Menuju konten utama

Perang Israel-Iran Ancam Stabilitas Ekonomi Regional dan Global

Harga minyak mentah dunia melambung dari 68,90 dolar AS per barel dalam pembukaan perdagangan, menjadi 72,98 dolar AS per barel saat penutupan.

Perang Israel-Iran Ancam Stabilitas Ekonomi Regional dan Global
Asap dan api membubung tinggi di atas sebuah gedung saat serangan udara Israel, di tengah gejolak perseteruan antara Israel-Palestina, di Kota Gaza, Senin (17/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem/hp/cfo

tirto.id - Ketegangan geopolitik kembali meningkat, dipicu serangan Israel terhadap Iran. Operasi Israel ini memberikan efek domino terhadap ekonomi global terutama pada lonjakan harga minyak mentah dunia.

Pada perdagangan Jumat (13/6/2025), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) melambung 7,26 persen atau naik 4,08 dolar AS per barel.

Harga minyak mentah dunia melambung dari 68,90 dolar AS per barel dalam pembukaan perdagangan, menjadi 72,98 dolar AS per barel saat penutupan.

Pengamat Ekonomi Universitas Andalas, Syafruddin Karimi, mengatakan konflik terbuka antara Israel dan Iran telah mengubah wajah Timur Tengah dari ketegangan diplomatik menjadi krisis berskala penuh yang mengancam stabilitas ekonomi regional dan global.

Menurutnya, dampak konflik ini tidak terbatas pada medan tempur, tapi juga lonjakan harga minyak, gangguan rantai pasok, anjloknya pasar saham, serta tekanan terhadap nilai tukar.

“Perang ini menimbulkan gempa keuangan yang nyata,” katanya dalam keterangan diterima Tirto, Sabtu (14/6/2025).

Dia menjelaskan, selat Hormuz sebagai nadi perdagangan energi global kini berada dalam bahaya, dan investor mulai meninggalkan kawasan yang dinilai tidak lagi aman.

“Dunia tidak bisa lagi memandang konflik ini semata sebagai urusan dua negara. Ketika misil diluncurkan dan fasilitas vital dihancurkan, yang ikut terancam adalah ekonomi rumah tangga dari Amman hingga Jakarta,” ucapnya.

Oleh karena itu, menurutnya, langkah diplomasi harus diambil segera oleh para pemimpin dunia agar eskalasi tak meluas. Pasalnya, jika ketegangan tak bisa diredam dampaknya akan lebih besar dari sekadar krisis keuangan atau energi.

“Jika komunitas internasional gagal menahan laju eskalasi ini, dunia akan membayar mahal bukan hanya dalam bentuk krisis energi, tetapi juga dalam bentuk inflasi, pengangguran, dan krisis sosial yang merembet lintas benua,” tuturnya.

Baca juga artikel terkait KONFLIK ISRAEL-IRAN atau tulisan lainnya dari Nanda Aria

tirto.id - Insider
Reporter: Nanda Aria
Penulis: Nanda Aria
Editor: Dwi Aditya Putra