tirto.id - Salah satu kegiatan di bulan Ramadhan yang diselenggarakan di berbagai sekolah yaitu Pesantren Kilat. Lantas, kapan pesantren kilat digelar? Cek jadwal dan kegitannya berikut ini.
Ramadhan merupakan bulan yang ditunggu oleh umat Islam. Pasalanya, pada bulan tersebut umat Islam berlomba-lomba melakukan amal kebaikan. Allah Swt. menjanjikan akan melipatgandakan pahala bagi hamba yang berbuat kebaikan di bulan Ramadhan.
Selama bulan Ramadhan juga banyak diisi dengan berbagai kajian di masjid dan mushola. Tak kerkecuali bagi lembaga pendidikan seperti sekolah. Sekolah menggelar beragam kegiatan untuk mengajarkan siswa mengisi Ramadhan dengan kegiatan poitif.
Biasanya sekolah menjadwalkan khusus agenda untuk mengkaji lebih dalam pemahaman tentang Islam dan ibadah lainnya. Kegiatan tersebut biasanya dirangkum dalam Pesantren Kilat Ramadhan.
Kapan Pesantren Kilat 2025 Dilaksanakan?
Berdasarkan Surat Edaran Bersama Tiga Menteri tentang Pembelajaran di Bulan Ramadhan Tahun 1446 Hijriah/2025, siswa akan melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah mulai 6 Maret hingga 25 Maret 2025.
Setelah itu, pemerintah kembali melakukan perubahan kalender pembelajaran di bulan Ramadhan. Perubahan tersebut berkaitan dengan pembelajaran di sekolah yang akan dimulai 6 Maret hingga 20 Maret 2025. Artinya, durasi pembelajaran di sekolah lebih pendek lima hari dari peraturan awal.
Selama pembelajaran di sekolah berlangsung, pemerintah mengimbau agar sekolah melaksanakan kegiatan yang bermanfaat untuk meningkatkan iman dan takwa. Kegiatan tersebut juga mendorong siswa untuk memiliki akhlak mulia, kepemimpinan, dan kegiatan sosial yang membentuk karakter mulia dan kepribadian utama.
Secara spesifik, pemerintah menganjurkan melaksanakan kegiatan tadarus Al-Qur'an, pesantren kilat, kajian keislaman, dan kegiatan lain yang meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia.
Sementara bagi siswa non muslim, dianjurkan melaksanakan kegiatan bimbingan rohani dan kegiatan keagamaan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
Berdasarkan jadwal, pelaksanaan Pesantren Kilat di sekolah dapat dilaksanakan pada rentan waktu 6 Maret hingga 20 Maret 2025.
Pihak sekolah atau panitia pelaksana pesantren kilat dapat mulai mempersiapkan segala sesuatu demi terselenggaranya kegiatan. Salah satunya menyiapkan kegiatan Pesantret Kilat yang menarik untuk siswa sekolah.
Kegiatan Pesantren Kilat Apa Saja?
Pesantren kilat biasanya digelar secara intensif dalam kurun waktu tertentu. Pesantren kilat bisa dilaksanakan lebih dari 24 jam dengan tujuan siswa terbiasa mengisi bulan Ramadhan dengan kegiatan yang positif.
Di bawah ini merupakan beberapa kegiatan yang dapat menjadi referensi untuk guru atau kepala sekolah dalam menyelenggarakan Pesantren Kilat Ramadhan 2025:
Materi dan Praktik Keagamaan
Muatan materi pada pesantren kilat dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kelas. Guru perlu menentukan materi dan praktik apa saja yang akan dilakukan saat pesantren kilat.
Pada tingkat SD misalnya. Siswa perlu mempraktikkan dengan benar tata cara wudu dan gerakan shalat. Hal ini penting karena berkaitan dengan kewajiban siswa muslim sehari-hari.
Kemudian, bagi siswa SMA direkomendasikan untuk mengetahui praktik jamak dan qasar shalat saat berada di perjalanan. Tak hanya itu, siswa SMA juga penting untuk menguasai shalat jenazah dan beberapa amalan yang umum di masyarakat.
Game Bertema Islam
Mengadakan game bertema islami dapat menjadi alternatif guru untuk menyusun kegiatan pesantren kilat.
Melalui lomba, siswa akan lebih bersemangat karena membidik hadiah yang akan dimenangkan. Siswa juga lebih gembira ketika materi agama Islam dikemas melalui kegiatan perlombaan.
Lomba Mendongeng
Lomba mendongeng bertema Islami dapat melatih siswa berekspresi dan berimajinasi. Tak hanya itu, siswa juga lebih percaya diri untuk tampil di depan umum. Lomba mendongeng juga dapat menambah pengetahuan siswa tentang materi keislaman.
Praktik Sholat dan Amalan Sehari-hari
Pada pesantren kilat, guru dapat memberikan materi praktik shalat dan kegiatan sehari-hari. Hal ini penting untuk melatih siswa menjalani ibadah sehari-hari.
Guru juga dapat membetulkan apabila ada gerakan shalat atau amalan sehari hari yang kurang tepat.
Editor: Sarah Rahma Agustin & Beni Jo