tirto.id - Kolonialisme dan imperialisme merupakan bentuk penjajahan yang tercatat dalam sejarah dunia. Kolonialisme dan imperialisme dilakukan oleh negara-negara atau kerajaan yang berpengaruh kuat kepada yang lemah.
Meskipun sama-sama tergolong sebagai penjajahan, namun istilah kolonialisme dan imperialisme merujuk pada dua hal yang berbeda.
Perbedaan kolonialisme dan imperialisme terletak pada tingkat kontrol serta pengaruh yang diberikan kepada wilayah terjajah.
Contoh kasus kolonialisme dan imperialisme sendiri bisa dilihat lewat fakta sejarah. Misalnya, kolonialisme Belanda kepada Indonesia yang telah berlangsung sejak 1800 hingga 1942.
Baik kolonialisme dan imperialisme merupakan praktik dominasi dan perampasan atas tanah, adat, dan sumber daya wilayah terjajah. Oleh karena itu, keduanya banyak dikritik karena dinilai melanggar hak dasar setiap manusia.
Perbedaan Kolonialisme dan Imperialisme
Sebelum mengenal perbedaan kolonialisme dan imperialisme, ada baiknya memahami definisi keduanya terlebih dahulu.
Istilah kolonialisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu 'colonia' yang artinya tanah atau pemukiman jajahan.
Menurut Abdurakhman dan Pradono dalam Explore Sejarah Indonesia Jilid 2 (2018), kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan suatu negara melalui pembentukan pemukiman di luar wilayah negaranya.
Pemukiman baru yang dibentuk di luar wilayah tersebut kemudian dinyatakan atau diklaim sebagai bagian dari wilayah negara penjajah. Dengan kata lain, kolonialisme merupakan tindakan untuk menguasai suatu negara atau wilayah lain.
Sementara itu, imperialisme berasal dari kata 'impere' dalam bahasa Yunani yang artinya memerintah. Imperialisme adalah bentuk yang lebih luas dari penjajahan di mana suatu negara mencoba untuk memperluas pengaruh ekonomi, politik, atau budayanya atas negara-negara lain.
Usaha memperluas pengaruh ini tidak harus menjadikan wilayah jajahannya sebagai koloni. Seringkali negara imperialistik akan menggunakan berbagai alat kekuasaan untuk mengendalikan negara-negara yang lebih lemah.
Alat kekuasaan yang dimaksud bisa berupa diplomasi, ekonomi, hingga militer.
Berdasarkan penjabaran di atas, maka dapat diketahui bahwa perbedaan antara kolonialisme dan imperialisme terlihat dari tingkat kontrol dan metode penerapannya.
Dikutip dari Byjus, berikut ini penjelasan perbedaan antara kolonialisme dan imperialisme:
Perbedaan | Kolonialisme | Imperialisme |
Metode penerapannya | Menguasai suatu wilayah secara fisik | Melakukan kontrol secara langsung atau tidak langsung atas suatu wilayah agar dapat mengikuti kebijakan dari negara jajahan |
Pengaruh di sistem sosial | Akan ada perpindahan penduduk ke wilayah terjajah | Tidak selalu diikuti perpindahan penduduk di wilayah penjajah |
Sejarah dimulainya | Dimulai sejak abad ke-15 oleh bangsa Eropa ke wilayah Asia dan Afrika | Dimulai sejak zaman kuno kekaisaran Romawi |
Tujuan | Mengeksploitasi sumber daya | Memperluas perbatasan dan memproyeksikan kekuatan |
Contoh Kolonialisme dan Imperialisme
Mengenal kolonialisme dan imperialisme membantu masyarakat modern memahami peristiwa sejarah kompleks yang menjadi dasar pembentukan dunia saat ini.
Contoh kolonialisme dan imperialisme bisa dilihat dari peristiwa sejarah yang pernah terjadi di dunia.
Dikutip dari Stanford Encyclopedia of Philosophy berikut beberapa contoh kolonialisme dan imperialisme yang ada di dunia:
1. Contoh kolonialisme
- Kolonialisme Belanda kepada Indonesia yang telah berlangsung sejak 1800 hingga 1942.
- Pengambilalihan India oleh Inggris pada tahun 1858 hingga 1947.
- Kolonialisme Inggris ke Afrika di abad ke-19.
- Peristiwa Prancis membangun koloni dan pemerintahan baru di Afrika pada 1850.
- Ekspansi dan kontrol Kekaisaran Romawi ke berbagai wilayah di benua Eropa.
- Imperialisme Bangsa Mongol dalam menaklukan berbagai kerajaan di berbagai belahan dunia pada abad ke-14.
- Dominasi Tiongkok atas sektor perdagangan Vietnam di tahun 111 SM hingga 983 M.
- Prancis mengontrol Vietnam pada paruh akhir tahun 1800-an.
Editor: Dhita Koesno