Menuju konten utama

Prabowo soal Keracunan MBG: Sakit Perut Biasa Sebetulnya

Prabowo menyatakan korban keracunan MBG hanya mengalami sakit perut saja.

Prabowo soal Keracunan MBG: Sakit Perut Biasa Sebetulnya
Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/bar

tirto.id - Presiden Prabowo Subianto, menyinggung kasus keracunan program makan bergizi gratis (MBG) saat kegiatan peluncuran digitalisasi pembelajaran di SMPN 4 Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11/2025). Ia menyebutkan keracunan itu hanya sebagai sakit perut biasa.

Prabowo semula berujar, sekitar 40 juta masyarakat yang belum menerima MBG. Mereka diminta bersabar karena belum menerima MBG.

"Saya minta kesabaran, ini adalah yang paling cepat yang kita mampu. Karena ini adalah uang rakyat, harus disiapkan dengan baik, persiapannya harus matang," tuturnya.

Kata dia, jika tak disiapkan dengan matang, penerapan MBG bakal terjadi penyimpangan. Salah satunya, yakni MBG menjadi penyebab kasus keracunan.



Akan tetapi, Prabowo menyatakan, korban keracunan MBG hanya mengalami sakit perut saja. Ia mengaku kerap salah makan meski makan di rumah.

"Kalau tidak terjadi penyimpangan, dari sekian juta ada kekurangan, ada yang mereka bilang keracunan. Ya memang sakit perut biasa sebetulnya. Makan di warung, saya makan di rumah saja sering salah makan. Kadang-kadang kurang cuci tangan," urainya.

Di satu sisi, Prabowo mengaku pemerintah bakal bertanggung jawab atas keracunan tersebut. Ia meminta tak ada lagi kasus keracunan MBG.



"Sekarang persiapan lebih ketat, pemantauan lebih keras, kita minta semua prosedur yang perlu diambil harus diambil," tutur dia.



Badan Gizi Nasional (BGN), mencatatkan hampir separuh kasus keracunan makanan pangan di Indonesia berasal dari program MBG. Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan dari total 441 kejadian keracunan pangan di tanah air, sebanyak 211 kasus atau sekitar 48 persen di antaranya berkaitan dengan program MBG.

“Secara umum total kejadian di Indonesia itu sampai hari ini itu ada 441 total kejadian, di mana MBG menyumbang 211 kejadian atau sekitar kurang lebih 48 persen dari total keracunan pangan yang ada di Indonesia,” ujar Dadan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (12/11/2025).

Dari total yang mengalami keracunan, Dadan merinci bahwa sebanyak 636 orang harus dirawat inap, sementara 11.004 lainnya menjalani perawatan jalan.

Baca juga artikel terkait MAKAN BERGIZI GRATIS atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Flash News
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama