tirto.id - Djoko Siswanto resmi menjadi kepala satuan kerja khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada Kamis (7/11/2024). Djoko menjadi kepala SKK Migas menggantikan Dwi Soetjipto.
Pelantikan Djoko Siswanto sebagai kepala SKK Migas dilakukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. Pengangkatannya diatur sesuai Keputusan Presiden No. 78M Tahun 2024 mengenai Pemberhentian dan Pengangkatan SKK Pelaksana Usaha Hulu Migas.
Pada momen pelantikan kemarin, Djoko Siswanto telah menyatakan sumpah terkait jabatan yang nanti akan didudukinya. Adapun momen pengucapan sumpah tersebut diarahkan secara langsung oleh Bahlil Lahadalia.
“Sumpah ini disaksikan oleh diri sendiri dan oleh semua yang hadir sekarang,” kata Bahlil, seperti dikutip Antara News.
Bukan hanya membahas jabatan, sumpah juga mencakup kesetiaan terhadap UUD 1945 serta berbagai peraturan perundang-undangan. Lantas, bagaimana profil lengkap Djoko Siswanto yang kini menjabat sebagai SKK Migas?
Profil Djoko Siswanto dan Jejak Kariernya
Djoko Siswanto lahir di Jakarta, pada 23 Mei tahun 1965. Mengutip laman PLN Indonesia, Djoko adalah lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB), bergelar doktor teknik perminyakan. Sesuai gelarnya, Djoko fokus berkarier bidang Perminyakan dan gas bumi.
Sebelum lulus dari ITB, Djoko sempat menempuh program diploma teknik mesin, di Politeknik Universitas Indonesia atau yang kini dikenal sebagai Politeknik Negeri Jakarta (PNJ). Selanjutnya, Djoko mengambil studi S1 teknik prminyakan di ITB (1986-1990).
Mengutip IATMI, Djoko Siswanto melanjutkan pendidikan magister di Edinburgh Business School, Heriot Watt University, Inggris. Ia berkuliah di Heriot Watt University mulai tahun 2000, dan lulus pada 2001.
Djoko kembali melanjutkan S2 dengan mengambil studi spesialisasi manajemen minyak dan gas di Center of Energy Petroleum Mineral Law & Policy di Dundee University, Inggris. Studi S2-nya itu berlangsung pada 2001-2002.
Djoko tercatat sebagai orang Indonesia pertama yang punya gelar MBA Specialist Oil and Gas Management. Djoko kembali melanjutkan kuliah S3 untuk meraih gelar doktor di ITB.
Ia menempuh studi S3 di jurusan teknik perminyakan. Djoko berhasil menyelesaikan studi S3-nya selama lima tahun, sejak 2006 dan lulus pada 2011.
Djoko Siswanto pertama terjun ke dunia perminyakan sebagai Petroleum Engineer di PT Sarana Putra Makmur (1990-1991). Kemudian, ia direkrut sebagai direktorat teknik, di Direktorat Jenderal (Dirjen) Migas pada 1992-1999.
Kariernya di Dirjen Migas terus menanjak sejak saat itu. Ia beberapa kali mengisi jabatan di instansi yang bernaung di bahwa Kementerian ESDM itu.
Beberapa jabatan Djoko Siswanto di Dirjen Migas antara lain, Direktorat Eksplorasi dan Produksi (1999-2003), Inspektur Minyak dan Gas Bumi (2002), Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan Migas (2003-2004), dan sebagainya.
Peningkatan karir Djoko Siswanto terus berlanjut sampai menjabat sebagai Plh. Direktur Gas Bumi pada 2010. Dilanjutkan dengan jabatan lain seperti Direktur BBM BPH Migas (2012-2013), Sekretaris BPH Migas (2013-2015), Direktur Gas Bumi BPH Migas (2014-2015), dan Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas (2015-2016).
Selanjutnya, ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional pada 2019 dan Plt. Direktur Jenderal Migas ESDM hingga 2020. Terakhir, ia dipilih untuk menjadi kepala SKK Migas menggantikan Dwi Soetjipto.
Harta Kekayaan Djoko Siswanto
Harta kekayaan Djoko Siswanto tercantum dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Ia terakhir kali melaporkan kekayaannya pada 12 Februari 2024, yang menjadi laporan harta kekayaannya pada periode 2023.
Merujuk informasi yang disampaikan dalam laporan itu, total harta kekayaan Djoko Siswanto mencapai Rp35.824.876.131.
Adapun jumlah harta kekayaan Djoko Siswanto tersebut meliputi:
- Harta Tanah dan Bangunan: Rp10.115.000.000
- Harta Alat Transportasi dan Mesin: Rp330.000.000
- Harta Bergerak Lainnya: Rp150.000.000
- Harta Surat Berharga: Rp18.290.134.000
- Harta Kas dan Setara Kas: Rp3.989.742.131
- Harta Lainnya: Rp2.950.000.000
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yonada Nancy & Dipna Videlia Putsanra