tirto.id - Presiden Prabowo Subianto menargetkan untuk menyetop impor bahan bakar minyak (BBM) dalam lima tahun mendatang. Menurutnya, impor BBM telah menguras devisa negara lantaran menghabiskan 40 miliar dolar Amerika Serikat (AS) per tahun.
"Negara kita sesungguhnya tidak perlu impor BBM, [biaya impor] hampir 40 miliar dolar [AS] satu tahun," ucapnya di Jakarta Selatan, Selasa (6/5/2025).
Karena itu lah, ia berambisi untuk mencapai swasembada energi di masa kepemimpinannya. "Saya dalam pemerintahan yang saya pimpin dalam lima tahun yang akan datang harus swasembada BBM, swasembada energi," tuturnya.
Kepala Negara memang tak secara spesifik menyampaikan langkah-langkah menuju surplus BBM. Namun, kata dia, Indonesia bisa melakukan subtitusi BBM dengan bahan bakar nabati (BBN).
"Kita bisa bikim BBM dari kelapa sawit," tuturnya. "Nanti ada yang bertanya apa bisa? Harus bisa. Merdeka atau mati! Berdiri di atas kita sendiri kita tidak mau jadi kacungnya bangsa lain, kalau yang mau silakan, saya tidak mau," lanjut Prabowo.
Sebagai informasi, pemerintah telah mendorong mandatori campuran biodiesel sawit untuk mengurangi penggunan BBM. Sejak Januari 2025, mandatori campuran biodiesel bahkan telah ditingkatkan dari semula 35 persen menjadi 40 persen.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi mengungkapkan program mandatori BBN ini dapat mengurangi impor BBM, sehingga menghemat devisa. Penghematan devisa untuk B40 sebesar Rp147,5 triliun, sedangkan untuk B35 dapat menghemat Rp122,98 triliun. Dengan demikian terjadi penghematan devisa sekitar Rp25 triliun dengan tidak mengimpor BBM jenis minyak solar.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id







































