tirto.id - Anggito Abimanyu dilantik sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada Rabu (8/10/2025). Pelantikan itu dilakukan oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta.
Anggito sekaligus menggantikan Purbaya Yudhi Sadewa yang kini menjabat sebagai Menteri Keuangan (Menkeu). Anggito yang sebelumnya merupakan Wamenkeu, akan mengisi kursi Ketua Dewan Komisioner LPS periode 2025-2030.
Anggito sudah ditetapkan Komisi XI DPR RI sebagai Dewan Ketua Komisioner LPS setelah menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (22/9).
Sementara itu, selain Anggito, Prabowo hari ini juga melantik Farid Azhar Nasution sebagai Wakil Ketua Dewan Komisioner LPS, serta Doddy Zulverdi, Ferdinan Dwikoraja Purba, Suminto, dan Aida Suwandi Budiman sebagai Anggota Dewan Komisioner LPS.
Profil AnggitoAbimannyu, Pendidikan, & Kariernya
Anggito Abimanyu lahir di Bogor, Jawa Barat, pada 19 Februari 1963. Anggito dikenal luas dalam lanskap perekonomian nasional, mengingat ia juga merupakan Guru Besar Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia juga beberapa kali dipercaya mengisi posisi di pemerintahan.
Melansir laman Departemen Bisnis dan Ekonomi Sekolah Vokasi UGM, Anggito merupakan sarjana dari Fakultas UGM pada 1985. Selanjutnya, ia meraih gelar Master of Science pada 1989 dan Doctor of Philosophy pada 1993 dari Universitas Pennsylvania, Philadelphia, Amerika Serikat (AS)
Anggito mengawali karier sebagai dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM pada 1998. Ia kemudian menjadi dosen Departemen Ekonomika dan Bisnis pada 2018 dan menjadi ketua di departemen tersebut pada 2022-2024.
Anggito Abimanyu pada 21 Oktober 2024 dilantik Prabowo sebagai Wamenkeu untuk mendampingi Sri Mulyani. Saat menjabat sebagai Wamenkeu, Anggito juga dikukuhkan sebagai guru besar Bidang Ekonomi pada Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM pada Februari 2025.
Sebelumnya, Anggito juga berpengalaman di pemerintahan, khususnya di bidang yang berkaitan dengan keuangan. Melansir laman Departemen Bisnis dan Ekonomi Sekolah Vokasi UGM, Anggito pernah menjadi Staf Khusus Menkeu (1999 - 2003) dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (2003 - 2010).
Lantas ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, Kementerian Agama Republik Indonesia pada 2012-2014,. Pada tahun 2015-2017, ia juga menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Berikut ini rekam karier Anggito Abimanyu:
- Ketua Dewan Komisioner LPS (2025)
- Wamenkeu RI (2024- 2025)
- Ketua Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM (2022 - 2024)
- Dosen, Departemen Ekonomika dan Bisnis, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. (2018 - Sekarang).
- Kepala Badan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Republik Indonesia. (2017 - 2022).
- Komisaris, Bank BRI –Syariah, Indonesia. (2015 - 2017).
- Chief Economist, Bank BRI, Indonesia. (2014 - 2017).
- Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, Kementerian Agama, Republik Indonesia. (2012 - 2014).
- Direktur P2EB (Peneltian dan Pelatihan Ekonomi dan Bisnis), Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada. (2010 - 2012).
- Kepala, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2003 - 2010). Staf Ahli Menteri Keuangan Republik Indonesia. (1999 - 2003).
- Research Fellow, World Bank, Washington DC. (1992 - 1994).
- Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia. (1988 - 2018).
Kekayaan Anggito Abimanyu di LHKPN
Anggito Abimanyu terakhir kali melaporkan kekayaannya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 31 Desember 2024 atau saat berstasus sebagai Wamenkeu. Ia memiliki kekayaan senilai Rp21,4 miliar berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK.
Sejak berada di Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada 2017, kekayaan Anggito berkisar antara Rp20-23 miliar. Kekayaan Anggito relatif naik-turun dengan margin Rp1 miliaran dalam beberapa laporan terakhir.
Pada akhir 2023, kekayaan Anggito tercatat senilai Rp22,1 miliar di LHKPN, dari sebelumnya Rp21,3 miliar pada laporan di bulan Maret tahun yang sama. Sebelumnya lagi, kekayaan Anggito senilai Rp22,2 miliar (Desember 2021), Rp20,3 miliar (Desember 2020), Rp22,6 miliar (Desember 2019), serta Rp23,2 miliar (Desember 2018), dan 23,4 miliar (Desember 2018).
Berikut ini rincian harta kekayaan Anggito Abimanyu di e-LHKPN dalam laporan terbaru pada Desember 2024:
A. Tanah dan Bangunan Rp18.300.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 2.039 M2/500 M2 Di Kab/Kota Sleman, Hasil Sendiri Rp7.000.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 76 M2/76 M2 Di Kab/Kota Kota Jakarta Pusat, Hasil Sendiri Rp1.800.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 213 M2/245 M2 Di Kab/Kota Kota Jakarta Selatan, Hasil Sendiri Rp7.000.000.000
- Bangunan Seluas 133 M2 Di Kab/Kota Kota Jakarta Selatan, Hasil Sendiri Rp2.500.000.000
- Mobil, Nissan Serena Tahun 2010, Hasil Sendiri Rp.70.000.000
D. Surat Berharga Rp1.885.750.000
E. Kas dan Setara Kas Rp1.196.221.219
F. Harta Lainnya Rp -
Hutang Rp -
Total Harta Kekayaan-hutang Rp21.451.971.219
Editor: Yantina Debora
Masuk tirto.id


































