tirto.id - Sejumlah petani Lebak Kabupaten Lebak, Banten panen petai. Salah satunya warga Bojongmanik Kabupaten Lebak Sueb (55) mengaku bisa mendapatkan puluhan juta.
"Kita panen petai 6 pohon. Kita bisa mendapatkan Rp45 juta karena satu pohon terdapat 5 ribu papan dengan harga Rp1.500 per papan. Satu pohon biasanya menghasilkan Rp7,5 juta," kata Sueb dikutip dari Antara, Minggu (5/11/2023).
Dia mengakui panen di wilayahnya cukup melimpah karena hampir semua petani memiliki pohon petai. Mereka menanam petai di perbukitan dan dataran tinggi. Tidak hanya itu, kualitas petai di Lebak cukup bagus dan dipasok ke luar daerah, seperti Rangkasbitung, Tangerang, Jakarta hingga Bogor.
"Kami merasa terbantu panen petai itu bisa menghasilkan pendapatan untuk keluarga," ungkap Sueb.
Tidak hanya Sueb, Santa (55) juga mengaku cuan dari 4 pohon petai. Hasil panen ditampung di tingkat petani Rp1.500 per papan.
"Jika panen 4 pohon, pendapatan yang masuk bisa Rp30 juta," kata Santa.
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan saat ini komoditi petai hasil perkebunan masyarakat menjadi andalan ekonomi.
Perputaran uang dari hasil penjualan petai bisa mencapai miliaran rupiah per panen dan bisa menyerap lapangan pekerjaan mulai buruh panjat pohon, buruh panggul, biaya transportasi hingga pedagang pengecer.
Petai yang memasuki panen itu berbarengan dengan panen durian yang tersebar di Kecamatan Leuwidamar, Bojongmanik, Cirinten, Sobang, Muncang, Gunungkencana, Cibeber dan Sobang.
"Panen petai itu berlangsung sampai dua bulan, November-Desember," kata Deni.