ia menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar.

Filicitas berhasil meraih gelar sarjana dari Fakultas Kedokteran Universitas pada 1981. Setelah lulus dari kedokteran, Felicitas memulai kariernya sebagai Kepala Puskesmas di Kabupaten Takalar. Ia bekerja sebagai Kepala Puskesmas selama tujuh tahun dari 1992 hingga 1999.

Ia kemudian menjadi Direktur Rumah Sakit Sinjai, di Kabupaten Sinjai dari 1999 hingga 2008. Selama menjabat sebagai direktur rumah sakit pemerintah, Felicitas aktif di sejumlah organisasi kesehatan.

Felicitas sempat menjabat sebagai ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Sinjai (2002-2009), Ketua PMI Kabupaten Sinjai (2004-sekarang), hingga Pengurus Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi).

Selain berkarier di bidang kesehatan, Felicitas juga dikenal sebagai pengusaha. Ia memiliki perusahaan perdagangan hasil bumi seperti kopra, coklat, dan kacang di bawah Grup Cetara sejak tahun 2005.

Sebagai kader Partai Gerindra, Felicitas juga tercatat sebagai Anggota DPR-RI periode 2014-2019 yang dilantik pada 3 Oktober 2017 melalui Pergantian Antar Waktu (PAW). Dia menggantikan Andi Nawir Pasinringi yang meninggal dunia pada 3 Agustus 2017.

Jejak Karier Felicitas Tallulembang dan Asal Partai Politik

Sebelum menjadi Komisaris Independen di BSI, Felicitas memulai kariernya di bidang kesehatan. Meski berasal dari latar belakang kedokteran, Felicitas juga melebarkan kariernya di ranah politik.

Dia menjadi kader Partai Gerindra yang mewakili daerah pemilihan Sulawesi Selatan 3. Tidak diketahui sejak kapan Felicitas menjadi kader Partai Gerindra. Atas kiprahnya tersebut, Felicitas sempat menjadi Anggota DPR RI.

Berikut ini jejak karier Felicitas Tallulembang secara lengkap:

  • 1992-1999: Kepala Puskesmas di Kabupaten Takalar
  • 1999-2008: Direktur Rumah Sakit Sinjai
  • 2011-Sekarang: PT Cetara Karya Pekasa
  • 2011-Sekarang: PT Cetara Prima Persada
  • 2011-Sekarang: PT Cetara Karya Gemilang
  • 2010-Sekarang: PT Cetara Indah Persada
  • 2019-Sekarang: PT Cetara Mulya Persada
  • 2015-Sekarang: PT Cetara Bangun Persada
  • 2014-2019: Anggota DPR RI
  • 2024: Komisaris Independen BSI.

Baca juga artikel terkait PROFIL atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Yonada Nancy & Dipna Videlia Putsanra