Menuju konten utama

Sejarah Partai Gerindra, Visi-Misi, dan Nomor Urut Pemilu 2024

Berikut adalah sejarah Partai Gerindra, termasuk visi-misi, dan nomor urut Pemilu 2024.

Sejarah Partai Gerindra, Visi-Misi, dan Nomor Urut Pemilu 2024
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (ketiga kiri) bersama pengurus DPP Partai Gerindra mengikuti Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra di Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/8/2020). ANTARA FOTO/Irfan Maulana/AF/wsj.

tirto.id - Partai Gerakan Indonesia Raya atau dikenal dengan Partai Gerindra merupakan salah satu partai politik yang secara sah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai peserta dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Di dunia perpolitikan Tanah Air, nama Gerindra sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat Indonesia. Pada tahun 2019, Gerindra mendapat urutan ketiga sebagai peraih suara terbanyak di DPR dengan jumlah 78 kursi atau 17.596.839 suara.

Selain itu, partai ini juga sudah dua kali mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden, tepatnya pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019. Sedangkan pada Pemilu 2009, Prabowo diusung menjadi calon wakil presiden.

Sejarah Partai Gerindra

Mengutip laman resmi gerindra.id, sejarah awal pendirian parpol satu ini bermula pada tahun 2007 silam. Kala itu Fadli Zon dan pengusaha Hashim Djojohadikusumo sempat berbincang mengenai perkembangan politik yang dinilai "jauh dari nilai-nilai demokrasi yang sesungguhnya."

Setelah berbincang, keduanya sepakat membuat partai baru guna memberikan harapan baru bagi masyarakat.

Akan tetapi, wacana pembuatan partai baru itu menuai pro kontra di kubu Hashim dan Prabowo, terlebih di kubu Prabowo Subianto yang pada saat itu tengah menjabat sebagai anggota Dewan Penasihat Partai Golkar.

Lambat laun, setelah melalui pembicaraan yang lumayan alot, akhirnya pada akhir tahun 2007, tercetus nama Partai Gerindra yang disarankan oleh Hashim kepada Fadli Zon. Sedangkan untuk lambang garuda digagas oleh Prabowo Subianto.

Pembentukan Partai Gerindra ini bisa disebut terlalu mendesak bak maraton, sebab waktu pendeklarasiannya berdekatan dengan waktu pendaftaran dan masa kampanye pemilihan umum pada 6 Februari 2008.

Sebelum tercetusnya nama Gerindra, para pendiri partai baru di tahun itu antara Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, Fadli Zon, dan Muchdi Pr, memikirkan dengan matang saat di Bangkok, Thailand. Saat itu, mereka berkumpul dalam acara Sea Games Desember 2007.

Acara perkumpulan itu akhirnya dimanfaatkan para pendiri partai untuk membahas nama sekaligus lambang partai, hingga akhirnya tercetus Partai Indonesia Raya, namun langsung menuai dilematik karena ada kesamaan dengan PIR (Partai Indonesia Raya) di masa lalu.

“Kalau begitu, pakai kata GERAKAN, jadi Gerakan Indonesia Raya,” ungkap Hashim, dikutip di laman Partai Gerindra.

Prabowo Subianto kemudian menyarankan lambang kepala garuda sebagai identitas Partai Gerindra serta langsung mendapat persetujuan dari para pendiri lainnya.

Kepala burung garuda yang menghadap kanan itu melambangkan keberanian dalam bersikap sekaligus bertindak. Kemudian sisik di leher yang berjumlah 17, jengger dan jambul 8 buah, bulu telinga 4 buah, serta bingkai gambar segi lima memiliki arti hari kemerdekaan 17–8-1945 atau 17 Agustus 1945.

Visi Misi Partai Gerindra

Dalam andilnya di dunia politik Tanah Air, Partai Gerindra memiliki memiliki visi yang didasarkan pada Pancasila dan UUD 46. Selain itu, ditujukan juga untuk menciptakan kesejahteraan rakyat, keadilan sosial dan tatanan politik negara yang berlandaskan pada nilai-nilai nasionalisme serta religiusitas, serta senantiasa berdaulat di bidang politik, berkepribadian di bidang budaya, dan berdiri di atas kaki sendiri dalam bidang ekonomi.

Sementara untuk misi Partai Gerindra, terdapat 5 poin penting yang dibawanya, di antaranya yakni;

1. Mempertahankan kedaulatan dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945.

2. Mendorong pembangunan nasional yang menitikberatkan pada pembangunan ekonomi kerakyatan, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan pemerataan hasil-hasil pembangunan bagi seluruh warga bangsa dengan senantiasa berpegang teguh pada kemampuan sendiri.

3. Membentuk tatanan sosial dan politik masyarakat yang kondusif untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dan kesejahteraan rakyat.

4. Menegakkan supremasi hukum dengan mengedepankan asas praduga tak bersalah dan persamaan hak di hadapan hukum serta melindungi seluruh warga Negara Indonesia secara berkeadilan tanpa memandang suku, agama, ras dan/atau latar belakang golongan.

5. Merebut kekuasaan pemerintahan secara konstitusional melalui Pemilu Legislatif , Pemilu Presiden dan Pemilu Kepala Daerah untuk menciptakan lapisan kepemimpinan nasional yang kuat dan bersih di setiap tingkat pemerintahan.

Nomor Urut Gerindra di Pemilu 2024

Mengutip ANTARA, Partai Gerindra dalam Pemilu 2024 menurut keputusan KPU, mendapatkan nomor urut 2, dari 18 partai politik peserta Pemilu 2024.

Berdasarkan sejumlah pemberitaan, sosok Prabowo Subianto disinyalir kuat akan mencalonkan diri kembali sebagai calon presiden 2024.

Hal itu ditegaskan oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, pada saat dirinya menghadiri acara HUT ke-15 Partai Gerindra di Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah.

Menurut dia, Gerindra memiliki tujuan ingin menjadikan Prabowo Subianto sebagai presiden.

“Apakah rakyat kita sudah menikmati kekayaan itu? (kader: belum). Itu sebabnya Gerindra ingin Prabowo presiden 2024," kata Muzani seperti dikutip di laman gerindra.id pada 1 Februari 2023.

Masih di waktu yang sama, Muzani juga menegaskan di hadapan para kader Partai Gerindra, jika Prabowo diberikan kesempatan sebagai pemimpin Indonesia di tahun 2024 nanti, maka salah satu misi yang akan dibawanya yakni kebijakan pembangunan, terutama Ibu Kota Negara Nusantara(IKN), akan terus dilanjutkan.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Imanudin Abdurohman

tirto.id - Politik
Kontributor: Imanudin Abdurohman
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Alexander Haryanto