tirto.id - Presiden Prabowo Subianto mengaku ada pihak-pihak di pemerintahannya yang melawan saat diberlakukan efisiensi anggaran untuk kementerian dan lembaga. Namun, Prabowo tidak mau menyebutkan siapa pejabat yang menentang kebijakannya tersebut.
Prabowo menerangkan efisiensi anggaran sendiri merupakan upaya menghemat pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, mubazir, dan berpeluang untuk adanya upaya pejabat melakukan korupsi. Efisiensi itu pun dijadikannya sebagai upaya menghentikan celah korupsi anggaran.
“Ada yang melawan saya, ada, dalam birokrasi, dalam birokrasi, merasa sudah kebal hukum, merasa sudah menjadi raja kecil, ada,” kata Prabowo dalam amanatnya di acara Kongres ke-XVIII Muslimat NU, di Surabaya, Jawa Timur, Senin (5/2/2025).
Ditekankan Prabowo, efisiensi tersebut diperuntukan bagi rakyat, terutama dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak-anak Indonesia.
Dengan efisiensi anggaran itu juga, Prabowo akan memperbaiki 330 ribu sekolah di Indonesia. Sebab, Prabowo memandang jika perbaikan hanya menggunakan anggaran yang seharusnya, hanya mencukupi 20.000 sekolah dan dalam kurun waktu yang lama.
“Karena itu perjalanan dinas, perjalanan keluar negeri dikurangi. Kau boleh melawan Prabowo, tapi nanti kau lawan emak-emak itu semua itu. Bandel, dablek, enggak usah keluar negari lima tahun, enggak usah keluar negeri kalau perlu,” ucap Prabowo.
Lebih lanjut Prabowo menekankan agenda Focus Group Discussion (FGD) pun tidak perlu dilakukan kementerian/lembaga. Jajaran pemerintahan disebutnya harus bergerak langsung dalam sebuah program yang untuk masyarakat.
“Cukup seminar, kajian-kajian cukup, apa itu FGD, mau diskusi apa lagi, bantu rakyat, yang lapar cari makan, sekolah rusak perbaiki, jalan rusak perbaiki, diskusi, diskusi, studi banding, studi banding. Mau belajar bagaimana mau mengentaskan kemiskinan, studi bandingnya ke Australia. Australia salah satu 10 negara terkaya di dunia, kok belajar ke Australia,” ujar Prabowo.
Diungkapkan Prabowo, dia kesal dengan pejabat yang menggerutu atas kebijakan efisiensi anggaran tersebut. Apalagi, setelah itu akan ada pengerahan sejumlah pihak untuk mengkritisi kebijakan itu.
“Gerundel, abis itu lobi-lobi wartwan, LSM, untuk serang saya. Enggak apa-apa, saya lebih takut emak-emak daripada mereka,” ungkap Prabowo.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Bayu Septianto