tirto.id - Jayanti Mandasari (22), seorang wisatawan dari Jakarta tiba di Bandara Komodo Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 24 April 2023. Ia bersama ibu dan kakak laki-lakinya.
Di dalam bandara tersebut, ia melihat replika Presiden Jokowi yang tengah bersepeda dengan pakaian khasnya kemeja putih dengan celana hitam di Pulau Padar yang begitu memesona. Terlihat hamparan bukit dan juga lautan.
Pada replika Presiden Jokowi itu, terdapat kata-kata di sebuah papan bertuliskan "Kawasan Wisata Pulau Padar.”
Melihat replika itu, membuat Yanti semakin bersemangat untuk liburan ke Pulau Padar yang saat ini tengah menjadi lokasi Primadona bagi para wisatawan. Tentunya juga menjadi lokasi wisata yang tengah hits di media sosial.
"Ya nggak cuma Pulau Padar, saya juga sama keluarga mau liburan bareng ke Pulau Komodo yang jadi ikon wisata Labuan Bajo," kata Yanti kepada reporter Tirto, Kamis (27/4/2023).
Mereka memutuskan tinggal di rumah saudara yang lokasinya berada di Desa Lamtoro, Flores, Manggarai Barat, NTT. Lokasinya sekitar dua kilometer dari Bandara Komodo.
Sepanjang jalan, terlihat baliho menyambut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo, NTT.
Di sana, sudah ada lima saudara lainnya dari Jakarta yang sudah lebih dulu tiba di NTT. Lalu terdapat dua saudaranya yang lain bernama Rizal dan Joe yang akan memandu mereka mengunjungi sejumlah pulau di Labuan Bajo.
Mereka berdelapan merencanakan untuk trip ke sejumlah pulau. Salah duanya pulau yang menjadi primadona di Labuan Bajo yaitu Pulau Padar dan Pulau Komodo.
Namun sayangnya, impian mereka berkunjung ke Pulau Padar dan Pulau Komodo harus kandas ketika mendengar kabar biaya masuk ke destinasi wisata tersebut naik sebesar 10 kali lipat (1.000%) per 15 April 2023.
Sebelumnya hanya dikenakan tarif Rp125.000 per pemandu atau guide untuk lima orang atau jika dirinci perorangan hanya dikenakan Rp25.000. Kini, biaya kedua pulau tersebut dikenakan biaya Rp250.000 per guide untuk satu orang pengunjung.
Sementara untuk wisatawan mancanegara dipatok Rp120.000 per lima orang, menjadi Rp400.000 per orang atau naik 16 kali lipat (1.666%). Lantaran merasa mahal, mereka memutuskan untuk pindah destinasi ke Pantai Pink, Pulau Rinca, dan Pulau Kelor.
"Kecewa banget nggak bisa ke sana. Harganya naik selangit bikin wisatawan menjerit," ucapnya.
Kenaikan harga pun berdampak kepada penyedia jasa travel yang juga menjadi pemandu wisata atau guide. Sukardi (30), pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pemandu wisata merasa terkejut ketika mendengar kabar bila tarif jasa wisata atau naturalist guide naik drastis oleh PT Flobamor di Pulau Pada dan Loh Liang atau Pulau Komodo yang berada di Taman Nasional (TN) Komodo pada 15 April 2023.
PT Flobamor merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi NTT yang memiliki bisnis jasa penyeberangan.
Selain itu, PT Flobamor juga punya bisnis perdagangan sapi; beras dan jagung; aspal, additif perkerasan jalan; serta potensi peluang usaha lain yang berdampak pada ekonomi kerakyatan. Total modal PT Flobamor adalah Rp19.426.813.000 dengan pemegang saham mayoritas adalah Pemerintah NTT sebesar 99,9% dan sisanya adalah Koperasi Praja Mukti.
Akibat kenaikan tarif tersebut, pria yang menjadi pemandu sejak 2021 ini menjadi kelimpungan lantaran telah memberikan tarif normal kepada wisatawan, namun ketika peraturan biaya naik, harus memutar otak.
Biasanya ia memberikan tarif sebesar Rp2,3 - Rp6 juta untuk penyewaan kapal di luar tiket masuk. Sementara itu, untuk tiket masuk ke TN Komodo yang mencakup Pulau Padar, Pulau Komodo, Pantai Pink dan Pulau Manta, dikenakan tarif Rp200.000 per wisatawan. Biaya tersebut sudah termasuk tiket masuk, pemandu, hingga alat snorkeling.
Ia bercerita ketika mengantar wisatawan ke Pulau Padar dan Pulau Komodo setelah diterapkan kebijakan baru, dirinya harus melakukan negosiasi dengan staf dari PT Flobamor yang mengelola Pulau Padar dan Pulau Komodo.
Terkadang jika negosiasi tidak menemukan titik terang, Sukandi harus menggunakan nada tinggi hingga adu mulut dengan petugas. Saat itu, ia berhasil melakukan negosiasi dengan staf PT Flobamor dengan membeli tiket seharga Rp250.000, tetapi untuk lima orang.
“Jadi sekarang tergantung guide dari travel yang bawa saja argumennya gimana sama staf. Kalau kuat argumennya, bisa bayar seperti awal [Rp125.000]. Kalau lemah argumen, ya bayar Rp250.000," kata Sukandi di Pelabuhan Labuan Bajo, NTT, Kamis (27/4/2023).
Sebelumnya beredar video berdurasi 41 detik yang viral di media sosial terkait keributan yang terjadi pada hari pertama penerapan tarif baru di TN Komodo yang ditetapkan oleh PT Flobamor pada Sabtu (15/4/2023).
Keributan melibatkan belasan pelaku pariwisata dengan perwakilan PT Flobamor. Peristiwa itu terjadi saat pelaku pariwisata itu mengantar wisatawan ke Pulau Padar. Mereka menolak tarif baru yang dipungut PT Flobamor itu mendesak untuk bertemu pimpinan PT Flobamor.
Mereka juga meminta PT Flobamor membuat surat resmi mengundang semua pelaku pariwisata. Ada pula pelaku pariwisata yang berteriak meminta pimpinan PT Flobamor datang menemui mereka.
Lalu, juga beredar video seorang wisatawan asing marah-marah kepada PT Flobamor karena tarif guide naturalis atau pemandu lokal yang naik hingga 10 kali lipat. Menurutnya tarif sebesar Rp450.000 terlalu besar.
"Kami mau membayar untuk harga yang wajar, mungkin harga sebelumnya cukup rendah, sekarang Anda menaikkan harga tapi tidak setinggi ini, itu terlalu besar," kata seorang turis asing dari video yang diunggah oleh akun Instagram @labuanbajo_info, 17 April 2023.
Ia pun menyayangkan dengan kenaikan tarif, namun fasilitas yang diberikan oleh PT Flobamor tidak sesuai. Guide lokal yang disediakan hanya sekitar 10 orang yang berjaga di lima pos di sepanjang jalan menuju puncak bukit Pulau Padar.
"Mereka kaya nggak kerja sama sekali, dalam artian mereka hanya diam saja di beberapa titik, ada lima pos. Setiap wisatawan lewat hanya disuruh jalan saja. Kami nggak dipandu gitu dari awal sampai akhir seperti di Pulau lainnya. Nggak dibantu foto. Kita sudah bayar mahal tapi dia nggak kerja sama sekali," tuturnya.
Sementara itu, untuk wisata ke Loh Liang Pulau Komodo, ia mengatakan banyak pemandu wisata yang mengarahkan ke jalur alternatif. Mereka mengarahkan agar para wisatawan berkunjung ke Kampung Komodo yang lokasinya masih berada di dalam satu Pulau di Taman Nasional Komodo.
“Jadi sekarang warga sudah buat jalur, jadi masuk lewat sana. Retribusi mau WNA atau WNI per orang Rp20.000, untuk sewa ranger Rp100.000 untuk lima wisatawan," jelas dia.
Selain itu, ia mengatakan alternatifnya juga bisa ke Pulau Rinca yang menjadi tempat konservasi Komodo. Pulau Rinca atau disebut Loh Buaya merupakan lokasi yang beberapa waktu lalu sempat viral foto seekor komodo tengah menghadang sebuah truk yang mengangkut material proyek geopark tersebut.
Rencananya, Pulau Rinca akan disulap oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menjadi "Jurassic Park.”
Ketika reportet Tirto mengunjungi lokasi Pulau Rinca pada Rabu (26/4/2023), biaya masuk hanya dikenakan Rp125.000 untuk lima orang. Kawasan tersebut telah dibangun jembatan panjang untuk wisatawan melintas dan dapat melihat komodo dari atas jembatan yang berjarak dengan tinggi sekitar 10 meter.
Selama perjalanan ke dalam tempat wisata juga didampingi oleh pemandu dari awal hingga akhir untuk diperlihatkan sejumlah hewan Komodo.
Ia mengatakan setelah destinasi wisata ke Pulau Komodo Loh Liang dialihkan ke Kampung Komodo dan Pulau Rinca, pendapat pedagang souvernir di Pulau Komodo sangat terdampak.
“Biasanya mereka jualan souvernir, karena sekarang sudah semua kapal ada yang ke Rinca, Kampung Komodo, penjualan mereka menurun sekali," tuturnya.
Sejauh ini, ia mengatakan belum ada dampak penurunan wisatawan yang siginifikan setelah adanya aturan kenaikan tarif 10 kali lipat karena masih momen libur lebaran.
Namun, ia memperkirakan hal ini akan terdampak dalam beberapa waktu ke depan. "Kami kecewa, kami baru terasa pegang uang habis dilanda Corona, ketimpa tiket lagi mahal,” kata Sukandi.
Ditolak Asosiasi Wisata Labuan Bajo
Gabungan Usaha Wisata Bahari dan Tirta Indonesia (Gahawisri) Labuan Bajo menolak adanya kenaikan tarif jasa wisata atau naturalist guide yang ditetapkan PT Flobamor di TN Komodo, Manggarai Barat, NTT.
Ketua Gahawisri Labuan Bajo, Budi Wijaya menilai, tarif yang ditetapkan pihak PT Flobamor terlalu tinggi. Apalagi PT Flobamor tidak melakukan sosialisasi secara masif dan membuat kebijakan ini secara sewenang-wenang.
Menurutnya, kenaikan yang dilakukan secara sepihak ini bakal memberatkan para operator travel yang menjual paket termasuk harga tiketnya.
“Iya benar, kami menemukan situasi yang kacau di lapangan dengan adanya kenaikan harga tersebut yang mencoreng citra wisata di Labuan Bajo," kata Budi kepada Tirto di kawasan Labuan Bajo, NTT, Kamis (27/4/2023).
Budi pun menyampaikan seperti yang dikatakan oleh Sukardi jika di lapangan kerap terjadi keributan antara wisatawan, pemandu, hingga agen travel terhadap staf PT Flobamor di Pulau Padar dan Pulau Komodo.
"Adanya keributan pada saat berkunjung ke destinasi wisata ini dapat membuat para tamu hingga calon investor merasa tidak nyaman dengan kondisi tempat wisata yang menarik," ucapnya.
Budi menilai adanya kenaikan tarif ini sebagai upaya pemaksaan agar para wisatawan menggunakan jasa Naturalist Guide PT Flobamor.
Padahal sama seperti badan usaha lainnya, PT Flobamor juga tidak diperbolehkan untuk memaksa wisatawan dan tidak adanya larangan ke publik untuk mengakses taman nasional selama membayar karcis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 Tahun 2014.
"Kami merasakan adanya unsur monopoli yang sangat kuat atas dasar pemaksaan ini," tuturnya.
Padahal, kata dia, larangan-larangan praktik monopoli sudah sangat jelas tertuang dalam Surat KLHK S.312/MENLHK/KSDAE/KSA.3/10/2022 dan UU Nomor 5 Tahun 1999, serta UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja Pasal 1 ayat 19.
Selain itu, kata Budi, harga yang ditetapkan untuk masuk ke Pulau Padar dan Loh Liang terasa aneh ketika ditetapkan di Pulau Padar, karena kenyataan saat di lapangan tidak pernah ada pemandu menemani wisatawan.
"Harga naturalist guide ini malah lebih terkesan sebagai harga pintu masuk Pulau Padar," ujarnya.
Ia juga melaporkan ada beberapa insiden, di mana wisatawan yang sudah membayar karcis PNBP dan retribusi lainnya yang telah ditetapkan KLHK selaku pemegang wewenang atas TN Komodo tetap tidak diperbolehkan naik ke Pulau Padar karena wisatawan tersebut menolak menggunakan jasa dan tarif naturalist guide Flobamor.
"Hal ini dapat memberikan efek domino yang tidak baik terhadap citra pariwisata di Labuan Bajo di mata dunia," kata Budi.
Ia menduga, kenaikan tarif naturalist guide lantaran Labuan Bajo akan digunakan sebagai lokasi KTT ASEAN Summit 2023. "Jadi kemungkinan akan banyak wisatawan asing dari ASEAN yang berkunjung dan akan menguntungkan," tuturnya.
Polemik naiknya harga tiket masuk ke TN Pulau Komodo bukan terjadi saat ini saja. Pada Januari 2022 lalu, PT Flobamor juga sempat ingin menaikkan tarif Pulau Komodo dan Pulau Padar menjadi Rp3,75 juta. Namun lantaran terjadi gelombang penolakan, kenaikan tarif tak jadi diberlakukan.
Senada dengan Gahawisri, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies/ASITA) Manggarai Raya juga menyatakan sangat keberatan dan menolak terhadap kenaikan tarif wisata ke Pulau Padar dan Pulau Komodo.
"Kami sudah menyampaikan nota keberatan kami kepada pihak pemangku kebijakan, khususnya di TN Komodo. Namun hingga saat ini, belum mendapat jawaban yang jelas," kata Ketua ASITA, Evodius Gonsomer kepada Tirto di kawasan Labuan Bajo, NTT, Kamis (27/4).
Ia mengatakan peraturan tersebut sangat merugikan agen travel hingga pemandu. Namun, ia belum bisa menghitung berapa jumlah kerugian.
"Tapi yang jelas para tamu yang kami layani juga keberatan dengan kenaikan tarif ini. Kami meminta agar tarif tersebut dikembalikan ke tarif semula," pungkasnya.
Respons Menparekraf
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengaku menerima sejumlah laporan dari berbagai pihak. Ia berjanji akan mencarikan solusinya.
Dengan demikian, pihaknya ingin keputusan ini segera disosialisasikan dengan baik kepada seluruh pemangku kepentingan pariwisata di Labuan Bajo. Ditambah, sebentar lagi KTT ASEAN 2023 akan segera berlangsung di Labuan Bajo sebagai tuan rumah tahun ini.
"Kita ingin pastikan jika kebijakan ini bisa tersosialisasi dengan baik, karena Mei adalah [Bulan penyelenggaraan] KTT ASEAN, itu merupakan prioritas utama menjaga kondusifitas dari kegiatan pariwisata, juga keadaan masyarakat yang mendukung KTT ASEAN ini," kata Sandi dalam Weekly Press Briefing di Jakarta Pusat, Senin (17/4/2023).
Ia juga meminta agar Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bisa memfasilitasi sosialisasi soal kebijakan baru tersebut.
"Kami memberikan satu fasilitasi agar badan otorita menjadi tempat untuk kita mengedukasi dan mensosialisasikan kebijakan-kebijakan baru, tentunya bisa diterima dalam bingkai pariwisata berkualitas dan berkelanjutan," ucapnya.
Pihak PT Flobamor juga memberikan tanggapannya perihal terjadinya kenaikan harga tarif Pulau Padar dan Pulau Komodo serta keributan yang terjadi atas aturan baru tersebut.
Beredar video berdurasi 41 detik yang viral di media sosial terkait keributan yang terjadi pada hari pertama penerapan tarif baru di TN Komodo yang ditetapkan oleh PT Flobamor Sabtu (15/4/2023).
Perwakilan PT Flobamor yang dikerubungi pelaku pariwisata itu mengatakan dirinya akan menyampaikan kepada pimpinan PT Flobamor dan nantinya PT Flobamor akan memanggil pelaku pariwisata tersebut.
Perwakilan PT. Flobamor kembali mengatakan akan menyampaikan kepada pimpinannya.
"Itu tanggung jawab teman-teman semua, nanti saya sampaikan ke pimpinan nanti pimpinan kami yang panggil kalian. Siap atau tidak ini," kata perwakilan PT Flobamor dalam video tersebut.
Tirto telah mencoba menghubungi Direktur Operasional PT Flobamor NTT, Abner Ataupah. Namun hingga artikel ini ditayangkan, ia belum menjawab.
Abner sebelumnya telah memberikan pernyataannya jika dirinya tidak akan mengubah aturan kenaikan tarif tersebut. Dia bahkan ngotot harga tiket ke TN Komodo tidak bisa ditawar lagi.
Abner menegaskan hak dan kewajiban PT Flobamor melakukan kegiatan usaha telah dilindungi oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.8/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2019. Termasuk terkait penetapan tarif jasa wisata di TN Komodo. Ia meminta warga yang keberatan dengan tarif baru itu untuk mengunjungi tempat lain.
Bahkan ia mengatakan jika wisatawan atau jasa travel tidak setuju, mereka bisa mencari destinasi wisata lain.
Ia menjelaskan tarif baru jasa wisata TN Komodo harus dibedakan PNBP yang dipungut oleh Balai Taman Nasional Komodo (BTNK). Dia menyebut PT Flobamor telah mengantongi izin usaha pariwisata jasa wisata alam (IUPJWA) di TN Komodo.
Abner menyebut Pemerintah Provinsi NTT dan KLHK sudah menjalin kerja sama dalam pengelolaan TN Komodo. Adapun IUPJWA diturunkan kepada PT Flobamor dan BTNK melalui perjanjian kerja sama untuk mengurus konservasi di kawasan tersebut.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Abdul Aziz