tirto.id - Baru-baru ini nama Cucun Syamsurijal ramai diperbincangkan di media sosial. Bukan tanpa sebab, Wakil Ketua DPR RI ini telah melayangkan pernyataan yang kontroversial.
Dalam rekaman video yang viral pada Senin (17/11/2025), dirinya menyebut bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak memerlukan keterlibatan ahli gizi. Pernyataan itu disampaikannya dalam acara konsolidasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) MBG se-Kabupaten Bandung.
Cucun berpendapat, program gizi yang ditujukan langsung untuk masyarakat dan anak-anak sekolah tidak memerlukan standar profesional tinggi. Kontroversi pun bermula ketika seorang ahli gizi dalam forum tersebut menyampaikan masukan konstruktif.
Seorang ahli gizi itu usul, Badan Gizi Nasional (BGN) dapat menjalin kerja sama dengan Persagi untuk memastikan kualitas dan standar gizi dalam pelaksanaan program MBG. Namun, usulan itu justru ditanggapi secara keras oleh Cucun.
Cucun menolak ide tersebut dan justru menyebut, profesi ahli gizi tidak lagi dibutuhkan dalam program yang dia dukung penuh itu. Dia bahkan menyatakan rencana strategisnya untuk menyelesaikan masalah tersebut di level parlemen dan kementerian. Dirinya bertekad mengubah nomenklatur resmi dalam program tersebut.
Cucun mengusulkan solusi yang cepat dan praktis untuk menggantikan peran ahli gizi dalam program MBG. Katanya, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) melatih orang untuk mengawasi gizi. Bila perlu, anak-anak SMA cerdas fresh graduate dilatih tiga bulan, lalu diberi sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Lalu, siapakah sosok Cucun Syamsurijal yang viral karena pernyataannya yang menolak peran ahli gizi dalam program MBG? Simak profilnya berikut ini.
Profil Cucun Syamsurijal yang Sebut MBG Tak Perlu Ahli Gizi
Bernama lengkap Cucun Ahmad Syamsurijal, dia lahir pada 8 November 1972. Cucun merupakan politikus Indonesia yang saat ini tengah menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2024—2029.
Dirinya merupakan politikus yang mewakili fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di parlemen. Dia sendiri telah menjabat sebagai anggota DPR selama tiga periode berturut-turut (2014—2019, 2019—2024, dan 2024—2029). Cucun mewakili daerah pemilihan Jawa Barat II, meliputi Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.
Cucun tercatat sebagai lulusan Institut Agama Islam Cipasung, lalu berperan sebagai komanditer dalam sebuah persekutuan komanditer.
Lulus sarjana pada 1996, dirinya kemudian melanjutkan pendidikan S-2 di Universitas Padjadjaran di jurusan Administrasi Publik pada 2016. Di universitas itu pula dia melanjutkan pendidikan S-3 di jurusan yang sama dan meraih gelar doktor pada 2022.
Setelah lulus SMP, dia sebenarnya secara tidak langsung telah berkaitan dengan partai yang kini menaunginya. Lulus dari SMP, dia tinggal di pondok pesantren milik Ilyas Ruhiat, orang yang berperan dalam pendirian PKB.
Sejak 1998, beberapa tahun setelah lulus kuliah S-1, Cucun telah bergabung dengan Nahdlatul Ulama (NU). Dia berperan sebagai ketua Majelis Wakil Cabang untuk wilayah Solokanjeruk.
Dia bergabung dengan PKB dan menjabat sebagai wakil bendahara untuk Dewan Perwakilan Wilayah di Jawa Barat pada 2005. Kemudian, pada 2010, dia diangkat menjadi Ketua Dewan Pengurus Cabang PKB di Kabupaten Bandung.
Cucun terpilih menjadi anggota DPR pada 2014 dan diangkat sebagai sekretaris fraksi PKB hingga 2017. Dirinya berperan sebagai anggota di Komisi IV sebelum akhirnya berpindah ke Komisi V.
Di Pemilu Legislatif 2019, Cucun kembali terpilih sebagai anggota DPR dan ditugasi di Komisi III. Kemudian, pada periode selanjutnya atau kini, dirinya pun kembali terpilih dan menjadi salah satu pimpinan DPR bersama sederet nama petinggi lain, seperti Puan Maharani, Adies Kadir, Sufmi Dasco Ahmad, dan Saan Mustopa.
Sementara itu, Cucun juga sempat menjabat sebagai Direktur PT GSM dan Manager Marketing PT HS. Kekayaannya berdasarkan LHKPN per 6 Agustus 2024, total kekayaannya tercatat sebesar Rp22,12 miliar.
Kekayaannya terdiri dari aset tanah dan bangunan, kendaraan, harta bergerak, kas, dan lainnya. Selain itu, dia juga melaporkan kewajiban utang sebesar Rp2,4 miliar.
Pembaca yang ingin membaca artikel sejenis terkait profil dapat mengakses tautan berikut ini.
Penulis: Umu Hana Amini
Editor: Wisnu Amri Hidayat
Masuk tirto.id







































