tirto.id - Penularan penyakit hepatitis B, C, dan D bisa terjadi secara vertikal langsung, yakni dari ibu ke anak.
Awal mula penularan umumnya dari cairan tubuh berupa air ludah, cairan sperma, aktivitas seksual tidak aman, penggunaan jarum suntik tidak steril pada pengguna narkoba, dan penggunaan jarum suntik tidak steril.
Hepatitis B adalah penyakit peradangan pada organ hati manusia yang disebabkan oleh virus hepatitis B.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril mengungkapkan pada tahun 2022 ada sebanyak 35.757 bayi lahir dengan hepatitis B di Indonesia.
Menurutnya, penularan kasus penyakit hepatitis B didominasi oleh penularan langsung dari ibu ke anak.
Dilansir dari laman Kemkes, pemerintah kini berupaya memutus atau mencegah sedini mungkin penularan hepatitis B dengan cara melakukan deteksi dini yang terintegrasi dengan pemeriksaan HIV dan Sifilis untuk minimal 80 persen ibu hamil.
Hal ini bertujuan untuk memutus atau mencegah penularan secara vertikal dari ibu ke anak.
Penyebab Hepatitis B
Penularan Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Berikut penyebab penularan Hepatitis B:
1. Kontak seksual
Penularan Hepatitis B bisa terjadi dengan adanya hubungan seks tanpa kondom dengan seseorang yang tertular. Virus ini bisa menular jika darah, air liur, air mani, atau cairan vagina masuk dalam tubuh.
2. Berbagi jarum suntik
Penyebaran HBV bisa terjadi melalui jarum suntik yang terkontaminasi darah yang terinfeksi.
3. Tertusuk jarum suntik secara tidak sengaja
Hepatitis B adalah isu yang sering dialami oleh petugas kesehatan atau siapa pun yang bersentuhan dengan darah manusia.
4. Ibu ke anak
Wanita hamil yang terinfeksi HBV bisa menularkan virus ke bayi mereka ketika melahirkan. Kendati begitu, bagi yang baru lahir bisa divaksinasi untuk menghindari infeksi di hampir semua kasus.
Untuk mengantisipasi penularan Hepatitis B, seorang ibu harus berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan jika ingin hamil atau sedang hamil.
Gejala Hepatitis B
Dikutip laman Mayo Clinic, hepatitis B berkisar antara ringan hingga berat. Gejala Hepatitis B biasanya muncul sekitar satu hingga empat bulan setelah terinfeksi meskipun penderita merasakannya sejak dua minggu setelah terinfeksi.
Berikut ini beberapa gejala hepatitis B yang meliputi:
- Nyeri perut
- Air seni berwarna gelap
- Demam
- Nyeri sendi
- Kehilangan nafsu makan
- Mual dan muntah
- Kelemahan dan kelelahan
- Kulit dan bagian putih mata yang menguning disebut juga dengan penyakit kuning
Cara Mencegah Penyakit Hepatitis B
Untuk mencegah terkena penyakit hepatitis B, termasuk pada anak-anak, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Berikut adalah uraiannya seperti dilansir dari laman Planned Parenthood.
1. Vaksin HBV
Vaksin HBV merupakan cara terbaik untuk menghindari Hepatitis B. Ini merupakan vaksin yang wajib diberikan kepada bayi baru lahir.
Dosis pertama dianjurkan diberi dalam 24 jam kelahiran dengan dua atau tiga dosis lagi diberikan setelahnya.
Vaksin HBV biasanya juga diberikan kepada orang-orang yang memiliki fungsi kekebalan tubuh buruk seperti HIV/AIDS dan bayi yang terlahir prematur.
2. Pemakaian kondom
Saat melakukan seks oral, sebaiknya gunakan kondom dan dental dam. Kemudian, bisa melakukan tes PMS secara teratur untuk mengantisipasi penyakit Hepatitis B.
3. Tidak berbagi pisau cukur atau sikat gigi
Cara selanjutnya adalah tidak berbagi pisau cukur atau sikat gigi karena bisa menyebarkan Hepatitis B jika ada darah yang terinfeksi di atasnya.
4. Tidak berbagi jarum
Pencegahan lain untuk terhindar dari Hepatitis B, adalah tidak berbagi jarum atau tindik, tato, atau obat suntik dengan orang lain.
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Dhita Koesno