Menuju konten utama

Penyebab Ribuan Rakyat Argentina Demo Presiden Javier Milei

Ribuan warga Argentina turun ke jalan memprotes Presiden Javier Milei. Simak penyebab utama dan kronologi demo berikut.

Penyebab Ribuan Rakyat Argentina Demo Presiden Javier Milei
Ilustrasi Kerusuhan. foto/istockphoto

tirto.id - Pada Rabu, 17 September 2025, ribuan rakyat Argentina menggelar demo untuk memprotes Presiden Javier Milei. Tak hanya berdemo, massa bahkan melempari Milei dengan benda termasuk batu saat dirinya sedang berkampanye.

Pada September dan Oktober ini, di Argentina akan diselenggarakan Pemilu Lokal dan Pemilu Nasional. Javier Milei dibantu oleh sang adik, Karina Milei menggelar menggelar kampanye terbuka di Buenos Aires, Argentina.

Mereka berdiri di atas mobil pick-up terbuka, menyapa massa. Bukannya senang, demonstran malah mendekat dan melempar benda, termasuk batu ke arah kendaraan mereka.

Kronologi dan Penyebab Rakyat Argentina Demo Presiden Javier Milei

Sejak dilantik sebagai Presiden Argentina pada akhir 2023, Javier Milei langsung mengguncang tatanan politik dan ekonomi negara dengan membawa simbol chainsaw atau gergaji mesin dalam kampanyenya. Ia berjanji menyelamatkan ekonomi Argentina dari krisis berkepanjangan.

Namun, setelah hampir setahun menjabat, berbagai kebijakannya justru menimbulkan gelombang ketidakpuasan dari masyarakat.

Dikutip Al Jazeera, program austerity (penghematan ekstrem) menjadi inti dari kebijakan Milei. Ia memotong drastis anggaran negara, memangkas subsidi untuk energi, transportasi, dan pangan, serta melakukan PHK besar-besaran terhadap pegawai negeri.

Pemerintahannya juga membuka jalan bagi swasta untuk mengambil alih sektor-sektor strategis. Inflasi tahunan yang sempat melonjak hingga lebih dari 200 persen memang perlahan menurun, namun langkah-langkah itu justru membuat rakyat kecil semakin terhimpit.

Data resmi menunjukkan lebih dari 50 persen warga Argentina kini hidup dalam kemiskinan, dan angka pengangguran meningkat tajam dalam beberapa bulan terakhir.

Kemarahan publik memuncak ketika Milei memveto undang-undang yang telah disetujui parlemen untuk menambah anggaran universitas negeri, termasuk menaikkan gaji dosen dan staf non-akademik.

Keputusan tersebut memicu gelombang unjuk rasa besar di berbagai kota, terutama dari kalangan mahasiswa, dosen, dan alumni universitas.Situasi semakin diperparah oleh skandal korupsi yang menyeret Karina Milei, adik kandung sekaligus Sekretaris Jenderal Presiden.

Sebuah rekaman suara yang beredar menunjukkan seorang pejabat tinggi, Kepala Badan Disabilitas Nasional, Diego Spagnuolo yang mengklaim bahwa Karina menerima bagian dari kontrak pemerintah yang seharusnya diperuntukkan bagi penyandang disabilitas.

Meski Spagnuolo kemudian dipecat dan Milei membantah keras tuduhan tersebut, citra pemerintah sebagai simbol “anti-korupsi” mulai diragukan banyak pihak. Tidak sedikit yang menilai bahwa kasus ini mencerminkan praktik nepotisme dan penyalahgunaan kekuasaan yang selama ini dikritik oleh Milei sendiri.

"Semua yang dia katakan adalah kebohongan. Kami akan menyeretnya ke pengadilan dan membuktikan bahwa dia berbohong," ujar Milei kepada para wartawan di Lomas de Zamora dikutip Al Jazeera.

Dengan dua pemilu penting yang digelar pada September dan Oktober 2025, banyak kalangan melihat bahwa kemarahan rakyat Argentina terhadap Javier Milei bukan hanya persoalan kebijakan yang salah arah, namun juga cerminan kekecewaan atas kepemimpinan yang dianggap gagal memenuhi janji kampanyenya.

Baca juga artikel terkait INTERNASIONAL atau tulisan lainnya dari Prihatini Wahyuningtyas

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Prihatini Wahyuningtyas
Penulis: Prihatini Wahyuningtyas
Editor: Iswara N Raditya