Menuju konten utama

Penyakit Kelamin yang Disebabkan oleh Virus

Apa saja penyakit kelamin yang disebabkan oleh virus? Berikut beberapa virus penyebab penyakit menular seksual dan penjelasannya.

Penyakit Kelamin yang Disebabkan oleh Virus
Ilustrasi Penyakit kelamin. FOTO/IStoxkphoto

tirto.id - Jenis penyakit kelamin pada pria dan wanita dibedakan berdasarkan penyebabnya. Beberapa penyakit kelamin tersebut disebabkan oleh virus. Penyakit kelamin yang disebabkan oleh virus masuk ke dalam kategori penyakit menular seksual.

World Health Organization (WHO) mencatat, lebih dari 1 juta kasus infeksi penyakit menular seksual terjadi di seluruh dunia setiap harinya. Setiap tahun diperkirakan terdapat 374 juta infeksi baru dengan 1 dari 4 penyakit menular seksual yang bisa disembuhkan meliputi klamidia, gonore, sifilis, dan trikomoniasis.

Gejala infeksi penyakit kelamin yang disebabkan oleh virus sangat bergantung pada jenis virus yang menginfeksi. Umumnya terjadi defisiensi kekebalan tubuh, lalu muncul lesi kulit, kutil, hingga kanker.

Apa Saja Virus Penyakit Menular Seksual?

Merangkum studi yang dilakukan Bethany N. Kent pada tahun 2017 berjudul Sexually Transmitted Viral Infections yang diterbitkan pada laman Clinical Laboratory Science Journal dan data dari laman WHO, penyakit menular seksual dapat disebabkan oleh empat jenis virus.

Empat virus tersebut adalah Human Papillomavirus (HPV), Human Immunodeficiency Viruses (HIV), dan Herpes Simplex Virus (HSV), dan Hepatitis B Virus (HBV). Berikut penjelasan yang lebih lanjut mengenai daftar empat virus penyebab penyakit menular seksual.

1. HPV

HPV adalah kelompok virus yang besar dan beragam dengan lebih dari 150 jenis yang berbeda. HPV adalah infeksi yang ada di mana-mana yang menular ke sekitar 14 juta orang per tahun.

Jenis HPV yang jinak menginfeksi kulit dan menyebabkan kutil kelamin yang tidak berbahaya yang disebut kondilomata akuminata, sementara sekitar 40 jenis menginfeksi lapisan mukosa dan dapat menyebabkan kanker. HPV dapat menginfeksi pria maupun wanita.

Mayoritas infeksi HPV sekira 91 persen dapat disembuhkan oleh sistem kekebalan tubuh dalam waktu dua tahun setelah infeksi. Namun, terdapat 18 tipe HPV berisiko tinggi yang telah dikaitkan sebagai penyebab 30.700 kanker serviks, penis, anorektal, dan orofaring.

Menurut studi yang dilakukan Bethany N. Kent, HPV khususnya tipe 16 dan 18, hampir menjadi satu-satunya penyebab kanker serviks, 95 persen kanker dubur, 70 persen kanker orofaring, dan 35 persen kanker penis di Amerika Serikat.

2. HIV

HIV merupakan dua spesies Lentivirus (subkelompok retrovirus) yang menginfeksi manusia. HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel darah putih yang disebut sel CD4. HIV menghancurkan sel-sel CD4 ini, melemahkan kekebalan tubuh seseorang. Virus penyakit kelamin ini dapat dialami oleh pria maupun wanita.

Seiring waktu, virus ini akan menyebabkan acquired immunodeficiency syndrome (AIDS), kondisi ketika terjadi kegagalan progresif sistem kekebalan tubuh. Kondisi tersebut memungkinkan infeksi oportunistik, seperti tuberkulosis dan infeksi jamur, infeksi bakteri yang parah, dan masalah kesehatan lainnya.

3. HSV

HSV menginfeksi sel saraf. Ia dapat tidak aktif selama bertahun-tahun hingga diaktifkan oleh penekanan pada sistem kekebalan tubuh. Dua jenis HSV adalah penyebab utama herpes genital yang ditularkan melalui hubungan seksual. HSV-2 secara tradisional dikaitkan dengan infeksi genital, sedangkan HSV-1 dikaitkan dengan infeksi mulut/wajah.

Pasien dapat muncul dengan berbagai manifestasi herpes genital yang bervariasi sesuai dengan tanda dan gejala serta tingkat keparahannya. Mayoritas individu yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala. Pada pria dan wanita, gejala yang umum terjadi adalah lepuhan kecil, gatal, rasa terbakar, atau nyeri di area kontak seksual.

Dalam bentuk infeksi klasik, gejalanya meliputi kelompok lepuh kecil yang menyakitkan yang memborok, berkerak, dan sembuh ketika ditemukan di daerah nonmukosa, dan atau bisul tanpa lepuh atau berkerak ketika ditemukan di daerah mukosa.

4. HBV

Hepatitis B yang disebabkan oleh virus HBV adalah infeksi virus yang menyerang hati. Penyakit ini dapat menyebabkan penyakit akut dan kronis. Virus HBV bisa menular melalui hubungan seksual, jarum suntik yang dipakai bersama, transplantasi organ, dan cara lainnya yang memungkinkan kontak dengan cairan tubuh penderita. Virus ini juga sering ditularkan dari ibu ke anak selama kelahiran dan persalinan.

Infeksi HBV dapat bersifat akut (singkat dan parah) atau kronis (jangka panjang). Hepatitis B dapat menyebabkan infeksi kronis dan membuat orang berisiko tinggi mengalami kematian akibat sirosis dan kanker hati.

Hepatitis B dapat menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi seperti darah, air liur, cairan vagina, dan air mani. Ini juga dapat ditularkan dari ibu ke bayinya.

Hepatitis B mungkin dicegah dengan vaksin yang aman dan efektif. Vaksin ini biasanya diberikan segera setelah lahir dengan penguat beberapa minggu kemudian. Vaksin ini menawarkan perlindungan hampir 100 persen terhadap virus.

Apakah Penyakit Kelamin Bisa Disembuhkan?

WHO menyebutkan, terdapat empat jenis penyakit kelamin yang dapat disembuhkan yaitu klamidia, gonore, sifilis, dan trikomoniasis.

Klamidia merupakan satu-satunya penyakit kelamin yang disebabkan oleh virus yang bisa disembuhkan. Sementara itu, tiga penyakit lainnya merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau parasit.

1. Klamidia

Klamidia atau orang awam kerap menyebutnya penyakit jengger ayam adalah jenis penyakit kelamin yang disebabkan oleh infeksi HPV.

Infeksi ini menyebabkan tumbuh kutil anogenital atau kutil kelamin. Kutil akan tumbuh seperti daging bintil-bintil dan dapat membesar.

Jika terjadi pada perempuan, biasanya mengakibatkan bagian vagina seperti berlipat layaknya jengger ayam. Sementara bila terjadi pada laki-laki, penyakit ini akan mengakibatkan tumbuh kutil di sekitar penis.

HPV adalah salah satu penyakit menular seksual yang paling umum di seluruh dunia, dengan 9-13% dari populasi dunia menderita penyakit ini, umumnya berusia antara 20 dan 39 tahun.

National Health Service (NHS) melaporkan, Klamidia biasanya dapat diobati secara efektif dengan antibiotik. Lebih dari 95 persen orang akan sembuh jika mereka mengonsumsi antibiotik dengan benar.

Pasien mungkin akan memulai pengobatan dengan antibiotik setelah hasil tes memastikan bahwa dia menderita klamidia. Tetapi jika kemungkinan besar pasein menderita infeksi, mungkin akan memulai pengobatan sebelum hasil tes keluar.

Dua antibiotik yang paling sering diresepkan untuk klamidia adalah doksisiklin, diminum setiap hari selama seminggu dan azitromisin, satu dosis 1g, diikuti dengan 500mg sekali sehari selama 2 hari.

Dokter juga mungkin akan memberikan antibiotik yang berbeda, seperti amoksisilin atau eritromisin, jika memiliki alergi atau sedang hamil atau menyusui. Antibiotik jenis lain juga bisa digunakan oleh dokter tergantung dengan kondisi pasien.

2. Gonore

Gonore adalah penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini menginfeksi selaput lendir saluran reproduksi, termasuk serviks, rahim, dan saluran tuba pada wanita, serta uretra pada wanita dan pria. N. gonorrhoeae juga dapat menginfeksi selaput lendir mulut, tenggorokan, mata, dan dubur.

Gonore dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan satu dosis ceftriaxone intramuskular 500 mg untuk pengobatan gonore. Regimen alternatif tersedia jika ceftriaxone tidak dapat digunakan untuk mengobati gonore urogenital atau dubur.

Meskipun pengobatan akan menghentikan infeksi, namun tidak akan memperbaiki kerusakan permanen yang ditimbulkan oleh penyakit ini. Resistensi antimikroba pada gonore semakin memprihatinkan, sehingga membuat keberhasilan pengobatan gonore menjadi lebih sulit.

3. Sifilis

Sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan infeksi bakteri berbentuk spiral bernama Treponema Pallidum. Infeksi bakteri ini menyebar melalui hubungan seksual dan bisa menyerang pria maupun wanita.

Sifilis pada umumnya dimulai dengan luka atau lecet yang tidak menimbulkan rasa sakit biasanya pada alat kelamin, dubur, atau mulut. Sifilis menyebar dari orang ke orang melalui kontak kulit atau selaput lendir dengan luka ini.

Kondisi penderita sifilis dibagi menjadi tiga tahap berdasarkan tingkat keparahan yaitu tahap primer, skunder, laten dan akhir. Pada tahap laten dan akhir, kerusakan akibat infeksi sifilis dapat menyebabkan kematian.

Cleveland Clinic menulis, sifilis dapat sembuh dengan obat jenis antibiotic. Penisilin adalah obat yang paling umum digunakan untuk sifilis.

Berapa banyak obat yang dibutuhkan oleh pasien dan berapa lama pasien mengonsumsinya tergantung pada tahap dan gejala sifilis yang mereka derita. Pasien harus menghabiskan semua antibiotik meskipun luka atau ruam hilang.

4. Trikomoniasis

Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual yang umum terjadi yang disebabkan oleh parasit. Pada wanita, trikomoniasis dapat menyebabkan keputihan yang berbau busuk, gatal-gatal pada alat kelamin, dan nyeri saat buang air kecil.

Pria yang menderita trikomoniasis biasanya tidak menunjukkan gejala. Wanita hamil yang menderita trikomoniasis mungkin berisiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi mereka secara prematur.

Mayo Clinic menulis, pengobatan untuk trikomoniasis adalah dengan mengonsumsi antibiotik seperti metronidazol (Flagyl), tinidazol (Tindamax), atau secnidazol (Solosec). Untuk mencegah terinfeksi lagi, semua pasangan seksual harus diobati pada waktu yang sama. Penderita dapat mengurangi risiko infeksi dengan menggunakan kondom dengan benar setiap kali berhubungan seks.

Baca juga artikel terkait PENYAKIT KELAMIN atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Addi M Idhom & Balqis Fallahnda