Menuju konten utama

Lokasi Selat Bali, Kedalaman, & Update KMP Tunu Pratama Jaya

Simak lokasi dan kedalaman Selat Bali. Ketahui juga perkembangan terkini evakuasi korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam pada 2 Juli 2025.

Lokasi Selat Bali, Kedalaman, & Update KMP Tunu Pratama Jaya
Tim SAR gabungan melakukan operasi SAR terkait tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali, Gilimanuk, Jembrana, Bali, Jumat (4/7/2025). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/foc.

tirto.id - Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya mengalami kecelakaan saat berada di perairan Selat Bali pada Selasa malam, 2 Juli 2025. KMP Tunu Pratama Jaya berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, membawa 53 penumpang, 12 kru, dan 22 kendaraan.

KMP Tunu Pratama Jaya terbalik di perairan Selat Bali pada 2 Juli 2025 sekitar pukul 23.35 WIB. Beberapa video detik-detik sebelum kapal terbalik beredar luas di media sosial. Video-video tersebut memperlihatkan bagaimana arus laut yang kuat membuat kapal bergoyang-goyang hingga air laut memasuki dek kapal sebelum akhirnya terbalik dan tenggelam.

Lokasi dan Kedalaman Selat Bali

Selat Bali adalah selat yang memisahkan Pulau Jawa dengan Pulau Bali. Selat Bali juga menghubungkan Laut Bali dengan Samudera Hindia.

Selat Bali mempunyai lebar maksimal 82 km dengan kedalaman rata-rata 50 meter. Selat ini masuk dalam Kepulauan Sunda Besar.

Selama ini, masyarakat yang berencana ke Bali melalui jalur darat harus menyeberang terlebih dahulu dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur untuk kemudian menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali dengan menggunakan kapal feri.

Waktu tempuh rata-rata kapal feri dari Ketapang menuju Gilimanuk dan sebaliknya adalah 45 hingga 60 menit. Hal ini bisa lebih lama tergantung kondisi cuaca dan juga arus laut. Jarak kedua pelabuhan itu sendiri kira-kira hanya 50 kilometer saja.

Karena harus menyeberang, maka kapal-kapal feri akan memperhatikan beberapa faktor sebelum menilai apakah kapal mereka bisa melakukan penyeberangan atau tidak. Faktor-faktor yang membuat kapal batal menyeberang seperti gelombang tinggi, angin kencang, cuaca ekstrem, hingga kondisi kapal yang kurang memadai.

Update Korban KMP Tunu Pratama Jaya

Proses evakuasi penumpang KMP Tunu Pratama Jaya masih berlangsung hingga saat ini. Data Kamis (3/7) malam, dari total 53 penumpang dan 12 anak buah kapal (ABK), sebanyak 35 orang berhasil ditemukan. Dari 35 orang itu, enam orang dinyatakan meninggal dunia dan 29 lainnya selamat.

Tim SAR dan berbagai kalangan terus melakukan pencarian untuk 30 orang lainnya, yang masih belum ditemukan. Pencarian tidak hanya dilakukan lewat jalur laut, melainkan juga dari udara dengan mengerahkan helikopter dari Polda Jatim.

"Dari unsur Basarnas, TNI/Polri, Syahbandar, KPLP, ASDP, serta unsur terkait lainnya di bawah koordinasi Kantor Pencarian dan Pertolongan terus mempercepat pencarian korban," jelas Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Jules Abraham Abast, di Pelabuhan Ketapang.

Tim SAR juga berencana untuk memperluas area pencarian dengan tetap fokus di Selat Bali.

"Operasi SAR baik laut, udara, maupun darat untuk efektivitas pencarian dan pertolongan," Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan, Kesiapsiagaan Basarnas Laksamana Pertama, Ribut Eko Suyanto dikutip Antara (4/7).

"Malam hari tim SAR gabungan juga melakukan pencarian menggunakan KN SAR Permadi dan KN SAR Arjuna serta beberapa kapal SAR lainnya yang fleksibilitinya lebih cepat sehingga tidak mengganggu penyeberangan rute Ketapang-Gilimanuk," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait KECELAKAAN KAPAL atau tulisan lainnya dari Prihatini Wahyuningtyas

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Prihatini Wahyuningtyas
Penulis: Prihatini Wahyuningtyas
Editor: Dipna Videlia Putsanra