Menuju konten utama

Polisi Tetapkan F Anak Berkonflik Hukum terkait Ledakan SMAN 72

Polisi mengungkap F bertindak secara mandiri dan tak berhubungan dengan jaringan teror tertentu dalam insiden ledakan tersebut.

Polisi Tetapkan F Anak Berkonflik Hukum terkait Ledakan SMAN 72
Konferensi pers kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara oleh jajaran Polda Metro Jaya, di Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025). tirto.id/ Ayu Mumpuni

tirto.id - Polda Metro Jaya menetapkan F sebagai anak berkonflik hukum terkait kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara. Langkah ini diambil lantaran F masih berusia di bawah 18 tahun.

"Dari hasil sidik sementara anak yang berkonflik dengan hukum atau ABH yang terlibat dalam ledakan merupakan siswa SMA aktif bertindak secara mandiri, tak berhubungan dengan jaringan teror tertentu," ucap Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri, dalam konferensi pers di Gedung Promoter, Selasa (11/11/2025).

Sementara itu, Dansat Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Henik Maryanto, mengungkap hasil olah tempat kejadian perkara dari lokasi ledakan SMAN 72 Jakarta Utara. Dari lokasi tersebut ditemukan tujuh bom rakitan, tiga di antaranya masih aktif dan belum diledakan.

Henik menjelaskan bom tersebut dibuat dengan bahan sederhana. Namun, masih harus didalami dengan menunggu pemeriksaan anak berkonflik dengan hukum untuk mengetahui asal didapatkannya bahan-bahan untuk membuat peledak tersebut.



Henik memerinci temuan pada lokasi masjid sekolah sebanyak dua bom yang meledak menggunakan sistem kendali jarak jauh berbasis baterai enam volt. Anak berkonflik hukum membuatnya dengan wadah berupa jeriken plastik berukuran satu liter.

"Rangkaian bom aktif dengan menggunakan remot hal tersebut sesuai dengan temuan baterai untuk receiver dan itu ada kesesuaian dengan power yang berdaya 6 volt,” kata Henik.

Ledakan dari jenis low explosive itu, kata Henik, menimbulkan tekanan suara (overpressure) yang cukup kuat hingga membuat banyak korban mengalami gangguan pendengaran. Kemudian, pada area bank sampah, petugas menemukan empat bom tambahan, di mana dua di antaranya meledak dan dua lainnya tidak meledak.



"Di Taman Baca ditemukan bom bakar dengan casing kaleng minuman merk Coca-Cola dengan kondisi masih aktif dan saat ini sudah diamankan oleh Datasemen Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya," ungkap Henik.



Henik menambahkan, terdapat juga satu bom lainnya dengan kemasan terbungkus pipa berisi paku dan belum sempat diledakkan. Bom di lokasi ini menggunakan mekanisme sumbu api yang dinyalakan langsung oleh pelaku.

“Ditemukan sumbu bakar, kondisi sudah meledak tapi tidak sempurna. Dan kesesuaian terduga ada luka bakar di tubuhnya,” ujar Henik.

Baca juga artikel terkait LEDAKAN DI SMA KELAPA GADING atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Flash News
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama