tirto.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mempunyai terobosan untuk mendekatkan akses layanan kesehatan masyarakat, melalui program Dokter Spesialis Keliling alias Speling. Lewat program ini, pemeriksaan kesehatan berkualitas bisa diikuti di desa setempat. Sehingga, masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke puskesmas kecamatan atau rumah sakit yang umumnya berada di pusat kota.
“Speling ini mendekatkan pelayanan kesehatan ke masyarakat bawah,” kata Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, saat kali pertama mengecek pelaksanaan Speling di Kabupaten Jepara, Selasa (4/3/2025).
Program Speling yang diinisiasi pemerintah provinsi, terintegrasi dengan cek kesehatan gratis yang merupakan program pemerintah pusat.
Cek kesehatan gratis melayani skrining kesehatan secara umum. Sementara Speling memfasilitasi pemeriksaan lanjutan dengan tenaga dokter spesialis hingga pemberian rujukan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng, Yunita Dyah Suminar, mengatakan, Speling dan cek kesehatan gratis ini berjalan beriringan. Kata dia, jadwal keduanya diumumkan bersamaan.
“Sudah ada jadwalnya, sehari ada yang 5 sampai 12 titik,” jelas Yunita, Senin (23/6/2025).
Dekat dan Gratis
Program Speling bertujuan memudahkan masyarakat mengakses layanan kesehatan. Sistemnya jemput bola, Speling hadir di balai desa yang dekat dengan rumah-rumah warga.
Program ini menyasar desa-desa di seluruh Jawa Tengah, khususnya yang masuk kategori miskin atau memiliki akses terbatas ke layanan kesehatan.
Fatkhiatus Sofa, warga Desa Ngepreh, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, senang dengan adanya program Speling. Ia bisa periksa kesehatan di balai desa, tidak perlu jauh-jauh ke rumah sakit.
“Jaraknya dekat rumah, jadinya nyaman. Tentu sangat membantu,” kata dia, Jumat (13/6/2025).
Hal serupa diungkapkan Marsrohah, warga Desa Sayung, Demak. Selain jarak yang dekat, katanya, kemudahan mengakses layanan juga jadi nilai tambah. Dia bisa ikut Speling gratis hanya dengan menunjukkan KTP.
Marsrohah sendiri mengalami stroke ringan. Ia mengeluh kondisi tubuhnya, seperti kaki yang tidak kuat jika digunakan naik tangga. "Tadi sudah diperiksa dokter," tuturnya.
Rata-rata warga yang ikut periksa sudah berusia lanjut. Mereka merasa pegal-pegal. Sehingga langsung mendapatkan pemeriksaan dan diberi obat sesuai keluhan.

Pegawai Dinas Kesehatan Jateng, Ambarwati, mengatakan, saat kegiatan Speling di Sayung, Demak, terdapat seorang warga yang menderita diabetes militus dan harus dirujuk ke rumah sakit.
Di lain tempat, Wijayanti, warga Desa Kedungwinong, Sukolilo, Kabupaten Pati turut mengapresiasi layanan Speling. Berkat program tersebut ia dapat diperiksa secara gratis oleh dokter spesialis.
Wijayanti mengecek kondisi jantungnya. Ia merasa terbantu karena tak perlu jauh-jauh pergi periksa ke rumah sakit. Lebih-lebih dia tidak perlu mengeluarkan uang karena programnya gratis.
“Program ini sangat bagus karena kalau periksa jantung otomatis bayarnya mahal, ini gratis," ujar Wijayanti, Selasa (27/5/2025).
Wijayanti bercerita, hasil pemeriksaan dari dokter spesialis menyatakan kondisi jantungnya kurang sehat. Kendati demikian, ia bersyukur karena dapat mengetahui kondisi kesehatannya lebih awal.
Ia bahkan diberikan arahan langsung oleh dokter spesialis untuk penanganan di rumah. “Tadi kasih tahu suruh minum godokan kacang hijau. Juga disuruh banyak jalan setiap pagi biar jantungnya sehat," katanya.
Layanan Lengkap
Cek kesehatan gratis dan Speling merupakan dua program yang terintegrasi untuk memberi pelayanan lengkap. Layanannya meliputi skrining kesehatan, konsultasi dengan dokter spesialis, serta rujukan jika diperlukan.
Menurut Gubernur Luthfi, layanan yang menjadi prioritas Speling di antaranya deteksi Tuberkulosis (TBC), kusta, kanker serviks, kesehatan jiwa, hingga pemeriksaan rutin antenatal care (ANC) terhadap ibu hamil.
Warga asal Kabupaten Pati, Sarmi, merasakan manfaat dari program Speling tersebut. Ia memeriksa kondisi kesehatan matanya dan risiko penyakit dalam lain yang mungkin ia derita.
“Mata, badan, dan kaki diperiksa," ujar Sarmi, Selasa (27/5/2025). Sarmi sudah lanjut usia tetapi sehari-hari masih harus mencari nafkah di kebun miliknya.
Nur Wanti, warga Desa Bulurejo, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, memanfaatkan Speling untuk pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim melalui IVA test.
“Saya periksa IVA test. Cek deteksi dini kanker leher rahim tadi,” kata perempuan 37 tahun itu usai mengikuti Speling di desanya.
Adapun warga Kabupaten Cilacap, Ina Mariana, senang program Pemorov Jateng ini memberi kuota khusus untuk pemeriksaan bagi penyandang disabilitas. Terlebih dihadirkan dokter-dokter spesialis.
“Senang sekali. Tadi ada rontgen paru-paru, terus ini nanti ada fisioterapi, kemudian (pemeriksaan) jantung," ujarnya, Kamis (3/3/2025).
Di wilayah Kabupaten Jepara, tepatnya di Balai Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, program Speling lebih banyak menyasar ibu-ibu hamil dengan risiko tinggi.
Seorang ibu yang mengandung anak ketiga, Sela Karainina Putri, mengaku beruntung dapat informasi lebih awal adanya program Speling, sehingga bisa diperiksa lebih cepat.
Selama ini, Sela belum sempat memeriksaan kandungannya ke dokter spesialis. "Senang ikut ini (Speling), deket rumah dan dokternya spesialis," ucap perempuan berusia 35 tahun itu, Selasa (4/3/2025).
Usai pemeriksaan, Sela bersyukur karena janin yang di perutnya dinyatakan sehat. Berdasarkan hasil USG, Sela mengetahui bahwa calon anaknya berjenis kelamin laki-laki. Ia gembira.
Ibu hamil asal Desa Cendono, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Muthoharoh juga merasakan manfaat program Speling. Ia mengecek kondisi janinnya yang telah berusia tujuh bulan.
“Saya periksa kandungan tadi melalui USG. Saya senang karena pelayanannya baik,” kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yunita Dyah Suminar, mengatakan, pemeriksaan ibu hamil menjadi keinginan gubernur. Tujuannya menekan angka kematian ibu hamil dan bayi.
Harusnya, ibu hamil minimal melakukan 6 kali pemeriksaan dalam 9 bulan masa kandungan. Pemeriksaan itu ditambah dengan cek janin melalui USG pada trimester pertama dan trimester ketiga.
Deteksi penyakit tuberkulosis (TBC) menjadi salah satu prioritas program Speling, sebagaimana dikatakan Gubernur Ahmad Luthfi saat meninjau pelaksanaan Speling tahap awal di Jepara.
Kata dia, pemerikaaan TBC selaras dengan program Presiden Prabowo Subianto yang berambisi menekan penyakit menular tersebut di seluruh Indonesia. Saat ini Jateng sedang "berburu TBC" untuk penyembuhan dan pencegahan.
“Paling pokok adalah TBC, selaras dengan program Bapak Presiden Prabowo. TBC bisa diturunkan," tegas Luthfi, Selasa (4/3/2025).
Yunita selaku kepala dinas mengatakan, langkah pertama menangani TBC adalah menemukan penderita terlebih dahulu. Pada 2025 ini Jateng ditarget menemukan kasus TBC sebanyak 103 ribu.
Menurutnya, Treatment Success Rate (TSR) atau peluang sembuh penderita TBC besar setelah perawatan rutin. Perbandingan peluangnya mencapai 9 dari 10 orang.
“Tapi kan harus ditemukan dulu kasus TBC ini. Kemudian keluarga atau orang yang di sekelilingnya juga dicek. Dari 1 orang yang sakit, tressing-nya minimal 8 orang. Dari situ akan ketahuan, tertular atau tidak,” kata dia.
Untuk memperluas jangkauan, Speling tidak hanya dilaksanakan di desa-desa, tetapi juga memanfaatkan momentum perkumpulan komunitas.
Speling pernah menyasar Komunitas Driver Elf Mania Indonesia yang sedang menggelar acara di Magelang, Minggu (27/4/2025). Dalam skrening itu ditemukan lima orang dari 15 peserta terindikasi terpapar TBC.
Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin, memberi atensi temuan itu. “Ini harus segera ditindaklanjuti. Kelima orang ini akan kami obati hingga tuntas selama enam bulan. Ini bagian dari tugas kita menyelamatkan masyarakat,” kata Gus Yasin.
Sebagai penanganan lanjutan dan mencegah penyebaran, petugas bakal melakukan skrining terhadap seluruh anggota keluarga.
“Kalau ada satu yang kena, seluruh keluarga harus diskrining. Penyakit ini tidak bisa dibiarkan karena bisa membahayakan tidak hanya penderitanya tapi juga lingkungan sekitar,” tegasnya.
Jangkau 152 Desa
Program Speling yang terintegrasi dengan cek kesehatan gratis, merupakan layanan yang menyentuh basis langsung. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jateng, program tersebut telah menjangkau masyarakat di 152 desa di 32 kabupaten atau kota.
Per Juni 2025, terhitung sudah ada 17.900 orang yang ikut memeriksakan diri pada program Speling. Sementara, warga Jateng yang sudah memanfaatkan program cek kesehatan gratis mencapai 3,8 juta jiwa.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, pernah menyatakan, Jateng menjadi provinsi terbaik yang melaksanakan program cek kesehatan gratis dari pemerintah pusat
Pemprov Jateng menjalankan program tersebut secara totalitas, salah satunya melalui program Speling atau dokter spesialis keliling yang langsung menjamah warga pedesaan.
“Terima kasih Jateng yang lakukan cek kesehatan gratis paling banyak se-Indonesia,” kata Budi saat berada di Pemrov Jateng pada Jumat (9/5/2025).
Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yunita mengatakan, dari skrening kesehatan yang dilakukan di 152 desa disimpulkan bahwa penyakit yang mendominasi berbeda-beda, tergantung wilayahnya.
Kata dia, untuk di sekitar wilayah terdampak rob, warga banyak yang mengeluh sakit kulit. Sementara di wilayah lain yang pola makan atau gaya hidup kurang bagus, didominasi hipertensi, gula, hingga kolesterol.
Yunita menambahkan, Pemprov Jateng memiliki target jangkauan skrening. Dalam kurun waktu Maret 2025 hingga Maret 2026, targetnya jumlah desa sasaran Speling mencapai 1.278 desa. Desa prioritas adalah yang kategori miskin.
Dia optimistis bisa mencapai target, karena dalam pelaksanaannya Pemprov Jateng bekerja sama dengan 361 rumah sakit, baik rumah sakit pemerintah maupun swasta.
Penulis: Baihaqi Annizar
Editor: Abdul Aziz
Masuk tirto.id


































