tirto.id - Penyakit jengger ayam atau dalam istilah medisnya disebut Condyloma Acuminata/Kondiloma akuminata adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi Human Papiloma Virus (HPV).
Infeksi ini menyebabkan tumbuh kutil anogenital atau kutil kelamin. Kutil akan tumbuh seperti daging bintil-bintil dan dapat membesar.
Jika terjadi pada perempuan, biasanya mengakibatkan bagian vagina seperti berlipat layaknya jengger ayam. Sementara bila terjadi pada laki-laki, penyakit ini akan mengakibatkan tumbuh kutil di sekitar penis.
HPV adalah salah satu penyakit menular seksual yang paling umum di seluruh dunia, dengan 9-13% dari populasi dunia menderita penyakit ini, umumnya berusia antara 20 dan 39 tahun.
Gejala Penyakit Jengger Ayam
Dilansir laman Medical News Today, kondiloma akuminata berkembang pada kulit dan selaput lendir di area kelamin atau anus. Penyakit ini dapat menginfeksi perempuan atau laki-laki.
- Pada laki-laki, ini termasuk area penis, skrotum, dan anus.
- Pada perempuan, ini termasuk area vulva, permukaan bagian dalam vagina, leher rahim, dan anus.
Infeksi HPV tidak selalu menimbulkan gejala, beberapa orang terkena infeksi tanpa menimbulkan kutil. Untuk alasan ini, tidak mungkin untuk mengetahui apakah seseorang memiliki HPV.
Sebagian besar infeksi HPV tidak bersifat kanker. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, koinfeksi HPV dapat menyebabkan kanker serviks.
Penyebab Penyakit Jengger Ayam
Keith B dan McCready dalam sebuah ulasan ilmiah berjudul Condyloma Acuminata pada 2022 menyebut bahwa penyakit jengger ayam atau condyloma acuminata terjadi akibat infeksi HPV.
Ada lebih dari 100 jenis HPV yang teridentifikasi, dengan 40 jenis yang diketahui memengaruhi area anogenital. Strain HPV 6 dan 11 adalah strain yang paling umum menyebabkan kondiloma akuminata.
Strain HPV lain diketahui menyebabkan kutil plantar, di mana lesi ada di tangan dan kaki. Infeksi oleh beberapa jenis HPV juga menyebabkan displasia seluler yang menyebabkan kanker tertentu, yaitu kanker serviks pada wanita dan kanker penis atau rektal pada pria.
Selanjutnya, studi yang dilakukan oleh Christoforos Kosmidis, dkk pada tahun 2023 bertajuk HPV-Induced Anal and Peri-Anal Neoplasia, a Surgeon’s Experience: 5-Year Case Series menyebutkan faktor risiko penyebab infeksi HPV antara lain:
- Kontak seksual dini;
- Berganti-ganti pasangan;
- Praktik seksual berisiko tinggi;
- Infeksi bersamaa dengan penyaki menular seksual lainnya seperti HIV, klamidia, gonore, hingga HBV;
- Kebersihan yang buruk.
Editor: Dhita Koesno